Advertisement

Restorasi Alam dan Edukasi Lingkungan, KLHK Bangun Ekoriparian di 2 Kampus Ini

Arief Junianto
Selasa, 01 Oktober 2024 - 18:57 WIB
Arief Junianto
Restorasi Alam dan Edukasi Lingkungan, KLHK Bangun Ekoriparian di 2 Kampus Ini Menteri LHK, Siti Nurbaya saat meninjau lokasi ekoriparian. - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meresmikan dua proyek penting dalam bidang restorasi lingkungan yakni Ekoriparian Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) dan Universitas Lancang Kuning (Unilak), Senin (30/09/2024). Proyek ini bertujuan memulihkan kualitas air dan menjaga keseimbangan ekosistem sekaligus memberikan fasilitas edukasi lingkungan kepada masyarakat setempat.

Kedua ekoriparian dibangun atas kolaborasi dengan dunia usaha yaitu PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). Ekoriparian UMRI yang mulai dibangun pada 2023 dilengkapi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik yang mampu mengolah air limbah dengan kapasitas 13.200 jiwa dan dapat menurunkan beban pencemaran sebesar 16,35 Ton BOD/tahun, serta emisi gas rumah kaca sekitar 206,04 Ton CO2 eq/tahun.

Advertisement

Fasilitas yang dikembangkan di ekoriparian ini meliputi ruang terbuka hijau, kafe, foodwaste biodigester, stan UMKM, IPAL, pemanen air hujan, dan kolam indikator berbentuk wetland untuk memperbaiki kualitas air. Dari foodwaste biodigester dengan kapasitas 20 kg per hari dapat menyalakan lima tungku kompor selama 3 jam.

Sedangkan Ekoriparian di Unilak mulai dibangun sejak 2022. Ekoriparian ini dilengkapi dengan kawasan konservasi Taman Kehati Arboretum seluas 10 hektar yang juga mendapatkan Rekor Muri sebagai Taman Keanekaragaman Hayati Hutan Rawa Sumatra pertama dengan lebih dari 200 jenis flora dan fauna. Fasilitas yang dikembangkan di ekoriparian ini meliputi kantin, amphitheater, jogging track, jembatan, dan fasilitas penunjang wisata publik lainnya.

"Saya rasa ini hal yang sangat baik, karena berhubungan langsung dengan rakyat dan relevansi sosial nya sangat tinggi. Jadi di sini ada peran dan manfaat fisik, ada peran dan manfaat ekologis, ada peran dan manfaat sosial budaya ekonomi, ada peran dan manfaat juga arsitektur," ucap Menteri LHK, Siti Nurbaya dikutip dari siaran pers, Selasa (1/10/2024).

BACA JUGA: Tim Verifikasi KLHK Tinjau Program Kampung Iklim di Dusun Ngunen-unen Sanden

Lebih lanjut, Menteri Siti mengungkapkan bahwa tingkat relevansi sosial dari ekoriparian terhadap persoalan lingkungan penting untuk diatasi. Ia merujuk bahwa langkah-langkah seperti ini pemberdayaan ekonomi masyarakat dan edukasi sangat baik selaras dengan kondisi lapangan.

Menteri LHK bercerita bahwa sejak 2017 pertama ekoriparian diresmikan di Yogyakarta, hingga saat ini sudah banyak variasi bentuk dan program masyarakatnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Lions Club Yogyakarta Puspita Mataram Peduli Kebutuhan Air Bersih di Gunungkidul

Gunungkidul
| Selasa, 01 Oktober 2024, 21:47 WIB

Advertisement

alt

Menyusuri Assos, Permata di Aegean Utara Turki

Wisata
| Sabtu, 28 September 2024, 01:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement