Advertisement

Asyik Menghirup Kopi Bersama Teman, Wanita Ini Dikabarkan Dihantam Meteor

Mia Chitra Dinisari
Minggu, 16 Juli 2023 - 13:47 WIB
Jumali
Asyik Menghirup Kopi Bersama Teman, Wanita Ini Dikabarkan Dihantam Meteor ilustrasi. - Reuters

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Seorang wanita di Prancis dikabarkan dihantam meteor ketika asik menghirup kopi bersama temannya.

BACA JUGA: Bola Meteor Meledak di Australia

Advertisement

Kejadian ini dianggap sangat langka, demikian menurut berita media lokal seperti dilansir dari Newsweek.

Wanita itu sedang mengobrol dengan temannya di luar di teras ketika tulang rusuknya dihantam oleh kerikil misterius, lapor surat kabar Prancis Les Dernières Nouvelles d'Alsace (DNA).

"Saya mendengar 'Poom' besar datang dari atap di sebelah kami. Detik berikutnya, saya merasakan kejutan di tulang rusuk. Saya pikir itu binatang, kelelawar! Kami mengira itu sepotong semen, yang kami aplikasikan pada ubin bubungan. Tapi ternyata tidak berwarna." tuturnya.

Setelah tertimpa batu tersebut, perempuan yang merupakan penduduk komune Schirmeck di timur laut negara itu membawanya ke tukang atap untuk diperiksa.

Tukang atap mengatakan kepadanya bahwa itu tidak terbuat dari semen tetapi terlihat seperti meteorit. Dia kemudian menunjukkan benda misterius itu kepada ahli geologi Thierry Rebmann.

Ahli geologi memberi tahu DNA bahwa batu itu tampaknya mengandung campuran besi dan silikon, dan bisa jadi adalah meteorit.

Secara total, semua potongan meteorit yang telah ditemukan memiliki massa total hampir 4 ons. Rebmann mengatakan fenomena orang yang tertimpa benda semacam itu sangat jarang terjadi.

Meteorit adalah "batu luar angkasa" yang bertahan dalam perjalanan mereka melewati atmosfer bumi dan menghantam tanah.

Benda-benda ini dikenal sebagai meteoroid saat berada di luar angkasa — ukurannya bervariasi dari butiran debu hingga asteroid kecil.

Meteoroid berasal dari benda lain yang lebih besar — ​​terutama asteroid, tetapi juga bulan dan planet lain seperti Mars. Meteoroid bisa berbatu, metalik, atau kombinasi keduanya.

Kebanyakan meteoroid hancur sepenuhnya saat mereka melaju melalui atmosfer bumi dengan kecepatan puluhan ribu mil per jam.

Dari mereka yang berhasil mencapai tanah dalam beberapa bentuk, biasanya hanya sebagian kecil dari objek aslinya yang bertahan. Saat meteorit ditemukan, ukurannya cenderung antara ukuran kerikil dan kepalan tangan.

(sumber: Bisnis)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Awas! Sejumlah Mata Air dan Belik di Jogja Kini Sudah Tercemar

Jogja
| Kamis, 21 September 2023, 19:17 WIB

Advertisement

alt

Wisata Jogja Dekat Malioboro: Ada Pameran, Museum Vredeburg Buka Sampai Malam Akhir Pekan Ini

Wisata
| Kamis, 21 September 2023, 11:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement