Advertisement
Menteri Pertanian Mulai Memetakan Wilayah Terdampak El Nino

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan Kementerian Pertanian (Kementan) mulai mengidentifikasi dan memetakan lokasi yang diprediksi terdampak kekeringan sebagai salah satu strategi mengantisipasi dampak fenomena El Nino di sektor pertanian.
Mentan Syahrul mengumpulkan sekitar 1.600 jajarannya di pusat dan daerah lewat kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan Pertanian Nasional (Musrenbangtannas) 2023 di Jakarta, Rabu (12/7/2023), untuk menyusun dan memperkuat strategi menghadapi El Nino dan krisis pangan.
Advertisement
"Dari data-data yang kami miliki, dari aktualisasi data yang telah kita coba lakukan ke daerah-daerah, pangan kita dalam data cukup aman tetapi kita tidak boleh PD (percaya diri) karena cuaca buruk kita hadapi. Ini yang kita bicarakan, berapa besar daerah-daerah di Indonesia yang menjadi daerah merah, berapa besar daerah hijau dan berapa daerah kuning," katanya.
Kementan akan memetakan peta potensi produksi pangan untuk menentukan strategi yang tepat dalam menghadapi kondisi perubahan iklim.
Daerah-daerah itu terbagi menjadi daerah hijau yang memiliki air dan kecukupan alam; daerah kuning yang dinilai punya pasokan air dan kecukupan alam yang pas-pasan sehingga perlu mendapatkan intervensi; serta daerah merah yang sangat minus secara produksi.
Menurut Mentan, di daerah hijau nantinya pihaknya akan melakukan booster untuk memacu produktivitas. Sementara itu di daerah kuning akan dilakukan intervensi berupa penanaman varietas yang tahan kering, perbaikan irigasi dan embung hingga program Taxi Alsintan (alat mesin pertanian).
"Daerah merah itu berarti daerah yang sangat minus. Kita berharap lumbung pangan oleh Pak Bupati bisa disiapkan di situ sehingga kekuatan dari daerah yang surplus harus bisa mencapai daerah yang merah," katanya.
Mentan Syahrul menegaskan pentingnya menjaga komitmen bersama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam melakukan akselerasi dan upaya-upaya maksimal untuk pemenuhan pangan nasional seperti saat ini.
Oleh karena itu, ia berharap melalui Musrenbangtannas 2023, pemerintah bisa mengatur langkah yang harus dilakukan di seluruh wilayah. Ia juga meminta setiap kota, kabupaten dan provinsi memiliki peta jalan untuk mempersiapkan pangan dalam kondisi cuaca buruk yang diprediksi memasuki puncak pada Agustus-September 2023.
"Musrenbangtannas ini penting dan strategis dalam menyikapi berbagai tantangan pangan terutama dengan hadirnya El Nino, cuaca buruk, krisis pangan dunia yang memang menjadi warning [peringatan] global," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Top Ten News Harianjogja.com, Jumat 11 Juli 2025: Dari Polda Jateng Grebek Pabrik Pupuk Palsu sampai Penemuan Mayat Pegawai Kemendagri
Advertisement
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Sertipikat Elektronik Diterapkan Bertahap, Sertipikat Tanah Lama Tetap Berlaku
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
Advertisement
Advertisement