Advertisement
Wow! Kemenkes Uji Coba Operasi Bedah Jarak Jauh Pakai 5G

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Implementasi 5G di Tanah Air memasuki babak baru dengan uji coba Robotic Telesurgery (bedah robotik jarak jauh) pertama di Indonesia. Uji coba ini dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memanfaatkan jaringan dari PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel).
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan teknologi telerobotic surgery tidak hanya menguntungkan untuk mengisi kekurangan dokter spesialis bedah, tetapi juga menghilangkan hambatan geografis dan hambatan jarak sehingga dapat membantu para dokter bedah dan pasien di daerah terpencil agar dapat memiliki akses ke prosedur bedah terbaru.
Advertisement
BACA JUGA: Kinerja Perbankan DIY Tumbuh, Syariah Jadi PR
Teknologi ini juga menghasilkan layanan bedah yang berkualitas tinggi, memperkecil komplikasi pasca pembedahan, menurunkan beban keuangan, dan perjalanan jarak jauh yang seringkali berisiko.
“Dengan akurasi dan manuver bedah yang lebih baik, teknologi ini akan meningkatkan layanan dokter spesialis menjadi lebih efektif dan efisien,” kata Dante dalam siaran pers, yang dikutip Minggu (28/5/2023).
Sementara itu Direktur Perencanaan dan Transformasi Telkomsel Wong Soon Nam mengatakan perusahaan berkomitmen dalam membangun ekosistem jaringan broadband 5G di Tanah Air.
Salah satunya dengan mendukung agenda Kementerian Kesehatan dalam uji coba dan demonstrasi pemanfaatan use case 5G Robotic Telesurgery bersama RSUP Dr. Hasan Sadikin dan RSUP Dr. Sardjito.
“Ke depan, kami berharap Telkomsel dapat terus melanjutkan sinergi bersama seluruh pemangku kepentingan, untuk terus membuka semua peluang kemajuan dalam mengakselerasi transformasi digital layanan kesehatan nasional,” kata Soon.
Uji coba dan demonstrasi use case 5G Robotic Telesurgery oleh Kemenkes, yang dilakukan di hadapan Presiden RI dan Presiden Republik Islam Iran tersebut, merupakan hasil kolaborasi bersama Telkomsel, melalui Telkomsel Enterprise, dengan rumah sakit pilot project untuk telesurgery RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dan RSUP Dr. Sardjito Jogja, yang persiapannya telah berlangsung sejak Februari 2023.
Dalam skenario penerapan teknologi Robotic Telesurgery secara real-time, dibutuhkan kapasitas bandwidth besar dan latensi rendah pada fungsi data controlling, intra-abdominal real image transfer, dan video communication.
BACA JUGA: Kafe Ini Picu Kontroversi karena Promosikan Kopi Susu dengan Campuran ASI
Dalam uji coba dan demonstrasi yang dilakukan, pihak dokter berada di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dan pasien berada di RSUP Dr. Sardjito.
Di kedua lokasi rumah sakit pilot project tersebut, Telkomsel menghadirkan infrastruktur jaringan 5G yang andal dan teruji dengan latensi rendah sekaligus infrastruktur jaringan optik khusus dengan sambungan point-to-point dan kapabilitas multicast, guna mengakomodasi Robotic Telesurgery yang memiliki tingkat presisi visual yang tinggi, aksesibilitas instrumen jarak jauh yang ergonomis, dan pengurangan risiko komplikasi saat melakukan tindakan operasi maupun pemulihan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Iran Eksekusi Mati 3 Orang Mata-Mata Israel
- Keluarga Minta Jenazah Juliana Marins Diotopsi Agar Tahu Kapan Kematiannya
- Jenazah Juliana Marins, Pendaki asal Brasil Diotopsi di Mataram
- Trump Ancam Naikkan Tarif untuk Spanyol Karena Tolak Target Belanja Pertahanan NATO
- KPK Periksa Kepala Divisi PSBI Setelah Pulang dari Ibadah Haji
Advertisement

Satlantas Polresta Sleman Limpahkan 139 Sepeda Motor Barang Bukti Tilang ke Kejari Sleman
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kasus Kuota Haji Khusus, KPK Bidik Pejabat Kemenag yang Punya Agensi Umrah
- Komandan Senior Korps Garda Revolusi Iran Gugur Akibat Serangan Rudal Israel di Teheran
- KPK Periksa Kepala Divisi PSBI Setelah Pulang dari Ibadah Haji
- Ricuh! Penumpang Pesawat Trans Nusa Jakarta-Jogja Ungkap Kekesalan Seusai Menunggu 10 Jam Tidak Diberangkatkan
- Menteri P2MI Resmikan Desa Migran Emas di Wonosobo
- Presiden Prabowo Subianto Minta Jumlah Fakultas Kedokteran Ditingkatkan
- Kemenkeu Salurkan Dana Desa Senilai Rp37,38 triliun Per 19 Juni 2025
Advertisement
Advertisement