Israel Tetap Serang Rafah Meski Tanpa Bantuan AS
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA–Israel akan tetap menyerang Rafah di Gaza Selatan meskipun tanpa bantuan dari Amerika Serikat. Hal itu diungkap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat AS menahan pengiriman bantuan senjata ke negara zinonis tersebut.
Tekad tersebut disampaikan Netanyahu melalui media sosial X. Dia melontarkan pernyataan bahwa Israel akan berdiri dan berjuang sendiri meskipun tanpa bantuan dari sekutu utamanya tersebut. ”Jika kami harus berdiri sendiri, kami akan berdiri sendiri, berjuang mati-matian," ungkap Netanyahu di X, seperti dilansir Reuters, Jumat (10/5/2024).
Advertisement
BACA JUGA: Serangan Israel ke Gaza Tewaskan Lebih dari 15.000 Anak
Saat berbincang dengan Phil McGraw, pembawa acara bincang-bincang Dr. Phil Primetime, Netanyahu bersikap agak lunak dengan mengatakan dirinya telah mengenal Joe Biden selama lebih dari 40 tahun.
"Kami sering memiliki kesepakatan, namun kami juga memiliki perbedaan pendapat dan kami mampu mengatasinya. Saya harap kita bisa mengatasinya sekarang,” ungkapnya dalam acara yang disiarkan Merit Street Media.
Netanyahu mengatakan Israel harus masuk ke Rafah untuk menghabisi batalion-batalion Hamas yang tersisa. Dia mengatakan Hamas akan "membunuh lagi dan lagi" jika dibiarkan bertahan di Rafah.
"Kita harus meraih kemenangan. Itu berarti kami harus menghancurkan semua batalion ini, dan kami akan melakukannya. Kami menghadapi perlawanan yang sangat kuat untuk itu, tapi kami akan mengatasinya,” jelasnya.
Netanyahu mengatakan bahwa Israel akan melakukan yang terbaik untuk memastikan warga sipil meninggalkan Rafah yang kini dihuni lebih dari satu juta orang untuk berlindung sebelum serangan dilakukan.
Ia juga mengkritik demonstrasi pro-Palestina di kampus-kampus AS, dengan mengatakan bahwa para pengunjuk rasa mendukung genosida, dan menambahkan bahwa hal tersebut mencerminkan kondisi pendidikan tinggi AS yang memprihatinkan.
BACA JUGA: Pengakuan Kedaulatan Palestina, Beberapa Negara Uni Eropa Bakal Deklarasi Bareng
Pada Rabu, Biden mengatakan bahwa ia akan menghentikan pengiriman tambahan senjata ke Israel jika negara itu melancarkan invasi darat ke Rafah, dan mengecam potensi jatuhnya korban jiwa sipil sebagai hal yang sangat tidak benar.
"Kami akan terus memastikan Israel aman dalam hal Iron Dome dan kemampuan mereka untuk merespons serangan yang muncul dari Timur Tengah baru-baru ini. Tapi [serangan] itu salah. Kami tidak akan memasok senjata dan peluru artileri,” kata Biden dalam wawancara dengan CNN International
Seperti Netanyahu, para pejabat AS mengikuti kritik tajam dengan pernyataan yang lebih mendamaikan pada hari Kamis. Para pejabat Gedung Putih menegaskan bahwa AS mendukung sekutunya sambil mendesak Netanyahu untuk menahan diri dari serangan yang dapat memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza.
Juru bicara Gedung Putih John Kirby menegaskan bahwa pemerintah AS menghentikan sementara, namun tidak membatalkan pengiriman sekitar 3.500 bom, yang menurutnya terbatas pada amunisi tertentu yang dapat menambah jumlah korban jiwa di Gaza.
"Argumen bahwa entah bagaimana kami akan meninggalkan Israel terbang di hadapan fakta-fakta yang ada," kata Kirby kepada para wartawan.
Para pejabat AS pada awalnya berencana untuk menjelaskan kepada pemerintah Israel secara pribadi bahwa AS bermaksud untuk menghentikan sementara pengiriman bom, dalam rangka meningkatkan tekanan terhadap Netanyahu - tetapi tidak akan menindaklanjutinya kecuali jika terjadi serangan besar ke daerah perkotaan Rafah.
Namun rencana itu digagalkan ketika para pejabat Israel membocorkannya, menurut sumber yang mengetahui situasi tersebut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Cak Lontong Mengklaim Kemenangan di Pilkada Jakarta, Pramono-Rano Disebut Satu Putaran
- Hasil Hitung Cepat Pilkada 2024, Jagoan PDIP Kalah di Empat Provinsi Besar
- Hizbullah dan Israel Sepakati Gencatan Senjata, Dimulai per Hari Ini
- Rem Blong, Truk Tronton Sejumlah Kendaraan di Slipi, Satu Orang Meninggal Dunia
- Supriyani, Guru Honorer yang Dituduh Memukul Anak Polisi Divonis Bebas
Advertisement
Klaim Menangi Pilkada Bantul Berdasarkan Hitung Cepat, Ini Pesan Bupati Halim
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- 18 Kadin Provinsi Ajukan Gugatan Munaslub 2024, Ini Alasannya
- KRI Wahidin Sudirohusodo-991 Tuntaskan Misi Kemanusiaan di Negara Pasifik Selatan
- Menteri Perumahan Maruarar Sirait Akan Tingkatkan Target KPR Skema FLPP
- Ekonom Prediksi Kenaikan PPN 12 Akan Menambah Penerimaan Negara Rp 75 Triliun
- Presiden Prabowo Minta Menteri Kaji Pembangunan Tanggul Laut Raksasa Jakarta-Cirebon
- 50 Ribu UMKM Masuk Ekosistem Tender BUMN di Bawah Rp15 Miliar
- Apindo: Penetapan UMP 2025 Harus Mengakomodasi Berbagai Kepentingan
Advertisement
Advertisement