Advertisement
Kapolri Kirim 4 Kompi untuk Tangani Kerusuhan di Pulau Rempang
Polisi menembakkan gas air mata saat membubarkan unjuk rasa warga Pulau Rempang di Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, Batam, Kepulauan Riau, Senin (11/9/2023). Aksi yang menolak rencana pemerintah merelokasi mereka tersebut berakhir ricuh. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna - Spt.
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah menambah Satuan Setingkat Kompi (SSK) dalam penanganan terkait kasus Pulau Rempang. Jumlah tersebut akan bertambah seiring dengan eskalasi kerusuhan yang terjadi dalam kasus tersebut.
"Tentunya kekuatan personel saat ini terus kita tambah ada kurang lebih empat SSK sampai hari ini yang kita tambahkan dan ini akan terus kita tambah disesuaikan dengan eskalasi ancaman yang terjadi," ujar Kapolri kepada wartawan, dikutip dari Bisnis.com-jaringan Harianjogja.com, Kamis (14/9/2023).
Advertisement
Kemudian, Sigit juga menegaskan pihaknya bakal terus mengutamakan tindakan persuasif dalam menangani masalah kerusuhan ini. Artinya, sosialisasi terus dilakukan kepada masyarakat agar memahami isu-isu terkait di wilayah tersebut.
"Namun prioritas utama yang kita lakukan adalah memperkuat sosialisasi kepada masyarakat yang akan direlokasi karena tanah yang ada saat ini adalah tanah milik otorita BP Batam sehingga mau tidak mau pada saat itu dibutuhkan harus diserahkan. Namun di sisi lain pemerintah dalam hal ini BP Batam juga memikirkan rencana relokasi," imbuhnya.
Baca juga: Tarif Tol Solo-Ngawi Naik Mulai 17 September 2023
Selain relokasi, pemerintah juga akan memikirkan solusi tentang masalah mata pencaharian masyarakat di lokasi agar bisa melanjutkan aktivitas seperti biasanya.
Ke depan, kata Sigit, harapannya kesalahan komunikasi di lapangan agar segera tuntas, dengan begitu langkah persuasif, edukasi dan musyawarah diutamakan dalam penyelesaian kasus di Pulau Rempang ini.
"Di sisi lain kita tetap waspada kita persiapkan personel-personel apabila ada provokasi, ada proses-proses pelanggaran hukum yang terjadi, maka kita juga akan mengambil langkah-langkah di lapangan," pungkas Sigit.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali buka suara terkait kerusuhan di Pulau Rempang. Bentrokan yang terjadi antara warga dan aparat TNI-Polri dipicu permasalahan lahan proyek Rempang Eco City di Batam. Jokowi mengaku menelepon Kapolri Listyo Sigit pada tengah malam untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
"Tengah malam saya telepon Kapolri. Ini hanya salah komunikasi saja di bawah, diberikan ganti rugi, diberi lahan, diberi rumah, tapi mungkin lokasinya belum tepat, nah itu yang haru diselesaikan," ujarnya dalam Main Event: Sewindu Proyek Strategis Nasional (PSN) - Infrastructure Forum di Kasablanka Hall, Rabu (13/9/2023).
Jokowi menilai bahwa ada penyampaian yang kurang baik atau miskomunikasi sehingga menimbulkan bentrokan besar atau kerusuhan yang terjadi antara aparat dan warga Pulau Rempang di Jembatan IV Barelang, Batam, Kamis (7/9/2023).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Menyusuri Sungai Sekonyer, Gerbang Wisata Orang Utan Tanjung Puting
Advertisement
Berita Populer
- Banjir dan Longsor Terjang Kulonprogo, 100 KK Terdampak
- 10 Jembatan Bailey Pulihkan Akses Wilayah Pascabencana
- RS Ngoro-oro Diresmikan, Perkuat Akses Kesehatan Utara Gunungkidul
- Kemantren Tegalrejo Jogja Perketat Pemilahan Sampah Mulai 2026
- BMKG Peringatkan Gelombang Tinggi Labuan Bajo hingga Akhir 2025
- Pengetatan Anggaran Pemerintah Dinilai Picu Sepinya Hotel
- Makanan Ini Dianggap Bawa Hoki di Tahun Baru
Advertisement
Advertisement




