Advertisement
Waduh! Komet Iblis Raksasa sedang Mendekati Bumi

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Sebuah "komet iblis" raksasa akan melewati Bumi untuk pertama kalinya dalam lebih dari tujuh dekade, kata para astronom.
Komet yang secara resmi dikenal sebagai 12P/Pons-Brooks ini mendapat julukan tersebut karena terbentuknya dua "tanduk" yang terdiri dari es dan gas.
Advertisement
Dilansir dari ABC, para ahli mengatakan komet tersebut sangat terang dibandingkan komet lainnya. Masyarakat umum baru bisa melihat komet tersebut melintasi langit hanya dengan teropong atau bahkan mata telanjang tahun depan.
Komet terdiri dari debu, gas beku, es, dan bebatuan yang terikat bersama setelah pembentukan tata surya. Secara tradisional, saat mereka semakin dekat dengan matahari, perlahan-lahan suhu akan menjadi lebih hangat dan cerah.
Es berubah menjadi gas dan menghilangkan debu, yang membentuk ekor tradisional yang diasosiasikan dengan komet. Namun, 12P/Pons-Brooks telah mengalami peningkatan kecerahan yang sangat besar dengan dua letusan besar, yang pertama terjadi pada Juli 2023 dan satu lagi pada awal bulan ini.
“Ledakan ini… [telah] mengubah objek ini dari kondisi yang cukup redup sehingga Anda hanya dapat melihatnya dengan teleskop profesional yang besar, menjadi, dalam beberapa kasus, sesuatu yang dapat dilihat orang dari halaman belakang rumah mereka,” Dr. Theodore Kareta, seorang peneliti pascadoktoral di Observatorium Lowell di Flagstaff, Arizona, dilansir dari ABC.
Tidak banyak komet yang mengalami ledakan, peningkatan kecerahan yang tiba-tiba, begitu kuat, dan bahkan lebih sedikit lagi yang mengalami ledakan beberapa kali dalam satu orbit. Bentuk koma 12P/Pons-Brooks awan kabur di sekitar inti komet memiliki bentuk yang tidak biasa dua "tanduk setan" memberikan julukan pada benda langit tersebut.
'Tumbuh Tanduk'
Eliot Herman, pensiunan profesor di Universitas Arizona dan astronom amatir, yang telah menangkap gambar komet dengan teleskop jarak jauh, mengatakan akan menarik untuk melihat apakah 12P/Pons-Brooks akan mengalami lebih banyak letusan dalam beberapa waktu ke depan. Letupan itu menghasilkan "tanduk setan" yang sama dengan yang terlihat sekarang.
Komet tersebut biasanya tidak terlihat, namun hal ini bisa berubah tahun depan ketika terjadi gerhana matahari total pada 8 April 2024 yang melintasi Meksiko, Amerika Serikat, dan Kanada. Pada peristiwa itu berpotensi sangat terang dan dapat dilihat dengan teropong atau mata telanjang selama tidak ada awan.
Pada waktu yang hampir bersamaan, 12P/Pons-Brooks akan berada di perihelion, titik orbit terdekatnya dengan matahari, pada 21 April 2024. Kemudian 12P/Pons-Brooks akan melakukan pendekatan terdekat ke Bumi pada tanggal 2 Juni, menawarkan kesempatan lain bagi para ilmuwan dan masyarakat umum untuk melihat komet tersebut.
BACA JUGA: Menlu: Indonesia Tegaskan Lagi Dukungan Penuh kepada Palestina
12P/Pons-Brooks pertama kali ditemukan pada tahun 1812 oleh Jean-Louis Pons dan ditemukan kembali pada tahun 1883 oleh William Robert Brooks. Ini adalah komet tipe Halley, artinya komet ini memiliki periode orbit antara 20 dan 200 tahun. Dalam kasus 12P/Pons-Brooks, ia melewati Bumi setiap 71 tahun. Artinya terakhir kali ada yang benar-benar mengamati hal ini adalah pada tahun 1954, kata Kareta.
“Jadi ini adalah salah satu alasan mengapa masyarakat umum belum pernah mendengar tentang hal ini sebelumnya. Dan terakhir kali orang-orang [mengamatinya], mereka melakukannya dengan pelat foto, mereka melakukannya dengan teropong, mereka melakukannya itu dengan mata mereka."
Para ilmuwan memperkirakan diameternya setidaknya 17 kilometer, atau 10,5 mil. Meskipun nama dan ukurannya terdengar mengancam, para ahli mengatakan 12P/Pons-Brooks tidak menimbulkan ancaman apa pun bagi manusia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Aduan Konten Judi Online Mencapai 1,3 Juta
- Tunjangan Guru Non ASN pada RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Segini Besarannya
- Kerusuhan di Lapas Narkotika Muara Beliti Sumsel, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Ungkap Penyebabnya
- Sejoli Ditemukan Meninggal Dunia dalam Mobil di Jambi, Diduga Keracunan AC
- 1,7 Juta Pengemudi Ojol Belum Punya Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
Advertisement

Truk Bermuatan Batu Alam Kecelakaan Tunggal di Piyungan, Sopir Meninggal di Tempat
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Kata Sandi Milik Kepala Pentagon Pete Hegseth Bocor Akibat Serangan Siber
- Menteri Budi Santoso Segera Terbitkan Permendag Baru, Mengatur Ekspor Impor hingga Perdagangan Dalam Negeri
- Polisi Kerahkan Ratusan Personel Jaga Sidang Kasus Hasto PDIP
- Merespons Gelombang PHK, Menaker Akan Optimalkan Platform SIAPKerja
- 1,7 Juta Pengemudi Ojol Belum Punya Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- BEI Sebut Ada 30 Perusahaan Bakal Ipo Tahun Ini
- Sejoli Ditemukan Meninggal Dunia dalam Mobil di Jambi, Diduga Keracunan AC
Advertisement