Advertisement
Beredar Kabar Penyaluran Obat Cacing Gratis sebagai Upaya Depopulasi, Ini Faktanya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Muncul sebuah klaim di media sosial yang menyebutkan pemberian obat cacing gratis di sekolah merupakan bentuk penyusutan penduduk (depopulasi) yang dilakukan pemerintah.
Unggahan tersebut muncul pada pekan kedua Agustus 2023. Berikut narasi yang beredar di Facebook pada 12 Agustus: "Hati2 dgn segala pemberian dr mereka secara gratis yg ujung2nya pasti cmn buat depopulasi..obat cacing di salurkan ke semua skolah2 secara gratis yg lucunya anak2 sekolah hrs minum didepan para nakes..sementara jika obatnya dibawa ke rmh sdh pasti ortu yg lebih jitu dlm soal mengajarkan anak buat minum obat2an..kira2 aman nggk ya?,".
Advertisement
Obat cacing atau antihelmintik, secara luas, diketahui bermanfaat untuk mengatasi infeksi cacing pada usus serta bagian tubuh lainnya, yang dikenal sebagai penyakit cacingan. Obat itu membuat cacing dalam tubuh tidak dapat tumbuh dan berkembang biak, kemudian mati dan terbawa keluar bersama kotoran.
Lalu, benarkah penyaluran obat cacing ke sekolah menjadi upaya depopulasi oleh pemerintah?
Dari penelusuran seperti yang dilansir Antara, konsumsi obat cacing tidak sebabkan kematian, sehingga anggapan bahwa penyaluran obat cacing sebagai upaya depopulasi oleh pemerintah adalah menyesatkan.
Mengutip Alodokter, sejumlah efek samping dari memakan obat cacing di antaranya adalah nyeri otot, lemas, keringat berlebih, serta mengantuk. Selain itu dampak mengonsumsi obat cacing meliputi sakit kepala, sakit perut, dan nyeri sendi. Tidak ada efek kematian dalam daftar tersebut.
BACA JUGA: Presiden Jokowi: Insyaallah Upacara 17 Agustus 2024 dilaksanakan di IKN
Di sisi lain, jika cacingan tidak diobati maka penderita berpotensi mengalami gangguan kesehatan, gizi buruk, menurunnya tingkat kecerdasan, yang tentu saja akan berdampak pada produktivitas sumber daya manusia, baik sosial maupun ekonomi, sebagaimana dilaporkan Dinkes Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Penyakit cacingan juga berbahaya karena masuk kategori penyakit menular, yang mana anak-anak termasuk kelompok rentan. Cacing kremi bisa masuk ke dalam tubuh anak diantaranya melalui tanah, sprei tempat tidur, kuku panjang, handuk dan pakaian.
Kemenkes melaporkan Pemberian Obat Pencegahan Secara Massal Cacingan (POPM Cacingan) merupakan pemberian obat cacing secara serentak kepada semua penduduk sasaran di wilayah berisiko cacingan, sebagai bagian dari upaya pencegahan penularan cacingan. Dengan demikian penyaluran obat cacing ke sekolah sebagai upaya depopulasi adalah kabar bohong atau hoaks.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Israel Kembali Bangun Permukiman Ilegal di Tepi Barat, Sebanayk 2.339 Unit
- Polisi Tangkap Sejumlah Orang Mengaku Wartawan yang Memeras Warga
- Kemenag Imbau Masyarakat Cek Arah Kiblat Secara Mandiri pada 15-16 Juli 2025
- Selama 2024 LPSK Menerima 10.217 Pemohon Saksi dan Korban Pidana
- Hasil Pemeriksaan Kecelakaan Pesawat Udara Air India, Kedua Mesin Mati di Udara Setelah Lepas Landas
Advertisement

Nelayan Sadeng Gunungkidul Impor Es untuk Pembekuan Ikan dari Pacitan Jawa Timur
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Satgas Pangan Polri Tindaklanjuti Laporan Dugaan 212 Produsen Beras Nakal, Empat Orang Diperiksa
- Pentagon Akui Rudal Iran Menghantam Pangkalan Udara Al Udeid milik AS di Qatar
- Wacana Pemberangkatan Jemaah Haji Menggunakan Kapal Laut Ditolak BP Haji
- Penerima Bansos Bermain Judol, Cak Imin Tegaskan Akan Ada Sanksi Tegas
- Kecelakaan KMP Tunu Pratama, Nelayan Temukan Satu Jenazah Diduga Penumpang
- Selama 2024 LPSK Menerima 10.217 Pemohon Saksi dan Korban Pidana
- Tim SAR Temukan Bangkai Kapal Tunu dalam Posisi Terbalik di Dasar Laut Selat Bali
Advertisement
Advertisement