Advertisement
Selain Gunung Marapi, Gunung Anak Krakatau dan Gunung Ili Lewotolok Ikut Erupsi
Pengamatan visual BPPTKG menunjukkan guguran awan panas, Rabu (15/3/2023) - Ist BPPTKG
Advertisement
Harianjogja.com, PADANG —Selain Gunung Marapi di Sumatera Barat, Gunung Anak Krakatau dan Gunung Ili Lewotolok dilaporkan juga mengalami erupsi bersama pada Minggu (3/12/2023).
Data dari Magma Indonesia (ESDM) hingga Minggu (3/12/2023) pukul 21.00 WIB, Gunung Anak Krakatau tercatat paling intensif mengalami erupsi sebanyak 5 kali mulai pukul 06:26 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 1500 meter di atas puncak.
Advertisement
BACA JUGA: Erupsi, Gunung Marapi Mengeluarkan Batu dan Pasir
Sementara itu, Gunung Ili Lewotolok dan Gunung Marapi Sumbar mengalami satu kali erupsi. Gunung Ili Lewotolok erupsi pukul 21:04 WITA dengan kondisi menyemburkan abu dan lava serta visual letusan tidak teramati.
Adapun, Gunung Marapi di Sumbar terpantau menyemburkan abu pukul 14:54 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 3000 m di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur.
Dampak dari kondisi Gunung Marapi ini, membuat wilayah di sekitar Gunung Marapi dilanda hujan abu dan pasir serta batu kerikil, seperti di wilayah Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam seperti Canduang dan Sungai Pua.
Untuk Agam, Kalaksa BPBD Agam Bambang Wasito mengatakan dalam siaran pers resmi BNPB bahwa dampak dari erupsi Gunung Marapi tidak hanya dirasakan di wilayah Agam saja. "Gunung Marapi ini tidak hanya berada di Agam saja, tetapi ada yang terbagi ke Kabupaten Tanah Datar. Dampaknya juga bisa ke daerah lain," tegasnya.
Dia mengatakan saat ini tim BPBD Kabupaten Agam sudah berada di dua wilayah yang paling dekat dengan puncak yakni Kecamatan Sungai Pua dan Kecamatan Canduang.
Selain itu, data dari Pusdalops BPBD Kabupaten Agam mencatat hujan abu vulkanik dari erupsi Gunung Marapi dilaporkan terjadi di wilayah Nagari Lasi, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam.
Hujan abu vulkanik dilaporkan turun dengan intensitas tinggi hingga membuat suasana Nagari Lasi menjadi sangat pekat dan gelap. BPBD juga telah memberikan masker kepada masyarakat sebagai upaya antisipasi terjadi dampak bagi kesehatan akibat abu tersebut.
Sementara itu, di wilayah Sungai Pua terjadi dalam intensitas rendah dengan durasi yang tidak terlalu lama. Hal itu diduga karena arah angin yang cenderung mengarah ke wilayah Kecamatan Canduang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tokoh Dunia Kecam Penembakan Bondi Beach yang Tewaskan 12 Orang
- Surya Group Siap Buka 10.000 Lowongan Kerja di Tahun 2026
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
- Musim Flu AS Catat 2,9 Juta Kasus, 1.200 Orang Meninggal
- Korupsi Kepala Daerah Masih Terjadi, Pakar Nilai Retret Bukan Solusi
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Film Timur Suguhkan Aksi Pasukan Khusus Sarat Konflik Emosional
- Jelang 2026, Ini Tips Memilih Paket Internet Rumah yang Tepat
- Minat Wisatawan Lemah, Okupansi Hotel di Bantul Seret
- Borobudur Moon Digelar Lagi, Siap Tampilkan Keroncong dan Tari Kolosal
- Malut United Menang 2-0, Persib Gagal Geser Persija
- Do Kwon Divonis 15 Tahun Penjara Kasus Penipuan Kripto
- Timnas Putri Indonesia Takluk 0-5 dari Vietnam, Gagal Raih Tiket Final
Advertisement
Advertisement





