Advertisement
Restorasi Alam dan Edukasi Lingkungan, KLHK Bangun Ekoriparian di 2 Kampus Ini

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meresmikan dua proyek penting dalam bidang restorasi lingkungan yakni Ekoriparian Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) dan Universitas Lancang Kuning (Unilak), Senin (30/09/2024). Proyek ini bertujuan memulihkan kualitas air dan menjaga keseimbangan ekosistem sekaligus memberikan fasilitas edukasi lingkungan kepada masyarakat setempat.
Kedua ekoriparian dibangun atas kolaborasi dengan dunia usaha yaitu PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). Ekoriparian UMRI yang mulai dibangun pada 2023 dilengkapi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik yang mampu mengolah air limbah dengan kapasitas 13.200 jiwa dan dapat menurunkan beban pencemaran sebesar 16,35 Ton BOD/tahun, serta emisi gas rumah kaca sekitar 206,04 Ton CO2 eq/tahun.
Advertisement
Fasilitas yang dikembangkan di ekoriparian ini meliputi ruang terbuka hijau, kafe, foodwaste biodigester, stan UMKM, IPAL, pemanen air hujan, dan kolam indikator berbentuk wetland untuk memperbaiki kualitas air. Dari foodwaste biodigester dengan kapasitas 20 kg per hari dapat menyalakan lima tungku kompor selama 3 jam.
Sedangkan Ekoriparian di Unilak mulai dibangun sejak 2022. Ekoriparian ini dilengkapi dengan kawasan konservasi Taman Kehati Arboretum seluas 10 hektar yang juga mendapatkan Rekor Muri sebagai Taman Keanekaragaman Hayati Hutan Rawa Sumatra pertama dengan lebih dari 200 jenis flora dan fauna. Fasilitas yang dikembangkan di ekoriparian ini meliputi kantin, amphitheater, jogging track, jembatan, dan fasilitas penunjang wisata publik lainnya.
"Saya rasa ini hal yang sangat baik, karena berhubungan langsung dengan rakyat dan relevansi sosial nya sangat tinggi. Jadi di sini ada peran dan manfaat fisik, ada peran dan manfaat ekologis, ada peran dan manfaat sosial budaya ekonomi, ada peran dan manfaat juga arsitektur," ucap Menteri LHK, Siti Nurbaya dikutip dari siaran pers, Selasa (1/10/2024).
BACA JUGA: Tim Verifikasi KLHK Tinjau Program Kampung Iklim di Dusun Ngunen-unen Sanden
Lebih lanjut, Menteri Siti mengungkapkan bahwa tingkat relevansi sosial dari ekoriparian terhadap persoalan lingkungan penting untuk diatasi. Ia merujuk bahwa langkah-langkah seperti ini pemberdayaan ekonomi masyarakat dan edukasi sangat baik selaras dengan kondisi lapangan.
Menteri LHK bercerita bahwa sejak 2017 pertama ekoriparian diresmikan di Yogyakarta, hingga saat ini sudah banyak variasi bentuk dan program masyarakatnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Puluhan Ribu Warga Turki Turun ke Jalan, Tuntut Erdogan Mundur
- Hidup Jadi Tenang di 9 Negara yang Tak Punya Utang
- Menkeu Purbaya Jamin Bunga Ringan untuk Pinjaman Kopdes ke Himbara
- Ini Duduk Perkara Temuan BPK Soal Proyek Tol CMNP yang Menyeret Anak Jusuf Hamka
- PT PMT Disegel KLH, Diduga Sumber Cemaran Zat Radioaktif
Advertisement

Daftar Sekolah Terdampak Tol Jogja-Sol dan Jogja-Bawen, Hanya 1 Direlokasi
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- 7 Jenazah Korban Kecelakaan Bus RS Bina Sehat Dimakamkan di Jember
- Daftar 10 Negara yang Menolak Palestina Merdeka
- Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Maut Bus Rombongan Rumah Sakit Bina Sehat
- Polisi Peru Tangkap Komplotan Pembunuh Diplomat Indonesia Zetro Purba
- Wasekjen PDIP Yoseph Aryo Dipanggil KPK Sebagai Saksi Kasus DJKA
- Hubungan Venezuela-AS Memanas, Ini Penyebabnya
- Bali Kembali Banjir, Kini Sampai ke Canggu
Advertisement
Advertisement