Advertisement
Curigai Institut Wuhan Penyebab Covid-19, AS Setop Pendanaan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pemerintah Amerika Serikat (AS) tetap menaruh curiga terhadap Institut Virologi Wuhan sebagai pangkal pandemi Covid-19. Atas kesangsian itu, Pemerintahan Joe Biden pun menyetop hibah pendanaan.
Dikutip dari Bloomberg, Rabu (19/7/2023), Pemerintah AS secara resmi menutup akses pendanaan Institut Virologi Wuhan. Bagi AS, kelembagaan penelitian yang berada di China itu belum memberikan jawaban memuaskan terkait penyebab Covid-19.
Advertisement
Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS telah melayangkan surat resmi kepada institut yang berada di kota pertama pandemi Covid-19 berawal. Tinjauan HHS yang dimulai pada bulan September menimbulkan kekhawatiran bahwa fasilitas yang berbasis di Wuhan, tempat Covid pertama kali muncul, melanggar protokol keamanan hayati dan tidak mematuhi peraturan AS.
Hukuman tersebut adalah tindakan paling drastis yang diambil AS atas kegagalan laboratorium untuk membagikan informasi di tengah penyelidikan yang sedang berlangsung tentang asal-usul Covid.
Tindakan tersebut menjamin bahwa lembaga penelitian global yang pernah dipuji secara internasional itu, tidak akan menerima lagi dana federal AS. Sebelumnya, Institut Virologi Wuhan telah menerima lebih dari US$1,4 juta dalam bentuk penghargaan federal, termasuk melalui subhibah dari National Institutes of Health sejak 2014.
Meskipun AS belum menemukan bukti konklusif bahwa virus tersebut muncul baik melalui penularan dari hewan ke manusia atau kecelakaan laboratorium, AS telah mengidentifikasi pelanggaran signifikan dalam protokol keselamatan dan keamanan di Institut Virologi Wuhan. AS juga menuduh China dan laboratorium menghalangi penyelidikan atas kekurangan tersebut.
Institut Virologi Wuhan dan kementerian luar negeri China tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait tudingan tersebut.
Pada 2014, NIH memberikan hibah kepada EcoHealth Alliance, sebuah organisasi yang berbasis di AS yang berfokus pada pencegahan penyakit menular, untuk “memahami risiko munculnya virus korona kelelawar.”
Institut Virologi Wuhan menerima subaward dari hibah itu, yang telah menghadapi pengawasan atas kekhawatiran mendukung apa yang disebut penelitian peningkatan fungsi, di mana patogen diubah untuk meningkatkan kemampuannya menyebabkan penyakit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Menteri HAM Natalius Pigai Menilai Bagus Rencana Gubernur Jabar Mengirim Siswa Nakal ke Barak Militer
- Satgas Koperasi Merah Putih Resmi Dibentuk, Zulkifli Hasan Jabat Ketua
- Selain GBK, Hotel Sultan hingga TMII Juga Bakal Dikelola Danantara
- Puluhan Warga Badui Digigit Ular Berbisa, 2 Meninggal Dunia
- Aduan Konten Judi Online Mencapai 1,3 Juta
Advertisement

Kulonprogo Tunggu Juknis Terkait Transmigrasi Pola Baru, Syaratnya Wajib Ikut Komcad TNI
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Istana Bantah Presiden Prabowo Hindari Pertemuan dengan Jokowi: Karena Kesibukan
- 170 Siswa Keracunan Menu MBG, MPR RI Minta Lakukan Evaluasi Kualitas
- Kasus Kecelakaan Beruntun Tewaskan Pelajar SMAN 2 Bandung, Pengemudi Mobil Jadi Tersangka
- Kemenag Pastikan Seluruh Visa Jemaah Calon Haji Reguler Sudah Diterbitkan
- 10 Jemaah Calon Haji Meninggal Dunia
- Homestay di Kawasan Borobudur Ramai Dikunjungi Wisatawan
- Hasan Nasbi: Mahasiswa Unggah Meme Presiden Prabowo dan Jokowi Sebaiknya Dibina
Advertisement