Presiden Xi Jinping Tagih Janji Presiden AS untuk Tidak Dukung Kemerdekaan Taiwan
Advertisement
Harianjogja.com, BEIJING—Presiden China Xi Jinping menagih janji Presiden AS Joe Biden untuk tidak mendukung kemerdekaan Taiwan maupun mempersenjatai Taiwan.
"Amerika Serikat harus mengambil tindakan nyata untuk memenuhi komitmennya yaitu tidak mendukung kemerdekaan Taiwan, berhenti mempersenjatai Taiwan dan menyokong reunifikasi damai China. China akan mewujudkan reunifikasi, hal ini tidak dapat dihentikan," kata Presiden Xi Jinping seperti dalam keterangan tertulis dari Kementerian Luar Negeri China yang diterima di Beijing, Kamis (16/11/2023).
Advertisement
Baca Juga: China-Taiwan Memanas, Indonesia Kenda Dampak?
Xi Jinping bertemu dengan Joe Biden pada Rabu (15/11/2023) waktu setempat di Filoli Estate, San Francisco, AS pada sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC).
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Xi menguraikan prinsip China mengenai masalah Taiwan.
"Masalah Taiwan tetap menjadi masalah paling penting dan paling sensitif dalam hubungan China-AS. China menanggapi dengan serius pernyataan positif yang dibuat AS dalam pertemuan di Bali," tambah Presiden Xi.
Pertemuan kedua pemimpin di San Fransisco tersebut hanya berselang setahun dari pertemuan keduanya pada sela-sela KTT G20 di Bali, Indonesia pada 14 November 2022 yang juga sempat membicarakan soal Taiwan.
Baca Juga: Taiwan Siapkan Pertahanan Jika Diserang Mendadak oleh China
AS dan Taiwan tidak memiliki hubungan diplomatik sehingga sesungguhnya AS terikat pada prinsip kebijakan Satu China yang menjadikan Beijing menjadi satu-satunya pemerintahan sah yang memerintah China daratan termasuk Hong Kong, Makau, dan Taiwan. Namun, AS meneken Undang-Undang Relasi Taiwan (TRA) pada 2018 lalu.
Berdasarkan TRA, AS dapat menjalin hubungan dengan rakyat Taiwan dan pemerintahnya. Namun, tak ada penjelasan secara spesifik pemerintahan yang dimaksud.
Awal tahun ini, Presiden Joe Biden bahkan menyetujui transfer pertama militer Amerika bernilai 80 juta dolar AS dalam program pembiayaan militer luar negeri Departemen Luar Negeri untuk memperkuat kemampuan pertahanan Taiwan.
Baca Juga: China Mendadak Kirim 21 Pesawat Tempur ke Taiwan
Hal tersebut dilihat sebagai perubahan dari kebijakan ambiguitas strategis AS yang telah lama diterapkan atas Taiwan, di mana AS tidak berkomitmen untuk membela pulau itu.
Namun AS juga memelihara hubungan dekat dengan Taiwan serta menjual senjata kepadanya di bawah Undang-Undang Hubungan Taiwan, yang menyatakan bahwa AS harus menyediakan pulau itu sarana untuk mempertahankan diri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
- Pengaruh Dukungan Anies Vs Dukungan Jokowi di Pilkada Jakarta 2024, Siapa Kuat?
- Yusril Bantah Mary Jane Bebas, Hanya Masa Hukuman Dipindah ke Filipina
- ASN Diusulkan Pindah ke IKN Mulai 2025
- Pelestarian Naskah Kuno, Perpusnas Sebut Baru 24 Persen
Advertisement
Jadwal Terbaru Kereta Bandara YIA dari Stasiun Tugu Jumat 22 November 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Selama Agustus Oktober, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Yogyakarta Terbtkan Belasan Ribu Paspor
- Badan Geologi Kementerian ESDM Mendorong Seluruh Kawasan Bentang Karst di Indonesia Dilindungi
- KAI Angkut 344 Juta Penumpang Periode Januari-Oktober 2024
- Kemenpar Usulkan Tambahan Dana Rp2,2 Triliun di 2025, Ini Tujuannya
- Tiga Tol Akses ke IKN Dibuka Fungsional Mulai 2025, Belum Dikenakan Tarif
- Khawatir Muncul Serangan Udara, Italia Tutup Sementara Kedubesnya di Ukraina
- Korupsi Dana Bantuan Kesehatan, Eks Kepala Puskesmas di Purbalingga Dihukum 1 Tahun Penjara
Advertisement
Advertisement