Advertisement

PSHT Disebut Rusuh di Depan Masjid Al Aqsha Klaten, Ini Penjelasan Polisi

Hesti Puji Lestari
Selasa, 06 Juni 2023 - 18:57 WIB
Abdul Hamied Razak
PSHT Disebut Rusuh di Depan Masjid Al Aqsha Klaten, Ini Penjelasan Polisi Tangkapan layar video viral PSHT diduga rusuh di depan Masjid Al Aqsa Klaten. - Twitter @Jateng_Twit

Advertisement

Harianjogja.com, SOLO—Setelah bikin Kota Jogja mencekam, PSHT disebut-sebut kembali bikin onar, tetapi kali ini di Klaten, Jawa Tengah pada Selasa (6/6/2023) dini hari.

Pada Senin, 5 Juni 2023, sejumlah anak muda yang diduga anggota PSHT melakukan konvoi dari Solo menuju Jogja.

Advertisement

Akun Twitter @Jateng_Twit pun membagikan cuplikan video kerusuhan yang terjadi. Dituliskan, PSHT membuat rusuh tepatnya di depan Masjid Al Aqsa Klaten.

BACA JUGA: Seluk Beluk PSHT, Kelompok Pesilat yang Tawuran di Tamsis Jogja

"Terpantau PSHT Mulai rusuh di Klaten. Depan masjid Al Aqsha Klaten ati2 sedoyo mawon nggih," demikian keterangan yang dituliskan pengunggah.

Meski demikian, polisi mengatakan jika ribut-ribut yang terjadi di dekat Masjid Al Aqsha bukan tawuran.

Ribut-ribut tersebut terjadi saat sekelompok anggota salah satu perguruan silat dari arah timur dihalau oleh pihak berwajib ketika hendak menuju Jogja.

Aparat Polres Klaten telah mencegat rombongan konvoi kendaraan menuju arah Jogja saat melintas di wilayah tersebut, Senin (5/6/2023) tengah malam.

BACA JUGA: Cegah Bentrokan Susulan PSHT-Brajamusti, Polres Kulonprogo Siagakan Ratusan Personel

Sekitar 30 orang dari rombongan konvoi ditangkap dan diamankan.

“Ada informasi beberapa kelompok yang mengarah ke Jogja. Ini beberapa kami amankan dan kami identifikasi rata-rata warga dari luar Klaten. Ada Sukoharjo, Boyolali bahkan ada yang dari Jawa Timur,” jelas Kapolres Klaten, AKBP Warsono.

Kapolres Klaten juga mengatakan kebanyakan yang melakukan konvoi tersebut berusia di bawah 30 tahun.

“Tadi malam mereka ikut gerombolan dan sempat menutup jalan. Kami bubarkan. Makanya kami lakukan pembinaan dan kami identifikasi. Iya kami minta wajib lapor. Usia mereka di bawah 30 tahun,” kata Kapolres.

Tentu saja kepolisian waspada dengan berbagai kemungkinan yang terjadi. Apalagi, Jogja sempat dibuat mencekam akibat konflik yang melibatkan anggota PSHT dan suporter bola Brajamusti.

Viralnya keributan tersebut menjadi bahan perbincangan di media sosial dan dikhawatirkan memicu beragam aksi lainnya dari anggota lain.

“Ini yang menjadi pemicu terkadang di medsos menjadi ramai saling memprovokasi. Kami sampaikan kepada mereka, kami lakukan pembinaan agar jangan mudah terprovokasi. Harus berpikir panjang ke depannya. Kalau ikut-ikutan dan terjadi sesuatu yang rugi mereka sendiri,” lanjut Kapolres.

Sumber: Bisnis.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Alasan Gerindra Bantul Belum Buka Pendaftaran Penjaringan Pilkada

Bantul
| Jum'at, 26 April 2024, 14:47 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement