Advertisement
Mulai 2024 Penerima Bantuan Beras Bertambah Jadi 22 Juta KPM
Foto ilustrasi. - ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Jumlah penerima bantuan pangan beras 2024 bertambah menjadi 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
Data tersebut berasal dari hasil Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim (P3KE) Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).
Advertisement
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi menuturkan, jumlah penerima bantuan beras mulai tahun depan bertambah sekitar 8% dibandingkan jumlah penerima pada program bansos 2022 sebanyak 21,3 juta KPM.
"Jadi mulai Januari, Bulog akan menyalurkan bantuan pangan beras kepada 22.004.077 KPM (Keluarga Penerima Manfaat) menggunakan data P3KE dari Kemenko PMK," ujar Arief dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (30/12/2023).
BACA JUGA: Bansos Ratusan Miliar Rupiah Digelontorkan untuk Warga Kulonprogo, DPR Sidak
Arief menjelaskan, dengan semakin banyaknya jumlah penerima bantuan beras, maka penyaluran tahun depan dipastikan agar lebih tepat sasaran. Selain secara by name by address, Arief mengatakan nantinya penyaluran bantuan beras juga menggunakan skema by picture by NIK (Nomor Induk Kependudukan).
"Jadi tidak mungkin salah sasaran," ucap Arief.
Kendati begitu, Arief mengakui perubahaan penggunaan data bakal memicu deviasi penerima bantuan pangan dengan database yang digunakan sebelumnya. Dia mengklaim pihaknya bersama Bulog bakal memberikan dukungan untuk pemutakhiran data secara rutin.
"Kita akan terus jaga aspek governance. Kita mendukung adanya pemutakhiran data di setiap bulannya," ungkapnya.
Dia menekankan, penyaluran bantuan beras menjadi keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar masyarakat berpenghasilan rendah dapat terlindungi dari dampak krisis El Nino yang mempengaruhi produksi dan pasokan pangan.
Di sisi lain, pengadaan beras untuk bantuan pangan diklaim menjadi langkah strategis Bapanas untuk mencegah dan meminimalisir adanya disposal atau pemusnahan stok beras Bulog.
BACA JUGA: Peyaluran Bansos Beras di Gunungkidul Diperpanjang Satu Bulan
Dia pun berharap nantinya bantuan pangan di masa depan bisa memanfaatkan sumber pangan lokal di daerah seperti Jagung.
"Saat saya masuk sebagai Kepala Badan Pangan Nasional, saya merasa berkewajiban agar tidak ada disposal stok di Bulog, sehingga tidak mubazir. Ini bisa disebabkan stok yang rusak karena lama mengendap di gudang. Untuk itu, stok CBP ini perlu disalurkan ke masyarakat luas yang memang membutuhkan," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Badan Geologi Pantau Ketat 127 Gunung Api Aktif di Indonesia
- Libur Nataru, KLH Prediksi Sampah Nasional Naik 59 Ribu Ton
- Lebih dari 4 Juta Senjata Beredar, Australia Luncurkan Buyback Nasion
- KPK Tangkap Enam Orang dalam OTT di Kalimantan Selatan
- Kakak Sulung Berpulang, Unggahan Atalia Praratya Mengharukan
Advertisement
Advertisement
Sate Klathak Mbah Sukarjo Hadirkan Kuliner Khas di Pusat Kota
Advertisement
Berita Populer
- Badan Geologi Pantau Ketat 127 Gunung Api Aktif di Indonesia
- Partisipasi Ayah Ambil Rapor di SMAN 6 Jogja Baru 30-40 Persen
- DPP Kota Jogja Pastikan Daging Sapi Aman Jelang Libur Akhir Tahun
- Kejari Bantul Dalami Dugaan Penyelewengan APBKal Wonokromo
- 116 Santri Keracunan Makanan Katering, Polisi Turunkan INAFIS
- Dies Natalis ke-76, UGM Perkuat Riset dan Hilirisasi Berkelanjutan
- Perayaan Hari Ibu Soroti Tantangan dan Peran Strategis Perempuan
Advertisement
Advertisement




