Advertisement
Darah Transfusi Tercemar, 30.000 Warga Inggris Tertular HIV dan Hepatitis
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Skandal besar tercemarnya darah transfusi selama lebih dari empat dekade terbongkar di Inggris. Sekitar 30.000 warga Inggris didapati terinfeksi HIV dan hepatitis.
Malapraktek transfusi darah ini telah ditutupi selama lebih dari empat dekade oleh pemerintah Inggris.
Advertisement
Dilansir AlJazeera, menurut laporan Infected Blood Inquiry terinfeksinya ratusan ribu orang tersebut ketika pada 1970 hingga awal 1990 mereka mendapatkan transfusi darah yang ternyata sudah terinfeksi.
Transfusi darah diberikan kepada orang yang mengalami kecelakaan dan menjalani pembedahan. Akibatnya mereka menderita kelainan darah seperti hemofilia. Diperkirakan 3.000 orang meninggal dunia dan masih banyak lainnya yang menanggung penyakit selama seumur hidup akibat skandal tersebut.
Dalam laporan tersebut menyebutkan pemerintah Inggris dan National Health Service adalah pihak yang bertanggungjawab atas skandal transfusi darah tersebut.
Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak mengatakan skandal ini sebagai kegagalan moral yang berlangsung selama puluhan tahun.
"Hasil dari penyelidikan ini mengguncang bangsa kita hingga ke akar-akarnya," kata Sunak, dikutip pada Rabu (22/5/2024).
Dia juga menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat karena telah membiarkan para korban yang dibiarkan begitu saja tanpa tindakan medis lebih lanjut.
BACA JUGA: Gara-gara Penuhi Permintaan SYL, Kementan Punya Utang Miliaran Rupiah ke Vendor
"Laporan hari ini menunjukkan kegagalan moral selama puluhan tahun di jantung kehidupan nasional kita. Saya ingin menyampaikan permintaan maaf yang sepenuh hari dan tegas," jelasnya, dikutip dari BBC.
Sunak menyatakan siap bertanggungjawab kepada korban dengan memberikan total kompensasi lebih dari Rp9 triliun.
Brian Langstaff, pemimpin penyelidikan kasus tersebut mengatakan skandal itu sangat mengerikan dan pihak berwenang tidak sigap dalam menanganinya.
Dia juga menyampaikan pemerintah Inggris menyembunyikan kebenaran atas skandal transfusi darah. Bahkan, di tahun 1993 seorang pejabat menghancurkan dokumen terkait kasus itu.
"Penularan ini terjadi karena pihak berwenang, dokter, layanan darah, dan permintaan tidak mengutamakan keselamatan pasien," kata Brian.
Dia menyebutkan setidaknya 380 anak mengalami kelainan darah seperti HIV setelah melakukan transfusi darah yang dianggap dapat menyembuhkan penyakitnya.
Terlebih, lanjutnya, proses penyelidikan membutuhkan waktu lama akibat orang-orang penting telah meninggal atau tidak memiliki bukti yang kuat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
- Viral Aksi Kejar-kejaran Motor Berujung Kecelakaan di Jalan Kaliurang Sleman
- Profil Matthew Baker, Pemain Diaspora Timnas U-16 yang Disandingkan Jay Idzes
- The Sunan Hotel Solo Gelar Talkshow tentang Kesehatan Mental di D’Pool Bar
- Nova Arianto Sebut Timnas U-16 Sempat Gugup meski Menang 3-0 atas Singapura
Berita Pilihan
- Bandara Naratetama di IKN Dibuka untuk Pendaratan Pesawat Mulai 1 Agustus 2024
- SIM Indonesia Bakal Bisa Dipakai di Beberapa Negara ASEAN Mulai Tahun Depan
- Mulai Besok 22 Juni, Jemaah Haji Kembali Tiba di Indonesia
- Alihkan Kuota Haji Reguler ke Furoda, Kemenag Disebut Sembrono
- Palang Merah Indonesia Bantu 500 Unit Tenda ke Pengungsian di Gaza
Advertisement
Rp14 Miliar Disiapkan untuk Perbaikan 2 Ruas Jalan di Gunungkidul
Advertisement
Libur Iduladha, Warung Satai Klathak di Jogja Ini Diserbu Wisatawan
Advertisement
Berita Populer
- Tok! KPK Resmi Tetapkan 2 Orang Tersangka Dugaan Korupsi Jual Beli Gas PT PGN
- Kian Marak, Ini Momen Awal Mula Masuknya Judi Online ke Indonesia
- Ada Mobil Dinas TNI di Lokasi Penyimpanan Uang Palsu Rp22 Miliar, Ini Penjelasan Kodam Jaya
- Jemaah Haji Indonesia Dilarang Bawa Air Zamzam Dalam Koper Bagasi saat Pulang ke Tanah Air
- KPK Geledah 3 Rumah Terkait Dugaan Korupsi di Perusahan Gas Negara, Sejumlah Dokumen Disita
- Sabtu Pagi Ini, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua Sedunia
- KPK Dalami Dugaan Aliran Dana Korupsi Pembangunan Jalur Kereta Api untuk Sewa Helikopter Menhub Budi Karya
Advertisement
Advertisement