Advertisement
Presiden Brazil Kecam Serangan Israel ke Zona Aman Kemanusiaan yang Tewaskan 90 Warga Palestina
Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva. (ANTARA - AA)
Advertisement
Harianjogja.com, MEKSIKO—Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva mengutuk serangan udara Israel di zona aman kemanusiaan di Gaza selatan dan menewaskan sedikitnya 90 warga Palestina.
“Pemboman terbaru yang dilakukan di Jalur Gaza, menewaskan ratusan orang tak bersalah, tidak dapat diterima. Sekarang dengan lebih dari 90 korban jiwa dan hampir 300 orang terluka di tenda-tenda yang menampung anak-anak, lansia, dan wanita.,” kata Presiden Lula di akun X miliknya, Minggu (14/7).
Advertisement
Presiden Lula menyerukan para pemimpin dunia untuk berbicara menentang pembantaian tanpa akhir itu.
Ia menekankan para pemimpin politik di dunia demokrasi tidak bisa tinggal diam menghadapi pembantaian yang tidak berkesudahan.
Menurutnya sangat mengerikan bahwa Israel terus menerus menghukum rakyat Palestina yang berujung pada puluhan ribu kematian dalam serangan berturut-turut dengan sebagian besar dari korban berada di zona kemanusiaan yang harus dilindungi.
“Pemerintah Israel terus menyabotase proses perdamaian dan gencatan senjata di Timur Tengah,” ucapnya.
Presiden Negeri Samba itu menekankan gencatan senjata dan perdamaian di kawasan tersebut perlu menjadi prioritas dalam agenda internasional. Semua upaya harus difokuskan pada pembebasan sandera Israel dan mengakhiri serangan di Jalur Gaza.
Lula sangat vokal mengkritik serangan tanpa henti yang dilakukan pemerintah Israel terhadap rakyat Palestina yang disebutnya sebagai genosida dan membandingkannya dengan Holocaust pada Perang Dunia Kedua.
BACA JUGA: Serangan Israel ke Zona Kemanusiaan di Gaza Tewaskan 90 Orang
Kritiknya telah menciptakan keretakan diplomatik antara kedua negara dengan Israel menyatakan Lula sebagai “orang yang tidak berterima kasih” dan Brasil menarik duta besarnya untuk Israel.
Para pemimpin Amerika Latin lainnya seperti Presiden Venezuela Nicolas Maduro, Presiden Kolombia Gustavo Petro dan Presiden Bolivia Luis Arce mendukung pendirian Lula dan ikut mengutuk kekejaman yang dilakukan Israel.
Setidaknya 38.584 warga Palestina telah terbunuh sejak pecahnya perang Israel-kelompok Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, yang menurut Kementerian Kesehatan Gaza akibat langsung dari operasi militer yang dilakukan oleh tentara Israel dengan dukungan dunia Barat.
Jumlah korban tewas sebenarnya bisa melampaui perkiraan pemerintah setempat. Jurnal medis Inggris The Lancet baru-baru ini menerbitkan sebuah penelitian yang menilai bahwa angka sebenarnya bisa mencapai 186.000 jika memperhitungkan kematian tidak langsung dan orang hilang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara - Anadolu
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah hingga 10 Desember
- Uji Klinis Vaksin Dengue Masuk Babak Baru dalam Riset Nasional
- Hakim: Uang Suap untuk Sosial Tetap Tidak Dibenarkan
- Sudan Tawarkan Pangkalan Laut ke Rusia Demi Senjata Perang
- Gubernur Bali Bakal Setop Airbnb, Dorong PAD dari Pariwisata Legal
Advertisement
Operasi Pasar Kulonprogo Diserbu Warga Jelang Nataru
Advertisement
KA Panoramic Kian Diminati, Jalur Selatan Jadi Primadona
Advertisement
Berita Populer
- Thailand Hajar Timor Leste 6-1 di Laga Pembuka SEA Games 2025
- UE Setop Total Impor Gas Rusia pada 2027
- Sudan Tawarkan Pangkalan Laut ke Rusia Demi Senjata Perang
- Strategi Integrasi Bansos Sleman 2026 untuk Kelompok Rentan
- BTT Kulonprogo 2026 Turun Rp1 Miliar untuk Tutup Defisit
- Gangguan Sistem, Ratusan Porsche di Rusia Mendadak Mati
- Bank Mandiri Prediksi Ekonomi RI Tumbuh 5,2 Persen pada 2026
Advertisement
Advertisement



