Advertisement
Prancis Sebut Jalur Gaza Seharusnya Tetap Dihuni Palestina dengan Aman dan Baik
Advertisement
Harianjogja.com, WASHINGTON—Wakil Tetap Pranvis untuk PBB, Nicolas de Riviere mengatakan Prancis menolak pemindahan paksa warga Palestina di Jalur Gaza oleh Israel, Selasa (3/1/2024).
"Prancis menentang pemindahan paksa penduduk. Itu sangat jelas. Kami tidak akan mendukung pemindahan warga secara paksa," kata dia kepada wartawan.
Advertisement
"Jelas bahwa Jalur Gaza dihuni oleh warga Palestina. Tujuan kami adalah agar warga Palestina dapat terus tinggal di sana dengan aman dan dalam kondisi yang baik. Itu harus menjadi prioritas."
Pernyataannya itu muncul setelah beberapa pejabat Israel menyerukan "evakuasi sukarela" warga Palestina dari Gaza dan mendesak berbagai negara untuk menerima warga Palestina dari wilayah kantong tersebut.
Riviere mengatakan bahwa menutup akses ke Gaza atau melakukan kolonisasi kembali di Gaza adalah "ide yang tidak masuk akal".
Dia menambahkan bahwa upaya untuk mengakhiri operasi militer dan tidak menargetkan warga sipil penting dilakukan.
"Warga Palestina harus bisa hidup damai di rumah mereka, dan pengeboman terhadap warga sipil di Jalur Gaza harus diakhiri. Rumah sakit, sekolah, telah hancur. Kami ingin ini segera berakhir," katanya, menekankan.
Baca Juga
Perang Gaza Masih Berlanjut, Israel Bantai Warga di Hari Pertama 2024
Bank Sentral Israel Keluhkan Biaya Perang di Gaza Capai Rp897 Triliun dan Merugikan Ekonomi
Usai Perang, Israel Desak Gaza Jadi Wilayah Demiliterisasi
Namun, dia mengatakan bahwa kelompok perlawanan Palestina Hamas "menggunakan penduduk sipil sebagai tameng manusia, bersembunyi di sekolah".
"Itu benar. Namun, jika ada keraguan, Anda tidak boleh mengebom sekolah," katanya.
Menekankan perlunya perlindungan bagi warga sipil, de Riviere mengatakan ada 2 juta warga sipil di Gaza, bukan 2 juta teroris.
Israel melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di wilayah kantong Palestina itu sejak kelompok perlawanan Hamas menyerang negara Zionis itu pada 7 Oktober, yang menurut Israel menewaskan hampir 1.200 warganya.
Aksi-aksi balasan Israel telah menewaskan sedikitnya 22.185 warga Palestina dan melukai 57.035 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan di Gaza.
Gelombang serangan Israel telah menyebabkan kehancuran di Gaza, di mana 60 persen infrastruktur rusak atau hancur, dan hampir 2 juta penduduknya mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
- Didominasi Wajah Baru, Pendaftar Rekrutmen PPK di Sukoharjo Tembus 271 Orang
- 53 Tim Balap Bersaing di Kejuaraan Casytha Manahadap Roadrace Seri 1 Wonogiri
- Halalbihalal Golkar Solo Dihadiri Gibran, Sekar Tandjung: Kehormatan Besar
- Respons Usulan Flyover di By Pass Klaten, Tim Kemenhub Segera Survei Lokasi
Berita Pilihan
- Perhatikan! Per 1 Mei 2024 Pengajuan Berkas Kasasi dan PK di MA Wajib Daring
- Pelatih Shin Tae-yong Diusulkan Dapat Gelar Kehormatan Warga Negara Indonesia
- Golkar Targetkan Kemenangan Pilkada 2024 di Atas 70%
- Mayat Perempuan Ditemukan di Dalam Koper dengan Kondisi Penuh Luka di Cikarang
- Pascaputusan MK dan Penetapan KPU, Mungkin Akan Ada Susunan Koalisi Baru Prabowo-Gibran
Advertisement
Percepatan Proses Tanah Wakaf, Kemenag Kulonprogo Rancang Pembantukan Satgas
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Hati-Hati! Penawaran Visa Haji Palsu Beredar di Media Sosial
- Dituding Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam, Ini Klarifikasi Kemenkop-UKM
- PKS Berharap Prabowo-Gibran Ajak Gabung Koalisi Pemerintah Seperti PKB dan NasDem
- Jumlah Warga Palestina yang Tewas di Jalur Gaza Bertambah Menjadi 34.356 Orang
- Lindungi Rumah Ibadah dari Mafia Tanah, AHY: Program Sertifikat Wakaf Penting
- Konferensi Pariwisata PBB Digelar di Bali, Sandiaga: Positif untuk Indonesia
- UU Perampasan Aset dan BLBI Jadi PR Prabowo-Gibran
Advertisement
Advertisement