Advertisement
Pancasila Dikenalkan Kepada Muslim Rusia oleh Rektor UIN Jakarta

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA–Pancasila dikenalkan kepada Muslim Rusia sebagai ideologi negara yang berperan menjembatani terbangunnya toleransi dan penghormatan terhadap keragaman praktik keagamaan di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof Asep Saepudin Jahar dalam materi bertajuk "Islam Moderat dan Dialog Antar Agama: Jalan Menuju Hidup Berdampingan Secara Damai" kepada umat Muslim di Rusia, baik tokoh agama, para akademisi, dan tokoh publik setempat saat memberikan kuliah umum di Bolgar Islamic Academy, Tatarstan, Rusia, pad Kamis (5/9/2024).
Advertisement
BACA JUGA: Setara Institute Tolak Kebijakan Lepas Jilbab Paskibraka BPIP
"Landasan pendekatan Indonesia terhadap keragaman agama diabadikan dalam Pancasila, landasan filosofis bangsa kami. Pancasila menjunjung tinggi kepercayaan terhadap Yang Maha Kuasa dan mengamanatkan penghormatan terhadap keragaman praktik keagamaan," katanya melalui keterangan di Jakarta, Jumat (6/9/2024).
Sebagai negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia, Asep mengatakan Indonesia menawarkan model menarik berupa Pancasila, sehingga Islam moderat dapat berkembang di tengah masyarakat yang majemuk.
Prinsip-prinsip moderasi dan saling menghormati dalam ajaran Islam seperti anjuran keseimbangan, keadilan, dan penghormatan terhadap seluruh umat manusia tertanam kuat di kalangan masyarakat, dan berkembang menjadi bagian integral dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, sehingga tercipta stabilitas dan keharmonisan bangsa.
Pancasila, lanjut Asep, memungkinkan Indonesia menjadi negara bangsa dengan masyarakatnya hidup berdampingan secara damai, meskipun Indonesia menjadi rumah bagi lebih dari 300 kelompok etnis dan berbagai komunitas agama.
"Pengalaman kami menunjukkan bahwa merangkul dan menghormati keragaman agama dan budaya dapat mengubahnya menjadi sumber kekuatan dan persatuan, bukan perpecahan," ujarnya.
Sebagai salah satu perguruan tinggi keagamaan Islam negeri terbesar dan tertua di Indonesia, kata Asep, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta turut menjadi garda terdepan dalam mempromosikan Islam moderat dan memfasilitasi dialog antaragama.
Di kampus ini, kata dia, dikembangkan sebuah lingkungan dimana berbagai agama dan budaya terlibat dalam wacana yang bermakna dan saling menghormati melalui konferensi, lokakarya, dan proyek penelitian bersama melalui berbagai pusat riset seperti Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat; Pusat Kajian Agama dan Budaya; juga Pusat Kajian Agama Agama, Lingkungan Hidup, dan Perubahan Iklim.
Pusat-pusat penelitian ini, ungkap dia, bersama dengan para akademisi lainnya telah menghasilkan kontribusi substansial terhadap pemahaman dan praktik Islam moderat dan hubungan antaragama di Indonesia.
"Karya mereka menggarisbawahi potensi prinsip-prinsip Islam dalam mempromosikan perdamaian, keadilan sosial, dan kelestarian lingkungan," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pesawat Boeing 737 Japan Airlines Alami Gangguan Tekanan Udara, Mendadak Turun dari Ketinggian 26.000 Kaki
- Ade Armando Ditunjuk Jadi Komisaris Anak Perusahaan PLN
- Investor Menghilang, Pembangunan Kereta Gantung ke Gunung Rinjani Batal
- 3 WNI Ditangkap Polisi di Jepang Karena Dituding Merampok Rumah
- Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah untuk SD dan SMP Tahun Ini Lebih Lama
Advertisement

Siapkan Lamaran! Pemkot Gelar Job Fair 2025, Tersedia 1.668 Lowongan
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Leonardo DiCaprio Disebut Cocok untuk Squid Game Versi Amerika Serikat
- KRI Brawijaya-320, Kapal Baru TNI Buatan Italia yang Mampu Hadapi Serangan Udara
- KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam, Ketua DPR RI Minta Tata Kelola Transportasi Diperbaiki
- Ini Jenis Operasi yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan
- Pengelolaan Sampah di Pasar Tradisional Bakal Diperketat oleh Kementerian Lingkungan Hidup
- Kasus Korupsi Mesin EDC Bank, KPK Menyita Rp5,3 Miliar dari Penggeledahan
- Revisi Sejarah Indonesia, Ketua DPR Puan Maharani Ingatkan Jangan Ada yang Dihilangkan
Advertisement
Advertisement