Advertisement
Viral Mobil Jokowi Nyangkut di Jalan Rusak Lampung, Benarkah?

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Foto-foto dan video Presiden Joko Widodo meninjau infrastruktur jalan di Lampung terus berseliweran di media sosial. Bahkan santer dikabarkan bahwa mobil mewah RI 1 sempat nyangkut saat menyusuri jalan rusak di provinsi tersebut.
Namun benarkah demikian?
Advertisement
Saat pengecekan jalan tepatnya di jalan terusan Ryacudu, Desa Bandar Agung, Lampung Selatan, mobil sedan Presiden Jokowi beserta rombongan melintasi jalanan yang rusak. Sepanjang jalan hanya lubang serta kubangan air yang ada.
Dari video yang beredar, mobil presiden tiba-tiba berhenti dan warga mengira mobil mewah berwarna hitam tersebut menyangkut di lubang jalan. Jokowi terlihat sempat membuka pintu mobilnya untuk melihat kondisi jalan rusak. Momen Jokowi membuka pintu itu berlangsung tidak lama dan kembali menutup pintu mobilnya kembali.
Akibat peristiwa itu, iring-iringan kendaraan Presiden pun terhenti. Dalam video itu pun terdengar suara masyarakat meminta maaf atas kondisi jalan tersebut.
Baca juga: Prediksi Jusuf Kalla Soal Capres: Pilpres 2024 Diikuti 3-4 Capres
“Wah, bagaimana itu? Nyangkut ya pak? Mobil Bapak nyangkut itu. apalagi kita pak, setiap hari lewat di sini. Nyangkut ya Pak mobilnya, maaf ya Pak jalannya jelek," ujar warga dalam video tersebut, Jumat (5/5/2023).
Namun pihak Istana Kepresidenan memastikan bahwa mobil yang ditumpangi Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak menyangkut di lubang jalan rusak saat meninjau kondisi infrastruktur penghubung tersebut di Provinsi Lampung.
Deputi Bidang Protokoler, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin menyebut bahwa mobil ber plat ‘Indonesia 1’ itu memang bergerak sangat perlahan mengingat kondisi jalan yang terlihat rusak parah.
“Tidak nyangkut sama sekali. Enggak, [tetapi] mobil berjalan pelan karena [jalan] berlubang jadi pelan-pelan,” ujar Bey melalui pesan teks, Jumat (5/5/2023).
Respons Jokowi
Setelah melakukan pengecekan jalan rusak di Lampung, Presiden Jokowi mencuitkan sebuah pesan di Twitternya. Presiden menegaskan bahwa infrastruktur jalan sangat penting untuk mendukung arus mobilitas barang dan orang.
Infrastruktur jalan itu penting untuk mendukung arus mobilitas barang dan orang.
— Joko Widodo (@jokowi) May 5, 2023
Apabila jalan di daerah Anda masih rusak parah dan sudah lama tidak diperbaiki, sampaikan kepada saya melalui kolom komentar dan kirim video melalui pesan langsung di akun Twitter ini. pic.twitter.com/7UbnRQT0SU
Untuk itu, ia meminta warga Indonesia melaporkan adanya jalan rusak melalui kolom komentarnya. "Apabila jalan di daerah Anda masih rusak parah dan sudah lama tidak diperbaiki, sampaikan kepada saya melalui kolom komentar dan kirim video melalui pesan langsung di akun Twitter ini," pesan presiden.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com, Twitter
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

Jalan Trisik Penghubung Jembatan Pandansimo di Kulonprogo Rusak Berat Akibat Truk Tambang
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement