Advertisement

Jokowi Berbicara Dampak Perubahan Iklim di Universitas Standford, San Francisco

Newswire
Kamis, 16 November 2023 - 12:37 WIB
Abdul Hamied Razak
Jokowi Berbicara Dampak Perubahan Iklim di Universitas Standford, San Francisco Presiden Jokowi Berbicara Dampak Perubahan Iklim diUniversitas Standford, San Francisco, pada Rabu (15/11/2023). ANTARA - HO/Biro Pers Sekretariat Presiden

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan kolaborasi sangat penting dan langkah strategis konkret sangat dibutuhkan dalam menghadapi dampak perubahan iklim yang makin mengancam saat ini

"Dalam menghadapi dampak perubahan iklim yang makin mengancam saat ini, kolaborasi sangat penting dan langkah strategis konkret sangat dibutuhkan," kata Jokowi ketika menyampaikan kuliah umum di Universitas Standford, San Francisco, AS, dikutip Kamis (16/11/2023). 

Advertisement

"Tanpa itu tidak mungkin bagi kita untuk menjamin keberlanjutan dan satu-satunya bumi yang kita cintai,” tambah Jokowi.

Indonesia sendiri disebutnya telah mengambil peran dan berkomitmen dalam mengatasi perubahan iklim dan menjalankan program transisi energi, dengan menurunkan 91,5 juta ton emisi.

Selain itu, laju deforestasi Indonesia hingga 2022 telah ditekan hingga 104.000 hektare, serta 77.000 hektare kawasan hutan direhabilitasi dan 34.000 hektare hutan bakau direstorasi hanya dalam waktu satu tahun.

BACA JUGA: Jokowi Tiba di Washington untuk Bertemu Joe Biden, Bahas Situasi Gaza

“Untuk Indonesia, tidak perlu ragu dan tidak perlu dipertanyakan komitmen kami. Indonesia walks the talk, not talk the talk,” kata Presiden Jokowi.

Namun, dia menilai bahwa saat ini masih terdapat tantangan besar bagi Indonesia dan juga negara berkembang lainnya untuk melakukan transisi energi, terutama soal transfer teknologi dan pendanaan.

“Ini lah yang menjadi tantangan dan sering menyulitkan negara-negara berkembang, karena itu Indonesia ingin memastikan bahwa transisi energi juga menghasilkan energi yang bisa terjangkau oleh rakyat, bisa terjangkau oleh masyarakat,” kata Jokowi.

Lebih lanjut, Presiden menilai pendanaan iklim yang seharusnya diberikan kepada negara-negara berkembang untuk melaksanakan transisi energi tersebut seharusnya lebih bersifat membangun, tidak hanya membebani sebagai utang.

“Sampai saat ini yang namanya pendanaan iklim masih business as usual, masih seperti commercial banks. Padahal seharusnya lebih konstruktif, bukan dalam bentuk utang yang hanya akan menambah beban negara-negara miskin maupun negara-negara berkembang,” ujar dia.

Dalam sesi kuliah umum tersebut, Presiden Jokowi juga memaparkan sejumlah upaya yang telah dilakukan oleh Indonesia dalam melakukan transisi energi.

Presiden menyebut salah satunya adalah melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung yang baru saja diresmikan di Waduk Cirata, Provinsi Jawa Barat.

“Ini terbesar di Asia Tenggara, pembangkit listrik tenaga surya yang kita miliki baru saja kita buka dengan kapasitas 192 megawatt,” ujar dia.

Ke depan, kata Jokowi, upaya serupa akan terus dilakukan Indonesia untuk menjaga lingkungan dan melakukan transisi energi, seperti halnya yang akan diterapkan di Ibu Kota Nusantara (IKN).

IKN dibangun sebagai ibu kota baru Indonesia dengan desain kota pintar berbasis hutan, yang nantinya disebut akan menggunakan energi hijau dari matahari dan air.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Meresmikan PLTS Terapung Terbesar di Asia Tenggara

“Dan supaya saudara-saudara tahu bahwa yang pertama kali kita bangun saat akan membangun Ibu Kota Nusantara ini adalah membangun nursery center, membangun botanical center yang berkapasitas 15 juta bibit pohon per tahunnya yang itu nanti akan kita tanam setiap tahunnya di Ibu Kota Nusantara dan di Pulau Kalimantan,” tutur dia.

Oleh karenanya, Kepala Negara menyebut bahwa ke depan akan menjadi sebuah gagasan yang bagus jika mahasiswa Universitas Stanford bisa berkesempatan untuk mengunjungi IKN dan melihat secara langsung proses serta perkembangan pembangunan di sana.

“Mungkin di sana bisa melakukan riset secara kilat dan belajar tentang sisi keberlanjutan dalam membangun sebuah green city,” kata Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Terbaru! KRL Solo-Jogja, Berangkat dari Palur Minggu 19 Mei 2024

Jogja
| Minggu, 19 Mei 2024, 01:37 WIB

Advertisement

alt

Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu

Wisata
| Sabtu, 18 Mei 2024, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement