Advertisement
Waspada! Sapi Impor dari Australia Terdeteksi Virus LSD

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo) masih menunggu hasil investigasi pemerintah Indonesia dan Australia terkait penyakit LSD pada sejumlah sapi di Pelabuhan Tanjung Priok, Juli 2023.
Menurut Ketua Gapuspindo Didiek Purwanto, anggotanya tetap berhati-hati agar penyakit tersebut tak masuk ke feedlot-feedlot mereka. “Kami menunggu, karena sekarang masih investigasi,” kata Didiek kepada JIBI/Bisnis, Minggu (17/9/2023).
Advertisement
Hingga saat ini, Gapuspindo mengikuti regulasi pemerintah. Termasuk kesepakatan-kesepakatan yang ditetapkan oleh kedua negara.
“Saya kira itu sudah baguslah langkah kedua negara. Kami hargai itu,” ujarnya.
BACA JUGA : Sapi Sakit LSD di Sleman Bertambah Jadi 1.375 Kasus
Seperti diketahui, Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian dengan Pemerintah Australia telah menggelar rapat teknis pada 7-8 September 2023 untuk membahas terkait LSD yang terdeteksi pada sapi asal Australia.
Indonesia sempat menangguhkan impor sapi 7 dari 60 fasilitas peternakan di Australia pasca-terdeteksi secara klinis mengidap penyakit LSD.
Kedua negara juga sepakat untuk melakukan joint-inspection atau pemeriksaan bersama guna mengetahui darimana sumber LSD, beberapa saat setelah sapi hidup tiba di Tanah Air beberapa waktu lalu.
Kepala Barantan Kementan Bambang dalam konferensi pers, Jumat (8/9/2023) mengakui, keduanya belum dapat memastikan asal sumber virus, meski diskusi sudah dilaksanakan.
“Sampai sekarang ini kita belum bisa pastikan darimana sumber penyakit ini,” ungkapnya.
Bambang menyampaikan, pemeriksaan bersama akan dilakukan usai Australia selesai menyusun protokol pemeriksaan bersama dalam satu minggu ke depan.
Jika protokol pemeriksaan telah disepakati, maka Barantan akan mengirimkan tim investigasi ke Australia.
Department of Agriculture, Fisheries and Forestry (DAFF) Beth Cookson telah memutuskan bahwa reharmonisasi persyaratan impor sapi dan kerjasama untuk LSD, akan dijadikan sebagai landasan bagi kelanjutan perdagangan sapi yang saling menguntungkan.
Dari pertemuan tersebut, kedua negara menetapkan langkah-langkah untuk melakukan reharmonisasi persyaratan impor sapi dan kerjasama dalam LSD.
Pertama, Australia melakukan deteksi dini LSD di seluruh fasilitas peternakan dan memenuhi semua persyaratan protokol kesehatan hewan dari negara pengimpor.
Kedua, Australia akan memastikan kondisi kesehatan sapi sebelum diekspor ke Indonesia. Indonesia dan Australia, dalam waktu tiga bulan, akan meninjau ulang Health Requirement.
Ketiga, Australia akan memberikan laporan berkala kepada Indonesia mengenai hasil pengawasan yang ditargetkan sebagai bagian dari program Pengawasan LSD nasional Australia.
Keempat, Australia menyetujui untuk berbagi informasi dengan Indonesia terkait perlakuan biosekuriti pada kapal untuk ekspor ternak.
BACA JUGA : Kasus LSD di Bantul Terus Merebak, Hampir 200 Kasus
Kelima, Indonesia akan menerapkan sistem prior notice Barantan untuk impor hewan hidup, dimana eksportir memberikan informasi setiap shipmentnya.
Keenam, Australia akan menyampaikan proposal program investigasi bersama terhadap tujuh fasilitas peternakan (premises) yang ditangguhkan.
Ketujuh, Australia secara rutin melakukan surveilens penyakit hewan untuk memberi jaminan terhadap status Kesehatan hewannya dan melaporkan kepada Organisasi Kesehatan Hewan Dunia serta Pemerintah Indonesia, dan mempublikasikan laporan hasil surveilans per triwulan.
Kedelapan, Indonesia akan segera mencabut penangguhan 7 premises, setelah penandatanganan perjanjian.
“Kami memahami, demi kepentingan bersama kita cabut penundaan itu,” ujarnya.
Terakhir, Indonesia juga akan memberikan informasi kepada Australia apabila ada hewan yang dikirim dari Australia positif LSD serta apabila ada ketidak patuhan lainnya terhadap protokol hewan hidup.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ada Akun Instagram Judi Online yang Pernah Di-follow Gibran, Kini Kena Takedown Kementerian Komdigi
- KPK Nyatakan Kasus Pemerasan Tenaga Kerja Asing Sudah Ada Sejak Era Cak Imin
- Kejagung: Ada lima Vendor dalam Kasus Pengadaan Chromebook di Kemendikbudristek
- Petugas Damkar Evakuasi Korban KDRT di Semarang yang Dikunci Selama 2 Jam
- Diawasi Ketat, Pusat Data Nasional Dipastikan Bakal Dibangun hingga Beroperasi
Advertisement

Top Ten News Harianjogja.com, Jumat 6 Juni 2025: Timnas Indonesia Kalahkan China, Penyaluran Sapi Kurban Gubernur DIY hingga Presiden
Advertisement

Garebeg Besar Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat Digelar Hari Ini, Mulai Pukul 09.00 WIB
Advertisement
Berita Populer
- Prediksi Cuaca BMKG, Sebagian Besar Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan
- Viral Kecelakaan Beruntun di Exit Toll Bekasi, Duduga Rem Blong
- Covid-19 Merebak Lagi, Ini 7 Imbauan WHO
- KPK Sita Rp1,9 Miliar dari Seorang Tersangka Suap TKA Kemenaker
- 15 Orang Positif Covid-19 di Jaksel
- Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1 Ditarget Selesai 2027
- Dasco dan Mensesneg Prasetyo Hadi Bertemu Megawati, Ini yang Dibahas
Advertisement
Advertisement