Advertisement

Operasi Jarak Jauh Pertama di Asia Tenggara

Sirojul Khafid
Sabtu, 07 September 2024 - 22:37 WIB
Sunartono
Operasi Jarak Jauh Pertama di Asia Tenggara Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Rumah sakit di Indonesia diklaim yang pertama melangsungkan tindakan operasi telerobotika di Asia Tenggara. Secara umum, tindakan operasi telerobotika merupakan operasi jarak jauh yang memaksimalkan teknologi robot.

Operasi itu berlangsung pada 30 Agustus 2024. Para dokter ahli di bidang urologi berhasil melakukan live telerobotic surgery (operasi telerobotika) dari RS I.G.N.G Ngoerah Bali kepada pasien yang berada di Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Jarak keduanya mencapai 1.200 kilometer. Terobosan ini dianggap sebagai loncatan besar teknologi di bidang kesehatan.

Advertisement

Operasi telerobotika diharapkan mampu mengatasi berbagai kendala yang selama ini dihadapi dalam bidang bedah. Direktur Utama RSCM, Supriyanto, mengatakan RSCM berkomitmen memberikan yang terbaik untuk pasien, sehingga mampu meningkatkan kualitas hidupnya.

“Salah satu bentuk konkretnya adalah menghadirkan teknologi terkini yang dapat mempercepat kesembuhan pasien seperti prosedur telerobotic surgery ini. Kami sangat berharap teknologi ini bisa segera diaplikasikan untuk pemerataan tingkat kesehatan di seluruh Indonesia,” kata Supriyanto, dalam rilis resmi Kementerian Kesehatan, belum lama ini.

Direktur Utama RS I. G. N. G Ngoerah, I Wayan Sudana, mengatakan tenaga kesehatan di rumah sakitnya mendukung upaya pengadaan teknologi kesehatan, termasuk telerobotic surgery ini. “Kami turut merasa bangga karena dapat menjadi bagian dari telerobotic surgery pertama yang dilakukan secara mandiri di Indonesia,” katanya.

“Kami juga siap untuk menjadi pusat pelayanan kesehatan, terutama untuk bidang urologi di Indonesia bagian Timur. Ke depannya, kami akan selalu beradaptasi dengan teknologi terkini.”

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, meyakini kemampuan dokter di Indonesia tidak perlu diragukan. Dia berkomitmen untuk mendukung ketersediaan alat-alat yang dibutuhkan. Dengan demikian, Budi berharap agar semakin banyak Warga Negara Asing yang memilih melakukan tindakan pengobatan ke RSCM.

“Aku kasih target gitu. RSCM jangan merasa bangga kalau yang datang orang Indonesia. Tapi banggalah kalau ada pasien orang Malaysia dan Singapura bergantian datang ke Indonesia, karena pelayanan kita murah, cepat, dan berkualitas,” katanya.

Solusi Kurangnya Dokter

Operasi telerobotika bisa menjadi solusi dari kurangnya dokter di beberapa daerah. Direktur Utama RSCM, Supriyanto, mengatakan tindakan operasi yang menggunakan teknologi telerobotik dapat mengatasi permasalahan kekurangan tenaga dokter di wilayah-wilayah terpencil. Tujuannya untuk mewujudkan pemerataan layanan kesehatan di Indonesia.

“Jadi ini tujuan utamanya kan salah satunya untuk mengatasi kekurangan dokter ahli. Jadi misalnya nanti di Papua, kalau kita beli alat ini, alatnya ditaruh di sana, operasinya dari sini, enggak apa-apa, operasi robot itu sudah biasa dan sudah banyak dilakukan sebelumnya,” katanya.

Teknologi telerobotik juga lebih presisi dan dapat mengurangi pelukaan atau sayatan pada tubuh pasien. “Dia lebih presisi kalau untuk menjangkau area yang kecil-kecil, lebih teliti jadinya. Jadi (organ) yang kecil-kecil bisa diambil dan dijangkau, lebih presisi daripada tangan manusia,” kata Supriyanto.

Tingkat kesembuhan pasien juga sama dengan operasi biasa. Bahkan bisa lebih baik karena darah yang keluar lebih sedikit. “Tingkat kesembuhan ya sama saja seperti operasi biasa. Ini sebetulnya sama saja dengan operasi biasa, hanya kelebihannya bisa dilakukan dari jarak jauh. Lebih baik hasilnya dengan robot ini karena lebih presisi dan darah yang keluar lebih sedikit,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Tanaman Cabai di Galur Terserang Hama, Dinas Pertanian Kulonprogo Lakukan Ini

Kulonprogo
| Senin, 16 September 2024, 21:27 WIB

Advertisement

alt

Kota Jogja Masih Jadi Magnet Wisatawan

Wisata
| Minggu, 08 September 2024, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement