Advertisement
Israel Sandera 5.000 Orang di RS Al Shifa di Gaza, Termasuk Dokter dan Pasien
Reaksi perempuan dan anak-anak Palestina setelah serangan Israel di Kota Gaza 15 Oktober 2023. (Reuters - Mutasem Murtaja)\\r\\n\\r\\n
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pasukan pendudukan Israel menyerbu kompleks Rumah Sakit Al Shifa di Kota Gaza, Kamis (16/11/2023). Mereka menyandera sekitar 5.000 orang di dalamnya, termasuk dokter, perawat, staf RS, pasien, para pengungsi.
Sebagaimana dilaporkan kantor berita Palestina WAFA yang dikutip Antara, insiden tersebut terjadi Kamis (16/11/2023) malam malam waktu setempat. Ketika ratusan tentara pendudukan Israel menyerbu rumah sakit itu, setelah delapan hari berturut-turut mengepung fasilitas medis tersebut.
Advertisement
Staf rumah sakit telah memohon Palang Merah Internasional dan organisasi dunia lainnya untuk meminta perlindungan. WAFA melaporkan situasi di dalam rumah sakit kian buruk, tidak ada akses terhadap air, listrik, atau makanan.
BACA JUGA : Gaza Dilanda Hujan Deras, Warga Palestina Makin Menderita
Selain itu, pasukan pendudukan Israel menembaki siapa saja yang berpindah tempat di dalam rumah sakit, melukai seorang anak berusia 12 tahun yang tertembak di kaki setelah mencoba berpindah tempat.
Koresponden WAFA memastikan bahwa pasukan pendudukan Israel terus mengepung rumah sakit dengan tank dan buldoser, sementara tentara Israel terus menyerbu lokasi tersebut. Pasukan pendudukan tidak hanya menyerbu rumah sakit, tetapi juga menghancurkan peralatan medis, termasuk CT scan dan mesin MRI.
Dinding utara dan selatan kompleks, dapur rumah sakit, dan sejumlah kendaraan milik staf dan warga sipil dihancurkan oleh buldoser Israel. Pasukan pendudukan juga telah meratakan semua jalan dalam radius satu kilometer dari rumah sakit, lapor WAFA.
Menurut kantor berita Anadolu, tentara Israel meledakkan ruang bawah tanah beberapa bangunan di kompleks Rumah Sakit Al Shifa, setelah menyerbu rumah sakit tersebut pada Rabu.
Militer Israel menuding Hamas memiliki pusat komando bawah tanah yang tersembunyi di bawah rumah sakit tersebut. Tudingan itu dibantah oleh kelompok perlawanan Palestina tersebut. Menurut kantor media pemerintah Gaza, sekitar 1.500 staf medis, 700 pasien, 39 bayi prematur, dan 7.000 pengungsi berada di dalam kompleks RS Al Shifa.
BACA JUGA : 1 Keluarga WNI Berhasil Dievakuasi dari Gaza
Kompleks RS Al Shifa, yang berafiliasi dengan Kementerian Kesehatan Palestina, merupakan kompleks layanan kesehatan terbesar di Jalur Gaza.
Didirikan pada 1946 di Kota Gaza, kompleks ini telah berkembang menjadi fasilitas medis utama di kantong Palestina tersebut, dengan mempekerjakan 25 persen dari seluruh petugas kesehatan yang berada di Gaza, kata WAFA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pemkot Jogja Butuh Banyak Direct Flight untuk Tarik Wisatawan
Advertisement
Wisata Petik Melon Gaden Diserbu Pengunjung saat Panen Perdana
Advertisement
Berita Populer
- Manchester City Kian Dekat ke Puncak Usai Bekuk Sunderland 3-0
- Kemendagri Turunkan Inspektorat Awasi Kepala Daerah Terdampak Bencana
- Rute Trans Jogja Kini Jangkau Wisata hingga Rumah Sakit
- Inter Milan Bantai Como 4-0 dan Rebut Posisi Teratas Liga Italia
- Ditahan Leeds 3-3 di Elland Road, Liverpool Gagal Menang
- Ini Jadwal Lengkap DAMRI Jogja-Semarang
- Hattrick Kane Antar Bayern Hancurkan Stuttgart 5-0 di Bundesliga
Advertisement
Advertisement



