Tarif Dinamis Kereta Cepat Berlaku Hari Ini, Termurah Dijual Rp150 Ribu
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi menerapkan skema tarif dinamis (dynamic pricing) untuk perjalanan Kereta Cepat WHOOSH mulai hari ini 3 Februari 2024.
Dengan penggunaan skema baru ini tarif Kereta Cepat WHOOSH Indonesia kelas Premium Economy akan berkisar Rp150.000, Rp175.000, Rp200.000, Rp225.000, hingga Rp250.000.
Advertisement
General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa, mengatakan, penerapan skema dynamic pricing ini memungkinkan penumpang mendapatkan Harga tiket Kereta Cepat yang lebih hemat bila melakukan perjalanan di waktu tertentu.
“Dalam skema baru ini dimungkinkan dalam satu hari terdapat beberapa tarif yang berbeda untuk perjalanan Whoosh,” ujar Eva dikutip dari laman resmi KCIC, Sabtu (3/2/2024).
Eva menjelaskan bahwa skema tarif kereta cepat dinamis ini akan memberikan nilai tambah bagi penumpang. Adanya fleksibilitas harga diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih baik kepada masyarakat.
Dia mengungkapkan, penerapan dynamic pricing ini akan terus dipantau dan dievaluasi agar dapat terus sesuai dengan kebutuhan penumpang dan operasional Whoosh.
Tarif Dinamis Tidak Berlaku Selamanya
Sebelumnya, Eva menyatakan skema tarif dinamis akan berlaku mulai 3 Februari 2024 hingga ada kebijakan terkait tarif yang selanjutnya. Adapun, Eva tidak memperinci secara detail jangka waktu pemberlakuan skema tarif dinamis ini.
BACA JUGA: Kereta Cepat Whoosh Gunakan Tarif Dinamis Mulai 3 Februari 2024, Termurah Rp150.000
"Sejauh ini akan diberlakukan skema dynamic pricing mulai 3 Februari 2024. Tidak bisa dibilang juga akan selamanya pakai skema ini, pasti dari KCIC juga akan melakukan improvisasi terkait tarif ini ke depannya," jelas Eva saat dikonfirmasi, Selasa (30/1/2024).
Eva mengatakan, ke depannya KCIC akan memantau dan mengevaluasi penerapan skema tarif dinamis agar sesuai dengan kebutuhan penumpang dan operasional Kereta Cepat WHOOSH.
Adapun, dia menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi tarif dinamis antara lain jam sibuk (peak hour) atau jam non sibuk (off peak hour), momen liburan (high season) atau non liburan (low season), atau hari kerja atau pun akhir pekan.
Dia menuturkan, pada high season atau peak hour akan ditawarkan tarif yang lebih tinggi, sebaliknya pada momen off peak tentunya akan ditawarkan tarif yang lebih murah.
"Penumpang diberi alternatif perjalanan dengan tarif yang berbeda-beda menyesuaikan dengan kebutuhan, keinginan dan daya belinya," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
- Eks Bupati Biak Ditangkap Terkait Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur
- Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
Advertisement
Angka Konsumsi Ikan oleh Masyarakat Bantul Masih Rendah
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Dugaan Suap ke Sahbirin Noor, KPK Periksa Empat Saksi
- Desk Pemberantasan Judi Online Ajukan Pemblokiran 651 Rekening Bank
- Diskop UKM DIY Raih Juara III Kompetisi Sinopadik 2024 di Palangkaraya
- Ketua MPR: Presiden Prabowo Disegani Saat Tampil di G20 Paparkan Hilirisasi SDA
- BRIN Usulkan Pemanfaatan Data Satelit dan Kecerdasan Buatan untuk Penanganan Bencana
- Anies Baswedan Diprediksi Mampu Dongkrak Elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno
- Inggris Dukung Indonesia Tambah Kapal Tangkap Ikan
Advertisement
Advertisement