Advertisement
Pakar Kesehatan Sarankan Vaksin Dengue untuk Perlindungan DBD
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pakar kesehatan menyarankan penerapan vaksinasi dengue untuk perlindungan terhadap persebaran Demam Berdarah Dengue (DBD).
Dokter Monica Cynthia mengungkapkan bahwa vaksin dengue merupakan salah satu solusi preventif untuk melindungi diri dari demam berdarah dengue (DBD) yang kasusnya di Indonesia mencapai 91.000 sejak awal 2024 dengan 641 kematian.
Advertisement
Dia melalui keterangannya di Jakarta, Kamis (23/5/2024) merujuk data dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) menyatakan vaksin ini memiliki efikasi hingga 80,2 persen untuk pencegahan DBD.
BACA JUGA: TikTok Sebabkan Tingkat Perhatian Pelajar Menurun
Selain melindungi dari infeksi, vaksin dengue juga mampu mencegah kasus rawat inap akibat virus dengue hingga 95,4 persen. Hal ini menandakan vaksin dengue memiliki peran penting dalam upaya pencegahan kasus DBD di masyarakat.
"Berbagai studi mengatakan antibodi yang ada di dalam vaksin dapat melemahkan virus dengue sehingga menghindarkan pasien dari komplikasi serius yang dapat timbul dari penyakit ini," kata Monica.
Dia lalu mengatakan vaksin dengue dapat diberikan kepada masyarakat berusia 6 hingga 45 tahun yang memiliki kondisi sehat serta tidak memiliki alergi vaksin saat dilakukan vaksinasi.
Namun, vaksin dengue tidak disarankan bagi individu yang tengah hamil, mengalami kondisi imunokompromais atau kekebalan tubuh lemah seperti kanker dalam kemoterapi, steroid dosis tinggi, imunodefisiensi primer dan penderita HIV yang tidak dalam terapi ARV.
Setelah melakukan vaksinasi, mungkin akan muncul beberapa efek samping seperti nyeri di tempat suntikan, sakit kepala, malaise, demam ringan dan lain-lain. "Namun, apabila itu terjadi, masyarakat dapat berkonsultasi dengan dokter," ujar Monica.
Sementara itu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebutkan vaksin dengue saat ini masih bersifat pilihan atau belum masuk ke dalam kebijakan imunisasi program baik dari pemerintah provinsi maupun pusat. Vaksin ini bisa didapat di beberapa rumah sakit swasta.
Kemudian, mengingat Indonesia sebagai negara tropis yang menjadi habitat ideal bagi nyamuk Aedes Aegypti, maka selain vaksinasi, melakukan 3M, yakni menguras, menutup dan mengubur juga menjadi langkah strategis yang bisa dilakukan masyarakat demi menghindari DBD.
Terkait dengan data kasus DBD di Jakarta tahun ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) mencatat terdapat sebanyak 7.142 kasus hingga 14 Mei 2024 dan menyebabkan kematian 15 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pengurus PDIP Tak Terima KPK Sita Buku Catatan Rahasia Partai
- Kemenkominfo Wanti-wanti Blokir X yang Bolehkan Konten Pornografi
- La Nada Transisi dari El Nino ke La Nina, Ini yang Mungkin akan Terjadi
- Peluang Berpasangan dengan Kaesang di Pilkada DKI Jakarta, Ini Respon Anies
- Teknologi Terus Berkembang, Waspadai Hilangnya 80 Sektor Pekerjaan Ini
Advertisement
Persaudaraan Mubalig Jogja Tegaskan Salat Iduladha Lebih Awal Tidak Eksklusif Satu Kelompok, Diikuti Masyarakat Umum
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Tol Trans Jawa Antisipasi Peningkatan Volume Kendaraan di Libur Iduladha 2024
- ATSI Minta Pemerintah Batasi Izin Starlink
- Jokowi Minta Bulog Akuisisi Perusahaan Beras Kamboja, Ini Respons Bapanas
- Jelang Iduladha 1445 Hijriah, Harga Daging Sapi dan Ayam Naik
- 9 Kereta Tambahan Dioperasionalkan Selama Libur Iduladha 2024 untuk Antisipasi Lonjakan Penumpang
- Mendag Imbau Warga Sembelih Hewan Kurban di Rumah Potong Hewan
- 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Sudah Tiba di Arafah
Advertisement
Advertisement