Advertisement
PSHT Disebut Rusuh di Depan Masjid Al Aqsha Klaten, Ini Penjelasan Polisi
Tangkapan layar video viral PSHT diduga rusuh di depan Masjid Al Aqsa Klaten. - Twitter @Jateng_Twit
Advertisement
Harianjogja.com, SOLO—Setelah bikin Kota Jogja mencekam, PSHT disebut-sebut kembali bikin onar, tetapi kali ini di Klaten, Jawa Tengah pada Selasa (6/6/2023) dini hari.
Pada Senin, 5 Juni 2023, sejumlah anak muda yang diduga anggota PSHT melakukan konvoi dari Solo menuju Jogja.
Advertisement
Akun Twitter @Jateng_Twit pun membagikan cuplikan video kerusuhan yang terjadi. Dituliskan, PSHT membuat rusuh tepatnya di depan Masjid Al Aqsa Klaten.
BACA JUGA: Seluk Beluk PSHT, Kelompok Pesilat yang Tawuran di Tamsis Jogja
"Terpantau PSHT Mulai rusuh di Klaten. Depan masjid Al Aqsha Klaten ati2 sedoyo mawon nggih," demikian keterangan yang dituliskan pengunggah.
Meski demikian, polisi mengatakan jika ribut-ribut yang terjadi di dekat Masjid Al Aqsha bukan tawuran.
Ribut-ribut tersebut terjadi saat sekelompok anggota salah satu perguruan silat dari arah timur dihalau oleh pihak berwajib ketika hendak menuju Jogja.
Aparat Polres Klaten telah mencegat rombongan konvoi kendaraan menuju arah Jogja saat melintas di wilayah tersebut, Senin (5/6/2023) tengah malam.
BACA JUGA: Cegah Bentrokan Susulan PSHT-Brajamusti, Polres Kulonprogo Siagakan Ratusan Personel
Sekitar 30 orang dari rombongan konvoi ditangkap dan diamankan.
“Ada informasi beberapa kelompok yang mengarah ke Jogja. Ini beberapa kami amankan dan kami identifikasi rata-rata warga dari luar Klaten. Ada Sukoharjo, Boyolali bahkan ada yang dari Jawa Timur,” jelas Kapolres Klaten, AKBP Warsono.
Kapolres Klaten juga mengatakan kebanyakan yang melakukan konvoi tersebut berusia di bawah 30 tahun.
“Tadi malam mereka ikut gerombolan dan sempat menutup jalan. Kami bubarkan. Makanya kami lakukan pembinaan dan kami identifikasi. Iya kami minta wajib lapor. Usia mereka di bawah 30 tahun,” kata Kapolres.
Tentu saja kepolisian waspada dengan berbagai kemungkinan yang terjadi. Apalagi, Jogja sempat dibuat mencekam akibat konflik yang melibatkan anggota PSHT dan suporter bola Brajamusti.
Viralnya keributan tersebut menjadi bahan perbincangan di media sosial dan dikhawatirkan memicu beragam aksi lainnya dari anggota lain.
“Ini yang menjadi pemicu terkadang di medsos menjadi ramai saling memprovokasi. Kami sampaikan kepada mereka, kami lakukan pembinaan agar jangan mudah terprovokasi. Harus berpikir panjang ke depannya. Kalau ikut-ikutan dan terjadi sesuatu yang rugi mereka sendiri,” lanjut Kapolres.
Sumber: Bisnis.com
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Impor Pakaian Bekas Ilegal Diduga Berasal dari Tiga Negara Ini
- Kereta Khusus Petani Pedagang Rute Merak-Rangkasbitung Siap Beroperasi
- Jaksa Umumkan Tersangka Baru dalam Kasus Perampokan Museum Louvre
- WHO Sebut Cacar Monyet Terdeteksi di 5 Negara di Luar Afrika
- Mulai 3 November, Tiket Pendakian Gunung Rinjani Resmi Naik
Advertisement
Serap Tenaga Kerja, Pemerintah Fokus Berangkatkan Transmigrasi Lokal
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- DPRD DIY Bentuk 4 Pansus Pengawasan Perda
- Catat! Ini Jadwal SIM Corner JCM dan Ramai Mall Selama November 2025
- 8 Juta Wisatawan Kunjungi Kota Jogja, Belanjakan Rp2,2 Juta per Orang
- Napoli vs Como Skor 0-0 Diwarnai Penalti Gagal
- Liverpool vs Aston Villa Skor 2-0, The Red Akhiri 4 Kekalahan Beruntun
- Rocky Gerung Sebut Pemuda Calon Pemimpin Bangsa Harus Lulus Tiga Ujian
- Truk Tangki BBM Terguling Picu Rumah hingga Toko di Cianjur Terbakar
Advertisement
Advertisement



