Advertisement
Pilpres 2024, Tiga Calon Presiden Bisa Cegah Polarisasi

Advertisement
Harianjogja.com, BENGKULU—Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 sebaiknya ada tiga pasang calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk mencegah polarisasi. Hal ini diutarakan pakar politik sekaligus akademikus Universitas Bengkulu Dr Panji Suminar.
"Sebaiknya, Anies, Prabowo, dan Ganjar benar-benar bisa maju masing-masing sebagai capres. Dengan tiga capres, dukungan tidak akan langsung berhadap-hadapan dan itu bisa mencegah polarisasi," kata Dr Panji Suminar di Bengkulu, Minggu (27/8/2023).
Advertisement
Namun, kata Panji, akan berbeda kalau wacana duet Ganjar-Anies terealisasi, duet itu akan menggiring pilpres hanya menjadi kontestasi dua pasangan calon presiden dan wakil presiden.
"Yang akhirnya pendukung Prabowo akan berhadapan langsung dengan pendukung Ganjar-Anies. Kalau tiga pasang, masing-masing dukungan terpecah ke Prabowo, Ganjar, dan Anies, kemudian menjadi heterogen beralih dukungan di putaran kedua," kata dia.
Ia mengatakan para pendukung atau simpatisan tidak akan terlalu fanatik di pilpres dengan capres yang lebih dari dua pasang. Pendukung yang mendukung pasangan capres dan tidak lolos di putaran pertama pilpres tentu akan mengalihkan dukungan mereka pada capres yang lolos ke putaran kedua.
BACA JUGA: Beli LPG 3 Kg Pakai KTP, Disperindag DIY: Masih Menyiapkan Data
"Jadi dari awal pilpres sampai akhir, penetapan presiden terpilih potensi polarisasi, dan dampak negatif polarisasi bisa diminimalkan. Memang pada putaran kedua, dua pasang capres namun waktunya singkat jadi polarisasi yang terjadi bisa dapat ditekan," ucapnya.
Panji Suminar menilai dinamika duet Ganjar-Anies yang berkembang belakangan ini hanya merupakan gimik politik, sebatas wacana saja.
"Partai yang mengusung Anies, menginginkan Anies Baswedan menjadi presiden bukan wakil presiden. Ketika duet tersebut ternyata Anies Baswedan sebagai capres dan Ganjar cawapres, namun persoalan lainnya parpol dan akar rumput yang mendukung Anies berbeda ideologi politik dengan PDIP."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ulang Tahun ke-90, Dalai Lama Ingin Hidup hingga 130 Tahun
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
Advertisement

Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Senin (7/7/2025), Naik dari Stasiun Palur, Jebres, Purwosari dan Solo Balapan
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Nurmala Kartini Sjahrir, Adik Luhut yang Diunggulkan jadi Dubes Indonesia di Jepang, Berikut Profilnya
- Sekolah Rakyat Dibangun Mulai September 2025, Dilengkapi Dapur dan Asrama
- 29 Penumpang Belum Ditemukan, Manajemen KMP Tunu Pratama Jaya Minta Maaf
- DPR RI Bentuk Tim Supervisi Penulisan Ulang Sejarah
- Kemensos: Anak Jalanan Jadi Target Utama Ikuti Sekolah Rakyat
- Banjir di DKI Jakarta Rendam 51 RT
- Kementerian PKP Siapkan Rp43,6 Trilun untuk Merenovasi 2 Juta Rumah Tak Layak Huni
Advertisement
Advertisement