Ogah Merugi, Supermarket di Australia Pasang GPS di Daging Mahal untuk Cegah Pencurian
Advertisement
Harianjogja.com, SYDNEY—Sebuah jaringan supermarket di Australia sudah sangat sering menjadi korban pencurian daging hingga berujung kerugian. Untuk mencegah tragedi itu terulang, mereka memasang alat pencari lokasi GPS (Global Positioning System) pada stok daging.
Langkah unik itu dilakukan oleh jaringan supermarket Australia, Drakes, yang baru-baru ini memulai uji coba penempatan pencari lokasi GPS pada daging mahal untuk mengurangi kerugian akibat pengutilan. Sejumlah stok daging mahal dikemas dalam kotak transparan yang dilengkapi dengan pencari lokasi GPS yang memungkinkan produk tersebut dilacak.
Advertisement
BACA JUGA: Ada Kompetisi Unik, Pramusaji Kafe di Paris Balapan Bawa Baki
Dikutip dari Oddity Central, kotak polikarbonat biasanya digunakan untuk mencegah pencurian barang-barang bernilai tinggi di supermarket. Baru Drakes yang pertama menggunakannya pada daging. Secara teknis, daging berkualitas tinggi seperti Wagyu memenuhi syarat sebagai produk mewah, sehingga Drakes yakin tindakan pengamanan tersebut dapat dibenarkan.
“Kita berbicara tentang daging yang harganya berkisar antara $50 hingga $100 per kilo, jadi ini adalah daging dengan kualitas tertinggi yang kita miliki,” kata direktur John-Paul Drake kepada ABC News.
Wadah polikarbonat memang tidak terlihat kokoh. Kendati demikian, menurut John-Paul Drake, wadah tersebut memerlukan tenaga yang besar untuk memecahkan atau membuka paksa. Jauh lebih mudah untuk hanya membayar produk dan melepasnya saat sudah lunas.
BACA JUGA: Mengandung Tungau, Keju Jerman Ini Jadi Kuliner Aneh dan Langka
Drakes mengklaim daging senilai $12 juta dicuri dari jaringan 67 supermarketnya di Australia Selatan dan Queensland setiap tahunnya. Kini, perusahaan tersebut berharap bahwa pencari lokasi GPS baru akan membantu mengurangi kerugian tersebut secara signifikan.
Saat ini mereka sedang menjalani uji coba selama tiga minggu, dan jika kasus daging terbukti berhasil, mereka berencana untuk memperluas penerapannya di seluruh Australia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Oddity Central
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
- Pengaruh Dukungan Anies Vs Dukungan Jokowi di Pilkada Jakarta 2024, Siapa Kuat?
- Yusril Bantah Mary Jane Bebas, Hanya Masa Hukuman Dipindah ke Filipina
- ASN Diusulkan Pindah ke IKN Mulai 2025
- Pelestarian Naskah Kuno, Perpusnas Sebut Baru 24 Persen
Advertisement
Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Jumat 22 November 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Selama Agustus Oktober, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Yogyakarta Terbtkan Belasan Ribu Paspor
- Badan Geologi Kementerian ESDM Mendorong Seluruh Kawasan Bentang Karst di Indonesia Dilindungi
- KAI Angkut 344 Juta Penumpang Periode Januari-Oktober 2024
- Kemenpar Usulkan Tambahan Dana Rp2,2 Triliun di 2025, Ini Tujuannya
- Tiga Tol Akses ke IKN Dibuka Fungsional Mulai 2025, Belum Dikenakan Tarif
- Khawatir Muncul Serangan Udara, Italia Tutup Sementara Kedubesnya di Ukraina
- Korupsi Dana Bantuan Kesehatan, Eks Kepala Puskesmas di Purbalingga Dihukum 1 Tahun Penjara
Advertisement
Advertisement