Advertisement
Meski Belum Dilantik, Presiden Terpilih 2024 Ikut Susun RAPBN 2025

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari menyebut presiden terpilih hasil Pilpres 2024 akan ikut menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran (TA) 2025. Kebijakan ini diambil untuk mempermudah transisi pemerintahan.
Sebagai informasi, notabenenya presiden terpilih hasil Pilpres 2024 baru akan dilantik pada 20 Oktober 2024. Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus menyampaikan RAPBN TA 2025 ke DPR pada 16 Agustus 2024. Meski demikian, Hasyim menjelaskan penting presiden terpilih hasil Pilpres 2024 ikut menyusun RAPBN TA 2025 agar mempermudah transisi pemerintahan.
Advertisement
Baca Juga: PDIP Ingin Pilpres Diikuti Dua Paslon: Ngirit Anggaran Rp17 Triliun
Oleh sebab itu, lanjutnya, hari pencoblosan Pilpres 2024 dilakukan awal tahun, sehingga presiden terpilih sudah diketahui pada masa penyusunan RAPBN TA 2025. "Dengan dapat diketahuinya pasangan calon presiden lebih awal maka pasangan terpilih ini bisa ikut menyusun RAPBN untuk 2025. Jadi transisi yang dibentuk capres bisa melakukan simbolisasi harmonisasi dengan apa yang sudah direncanakan oleh presiden existing [presiden petahana]," jelas Hasyim seusai acara Sosialisasi RPJPN 2025-2045 ke Partai Politik di Kantor Bappenas, Jakarta Pusat, Senin (9/10/2023).
Menurutnya, jika hari pemungutan suara Pilpres 2024 dilakukan pertengahan atau bahkan akhir tahun maka presiden terpilih akan kesusahan untuk mewujudkan visi-misinya pada tahun pertama pemerintahannya sebab tidak ikut terlibat menyusun RAPBN TA 2025.
"Karena yang menyusun masih presiden yang existing. Tapi kalau yang terpilih di bagian awal, maka tim transisi masih bisa merumuskan tentang apa yang sudah dikerjakan di tahap awal 2025," ungkap Hasyim.
Baca Juga: PAN: Hanya Prabowo dan Ganjar yang Akan Bersaing Ketat di Pilpres 2024
Lebih lanjut, Hasyim ingin adanya keberlanjutan antara presiden sebelumnya dan presiden yang akan datang. Dia menekankan pembangunan tidak boleh berhenti. "Kita tahu sebuah bangsa tidak ada yang discontinuity atau keterputusan. Itulah pentingnya pembangunan harus keberlanjutan," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Chromebook, Uang yang Dikembalikan Baru Rp10 Miliar
- Serentak, SPPG Sajikan Nasi Goreng di Ultah Prabowo Ke-74
- 80 Bangunan Ponpes Tua Diaudit, Pemerintah Siapkan Rp25 Miliar
- Kasus Tayangan Pesantren, Kementerian Komdigi Puji Langkah Tegas KPI
- Aksi Antipemerintah di Peru Tewaskan Satu Orang dan 102 Luka-luka
Advertisement

Hindari Kejadian Luar Biasa, SPPG di Gunungkidul Wajib Kantongi SLHS
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Kontak Senjata di Kampung Soanggama, TNI Lumpuhkan 14 Anggota KKB
- Pembangunan Tempat Parkir Nglanggeran Ditarget Rampung Akhir Tahun Ini
- Redam Suhu Panas, Polresta Solo Menyemprot Air di Jalanan
- Mata Pelajaran Bahasa Inggris bagi SD Diwajibkan Mulai Tahun Depan
- Film Samsara Karya Garin Nugroho Masuk Nominasi pada APS Award 2025
- KPK Imbau Mahfud MD Membuat Laporan Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat
- Ribuan Pelari Bakal Ikuti Fun Run 5K JoyFest 2025 di Jogja
Advertisement
Advertisement