Advertisement
Duh! Bencana Iklim Diprediksi Terjadi 2038, Lapisan Es Greenland Hilang dan Hutan Amazon Hancur
Banjir di Sudan menewaskan sedikitnya 134 orang dan menghancurkan puluhan ribu rumah di musim hujan yang sedang berlangsung di negara timur laut Afrika itu, menurut pihak kepolisian kemarin. - Istimewa
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—"Titik kritis" iklim, seperti hilangnya hutan hujan Amazon atau hilangnya lapisan es Greenland, bisa terjadi dalam masa hidup manusia dan diperkirakan mencapai puncaknya pada 2038.
Studi baru memperingatkan soal ekosistem bumi yang mungkin mengalami keruntuhan lebih cepat daripada yang diperkirakan oleh para ilmuwan.
Advertisement
Menurut penelitian, lebih dari seperlima titik kritis akan mencapai puncaknya pada 2038 dan berpotensi menyebabkan bencana ekologis global secara permanen.
Titik kritis merujuk pada titik di mana perubahan lingkungan mencapai ambang batas yang mengarah pada perubahan drastis yang tidak bisa dipulihkan lagi.
Seperti, mencairnya permafrost di Arktik, runtuhnya lapisan es Greenland, dan bagaimana tiba-tiba hutan hujan Amazon berubah menjadi sabana secara permanen.
Baca juga: Kronologi 3 Warga Semanu Meninggal Dunia karena Antraks, Berawal dari 4 Sapi Mati Mendadak
Seorang profesor di Universitas Bangor di Inggris Simon Willcock mengatakan ketika suatu ekosistem mencapai titik kritis, maka upaya perbaikan atau pemulihan akan sangat sulit untuk dilakukan.
Menurutnya, perlu tindakan yang lebih proaktif untuk melindungi dan memulihkan ekosistem yang terancam. Berbeda dengan penelitian yang sudah mapan soal hubungan pembakaran bahan bakar fosil dan perubahan iklim.
Penelitian soal titik kritis sendiri masih jadi perdebatan, lantaran pemahaman ini perlu mempertimbangkan kompleksitas dan interaksi alam yang ada di dalamnya.
Bahkan, simulasi dan prediksi mengenai titik kritis dalam ekosistem dapat meleset jika mereka tidak mempertimbangkan elemen atau interaksi penting secara menyeluruh.
Hal ini seperti laporan terbaru milik Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), badan yang mengkaji ilmu iklim atas nama PBB yang menyatakan hutan hujan Amazon dapat mencapai titik kritis yang mengubahnya menjadi sabana pada 2100.
Namun, para peneliti di studi baru ini menyatakan prediksi tersebut terlalu optimis.
Mereka mengatakan sebagian besar studi titik kritis cenderung memusatkan perhatian pada satu penyebab utama keruntuhan, seperti deforestasi di hutan hujan Amazon.
Padahal, ekosistem tidak hanya bersaing dengan satu masalah. Padahal kenaikan suhu, degradasi tanah, polusi air, dan tekanan terhadap ketersediaan air pun bisa saling mempengaruhi.
Sejauh ini, profesor geografi fisik di Universitas Southampton di Inggris John Dearing memaparkan keruntuhan bisa terjadi 23 hingga 62 tahun lebih awal, tergantung pada sifat tekanan yang ada.
“Apabila titik kritis dulunya diprediksi akan terjadi pada 2100 (sekitar 77 tahun dari sekarang), maka akan lebih cepat, tergantung sejauh mana peningkatan gangguan pada ekosistem,” jelasnya.
Menurut Dearing, sekarang sangat sulit untuk memprediksi secara pasti bagaimana titik kritis dalam ekosistem yang disebabkan oleh perubahan iklim dan tindakan manusia lokal akan saling terhubung.
Namun, temuan penelitian menunjukkan perubahan iklim dan tindakan manusia lokal saling berinteraksi dan dapat memperburuk dampak satu sama lain pada ekosistem.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satgas PKH Selamatkan Rp6 Triliun, Prabowo: Jangan Mau Dilobi
- Puncak Arus Nataru, Hampir 1 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek
- 25 Rest Area di Jalur Tol Jateng Siap Layani Arus Nataru
- Krisis Air Melanda Iran, Presiden Akui Situasi Kritis
- BMKG Ingatkan Potensi Gelombang Tinggi di Pesisir Selatan Indonesia
Advertisement
Cegah Nuthuk Saat Nataru, Dispar Bantul Wajibkan Pajang Harga
Advertisement
Jogja Puncaki Urutan Destinasi Favorit Liburan Keluarga Akhir Tahun
Advertisement
Berita Populer
- 46 Persen Perpustakaan Kalurahan Bantul Mati Suri, Ini Arahan Bupati
- Busana Hitam dan Wajah Datar di Foto Natal Donald Trump
- Pekerja Proyek di Sewon Bantul Tewas Tersengat Listrik
- PO Cahaya Trans Setop Operasional Bus AKAP Usai Kecelakaan Maut
- Jelang Natal, Gegana Polda DIY Sterilisasi 8 Gereja di Kota Jogja
- Natal 2025 Aman, Polisi Sterilisasi Gereja-Gereja Besar di Bantul
- UMP Jateng 2026 Naik 7 Persen Lebih, Tembus Rp2.327.000
Advertisement
Advertisement



