Advertisement

Jokowi Izinkan Ormas Keagamaan Kelola Tambang, Begini Respons Muhammadiyah

Lukman Nur Hakim
Sabtu, 01 Juni 2024 - 08:27 WIB
Ujang Hasanudin
Jokowi Izinkan Ormas Keagamaan Kelola Tambang, Begini Respons Muhammadiyah Logo Muhammadiyah - ist - wikimedia

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah merespons keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan wilayah izin usaha pertambangan khusus (WIUPK) kepada badan usaha yang dimiliki organisasi kemasyarakatan atau ormas keagamaan.

Aturan itu tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2024 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara. Aturan itu diteken Jokowi pada Kamis (30/5/2024) kemarin.

Advertisement

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengatakan bahwa dikeluarkannya aturan tersebut merupakan wewenang dari pemerintah.

“Itu wewenang Pemerintah [mengeluarkan aturan tersebut],” kata Abdul Mu’ti saat dihubungi Bisnis, Sabtu (1/6/2024).

PP Muhammadiyah, kata Abdul Mu’ti, sama sekali belum pernah melakukan pembicaraan dengan pemerintah maupun perseorangan terkait adanya pembagian IUP tambang.

“Sampai saat ini belum ada pembicaraan dan tawaran untuk Muhammadiyah,” ucapnya.

Seperti yang diberitakan sebelummya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi resmi menerbitkan beleid yang mengatur soal pemberian wilayah izin usaha pertambangan khusus (WIUPK) kepada badan usaha yang dimiliki organisasi kemasyarakatan atau ormas keagamaan.

BACA JUGA: Presiden Izinkan Ormas Keagamaan Kelola IUP Tambang Eks PKP2B

Aturan itu tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2024 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara.

“Dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat, WIUPK dapat dilakukan penawaran secara prioritas kepada badan usaha yang dimiliki oleh organisasi kemasyarakatan keagamaan,” bunyi pasal 84 A beleid itu, dikutip Jumat (31/5/2024).

Adapun, WIUPK yang dimaksud merupakan wilayah eks perjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara (PKP2B).

Lewat beleid setingkat PP itu, Jokowi juga mengamanatkan kepemilikan saham ormas pada badan usaha tambang tersebut mesti mayoritas dan menjadi pengendali.

Selain itu, badan usaha yang dikendalikan ormas untuk pengelolaan WIUPK nantinya tidak boleh bekerjasama dengan pemegang PKP2B sebelumnya atau afiliasi bisnis terkait.

“Kepemilikan saham organisasi kemasyarakat keagamaan dalam badan usaha harus mayoritas dan menjadi pengendali,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pemuda Kota Yogyakarta Berinteraksi, Berkolaborasi, Berpartisipasi

Jogja
| Kamis, 04 Juli 2024, 22:47 WIB

Advertisement

alt

Harga Tiket Masuk Museum Benteng Vredeburg dan Jam Buka

Wisata
| Sabtu, 29 Juni 2024, 16:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement