Advertisement
Dubes Ukraina Apresiasi Proposal Perdamaian dari Prabowo
Asap mengepul dari lokasi kebakaran selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina, Kamis (7/4/2022). - JIBI/Bisnis.com
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin mengapresiasi usulan perdamaian Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto untuk menyelesaikan perang Ukraina vs Rusia.
Menurutnya, ide dan fakta bahwa Prabowo membuat proposal tersebut ia nilai sebagai hal yang sangat bagus. Lebih lanjut, dia berpendapat bahwa saat Prabowo menyampaikan usulan tersebut pada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kurang memberikan penjelasan karena waktu yang terbatas. “Tapi menurut saya kurangnya penjelasan karena kurangnya waktu, jadi Pak Prabowo tidak bisa menjelaskan mengapa dia mengusulkan itu, dan itu sangat mirip sekali dengan cerita proRusia,” terangnya ketika ditemui di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Senin (11/12/2023).
Advertisement
Setelah Prabowo kembali dari Singapura, Vasyl dan Prabowo telah melakukan diskusi panjang lebar secara pribadi. Ia kemudian menuturkan dirinya sangat puas dengan cara Prabowo menjelaskan kepadanya.
“Setidaknya itu adalah satu-satunya proposal dari Indonesia, dimana kami memiliki proposal ini dan Anda bisa setuju atau tidak setuju, bukan? Tapi ini bisa diperdebatkan, bisa didiskusikan,” lanjutnya.
Baca Juga:
Rudal Rusia Hantam Pusat Kota Ukraina, 7 Orang Tewas
Kampanye di Padang, Prabowo Janji Hilangkan Kemiskinan
Survei Poltracking: Elektabilitas Prabowo-Girban Terus Meningkat Tinggalkan Ganjar-Mahfud
Lebih lanjut, dia menuturkan kita adalah manusia yang berbicara dalam berbagai bahasa dan perlu mendiskusikannya. Ketidaksetujuan juga dapat disampaikan sehingga dapat mengubah atau melakukan upaya lainnya.
Vasyl juga mengungkapkan hal tersebut perlu dilakukan, dibandingkan berdiam dan menutup mata pada proses apapun, yang membuat hal-hal buruk yang terjadi, dimanapun di dunia ini, tidak akan berhenti. Dikutip dari Bisnis.com, Prabowo Subianto memberikan saran kepada PBB agar menggelar referendum di wilayah sengketa, khususnya konflik yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina. Usulan tersebut disampaikan Prabowo dalam pidatonya di International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue di Singapura pada Sabtu (3/6/2023).
Proposal usulan tersebut juga merupakan kelanjutan dari kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Moskow dan Kyiv pada 2022. Bloomberg pada Senin (11/122/2022) melaporkan Menteri Pertahanan Ukraina pada masa tersebut, Oleksii Reznikov, yang juga hadir dalam pertemuan tersebut, menuturkan bahwa gagasan untuk membekukan pasukan Rusia dan Ukraina di posisi mereka saat ini, dan menciptakan zona militer terdengar seperti rencana dari Moskow tersebut. “Kedengarannya seperti rencana Rusia, bukan rencana Indonesia,” terang Reznikov.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Media Asing Ungkap Kamboja Tangkap 106 WNI Terkait Jaringan Penipuan
- Korban Tewas Akibat Serangan RSF di Sudan Capai 43 Orang
- Gempa Bumi Magnitudo 4,8 Bikin Panik Warga Tarakan
- Pesawat Kargo UPS yang Meledak Angkut Bahan Bakar dan Paket Besar
- Bupati Banyuwangi Dukung Rencana Baru Proyek Kereta Cepat Whoosh
Advertisement
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Polres Kulonprogo Siagakan 350 Personel Hadapi Bencana
- Xiaomi Siapkan HP Baterai 9.000 mAh, Hampir Setara Powerbank
- Tiga Anggota DPR Dinyatakan Langgar Etik, Dua Dibebaskan
- Doh Kyung Soo Resmi Gabung Blitzway Entertainment
- Dahan Pohon Munggur Patah Timpa Warung di Jalan Kusbini Jogja
- Warga Wirobrajan Nabung Lebaran lewat Bank Sampah
- Pengangguran di Jateng: Brebes Tertinggi, Wonogiri Terendah
Advertisement
Advertisement




