Advertisement

Cegah Kasus Penyakit Hewan, Pemerintah Bentuk Kader Zoonosis

Abdul Hamied Razak
Jum'at, 07 Juli 2023 - 19:57 WIB
Abdul Hamied Razak
Cegah Kasus Penyakit Hewan, Pemerintah Bentuk Kader Zoonosis Materi pemaparan zoonosis antraks disampaikan Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Kementerian Pertanian (Kementan) RI Syamsul Maarif melalui konferensi pers di Jakarta, Kamis (6/7/2023). ANTARA - Andi Firdaus.

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Pemerintah membentuk Kader Zoonosis di setiap daerah untuk membangun partisipasi aktif dan tanggung jawab masyarakat dalam kegiatan pengendalian sejumlah penyakit hewan yang menular ke manusia.

"Tugas Kader Zoonosis adalah komunikasi, informasi, dan edukasi kepada masyarakat," kata Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Kementerian Pertanian (Kementan) Syamsul Ma’arif di Jakarta, Jumat (7/7/2023).

Advertisement

Kader Zoonosis terdiri atas kader di tingkat posyandu, relawan, perwakilan organisasi masyarakat, tokoh masyarakat, hingga tokoh agama.

Ia mengatakan kader memiliki peran memobilisasi masyarakat dalam pengendalian dan penanggulangan zoonosis, kemudian membantu petugas dinas dalam pengendalian dan penanggulangan zoonosis.

BACA JUGA: Viral Penyakit Antraks di Gunungkidul, Kenali Penyebab, Gejala dan Cara Mengobati

Saat ini terdapat 15 zoonosis yang diklasifikasikan Kementan memperoleh prioritas upaya pengendalian yakni Avian Influenza, rabies, antraks, Berucellosis, Leptospirosis, Japanese B. Anthracis, Bovine Tubercullosis, Salmonellosis, Schistosomiasis, Q Fever, Campylobacteriosis Trichinellosis Paratubercullosis, Toksoplasmosis, dan Cysticercosis/Taeniasis.

"Avian Influenza, rabies, dan antraks, termasuk tiga besar pembobotan prioritas zoonosis," kata Syamsul.

Dikonfirmasi secara terpisah, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan pemerintah melakukan langkah antisipasi zoonosis dengan menerbitkan Permenko PMK Nomor 7 tahun 2022 tentang Pencegahan dan Pengendalian Zoonosis dan Penyakit Infeksius Baru.

"Proses surveilans yang dilakukan tidak hanya kepada manusia, tapi juga kepada binatang. Surveilans tidak hanya dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tapi juga Kementerian Pertanian dan juga kementerian lain terkait, termasuk Kader Zoonosis," katanya.

BACA JUGA: Pemerintah Pusat Turun Tangan Terkait Wabah Antraks Gunungkidul, Salurkan 96.000 Dosis Antiobiotik

Dante mengatakan ancaman zoonosis dan penyakit infeksius baru di Indonesia diprediksi akan meningkat dan memiliki potensi untuk menyebabkan eskalasi penyakit yang berdampak pada aspek sosial, ekonomi, keamanan, dan kesejahteraan rakyat.

Salah satu contoh kejadian zoonosis yang baru-baru ini terjadi adalah antraks di Dukuh Jati, Kelurahan Candirejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, akibat konsumsi daging sapi yang mendadak mati dan sudah dikubur.

Akibatnya tiga orang meninggal pada Mei hingga Juni 2023. Satu kasus diantaranya dilakukan pengambilan sampel dan diagnosis suspek antraks.

Sejak 18 hingga 26 Mei 2023 terjadi kematian mendadak pada sejumlah hewan ternak berupa sapi dan kambing milik warga di wilayah setempat. Hewan ternak yang mati itu lalu dipotong dan dibagikan ke warga untuk dikonsumsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

92 Orang Meninggal karena Kecelakaan di Bantul, Polisi: Kebanyakan karena Kelalaian Pengendara

Bantul
| Kamis, 21 September 2023, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Wisata Jogja Dekat Malioboro: Ada Pameran, Museum Vredeburg Buka Sampai Malam Akhir Pekan Ini

Wisata
| Kamis, 21 September 2023, 11:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement