Advertisement
AS Berang Terhadap Israel atas Pembunuhan Aktivis Aysenur

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Amerika Serikat (AS) berang atas tindakan Israel yang membunuh Aysenur Ezgi Eygi, 26 tahun, seorang aktivis Turki-Amerika di daerah pendudukan Tepi Barat pekan lalu. Gedung Putih menilai peristiwa tersebut merupakan "tindakan keji".
Juru bicara Karine Jean-Pierre, menilai penembakan fatal terhadap Asyenur oleh militer Israel Jumat lalu "seharusnya tidak pernah terjadi. Hal itu ia ungkap sehari setelah Presiden AS Joe Biden menuntut "pertanggungjawaban penuh" atas kematian Asyenur.
Advertisement
BACA JUGA: Aktivis HAM Aysenur Tewas Ditembak Tentara Israel
"Pembunuhan terhadap aktivis perempuan itu adalah tindakan keji. Dan untuk menegaskan kembali apa yang saya katakan beberapa saat yang lalu, Israel harus berbuat lebih. Mereka harus memastikan insiden seperti ini tidak pernah terjadi lagi" kata Jean-Pierre kepada wartawan, dikutip Jumat (13/9/2024)
"Kami akan terus berhubungan erat dengan otoritas Israel dan Palestina terkait keadaan yang menyebabkan kematian Aysenur. Kami akan terus melanjutkan pembicaraan tersebut," tambahnya.
Keluarga Eygi mengkritik pemerintahan Biden pada Rabu (11/9) karena, menurut mereka, kurangnya perhatian dari pihak pemerintah, dan kembali menegaskan permintaan mereka untuk penyelidikan independen.
"Biarkan kami menjelaskan, seorang warga negara Amerika dibunuh oleh militer asing dalam sebuah serangan yang disengaja".
"Tindakan yang tepat adalah Presiden Biden dan Wakil Presiden Harris berbicara langsung dengan keluarga, dan memerintahkan penyelidikan independen serta transparan terhadap pembunuhan Aysenur, seorang relawan perdamaian," kata pihak keluarga.
Permohonan itu disampaikan beberapa jam setelah Biden mengeluarkan pernyataan panjang tentang kematian Ezgi, di mana dia mengatakan bahwa dia "sangat marah dan sedih," tetapi menambahkan bahwa kematiannya "adalah hasil dari kesalahan tragis yang diakibatkan oleh eskalasi yang tidak perlu," mengutip hasil penyelidikan awal Israel.
Keluarga Eygi mencatat pernyataan presiden pada tanggal 2 Februari setelah serangan pesawat nirawak yang mematikan di pangkalan militer Amerika di Yordania ketika dia berkata: "Jika Anda menyakiti seorang Amerika, kami akan menanggapinya."
"Di tengah tragedi yang mengerikan ini, keluarga kami telah melintasi benua untuk berkumpul dan memakamkan Aysenur tercinta kami. Kami akan selalu mengingat Aysenur sebagai sosok yang berhati lembut, lucu dan penuh semangat, yang wajahnya menunjukkan semua kualitas tersebut," kata pernyataan keluarga tersebut.
"Kami tidak bisa menggambarkan apa yang terjadi pada ekspresi wajah tersebut ketika pelipisnya bertemu dengan peluru yang ditembakkan oleh tentara Israel terlatih," ujar pernyataan keluarga.
Jean-Pierre mengatakan pejabat AS telah menghubungi keluarga Ezgi dan "sedang berupaya melakukan panggilan tambahan." Dia menolak memberikan rincian apakah panggilan tersebut akan dilakukan oleh presiden.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

6 Calon PPPK Paruh Waktu di Kulonprogo Mengundurkan Diri
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Rupiah Loyo di Awal Pekan, Melemah ke Rp16.582 per Dolar AS
- 44 Orang Tewas Akibat Banjir dan Tanah Longsor di Meksiko
- Dragan Stojkovic Pergi dari Kursi Pelatih Serbia Usai Dibekuk Albania
- Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
- Kyle Walker Akui Egois Tinggalkan City ke AC Milan di Tengah Musim
- Begini Canggihnya Rudal Tomahawk yang Mau Dikirim ke Ukraina
- Bank Jateng Raih Special Award BISRA 2025
Advertisement
Advertisement