Advertisement
El Nino Diperkirakan Terjadi Pada 2024 Mendatang, Produksi Padi Bakal Menurun
Ilustrasi. - Ist/Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa memperkirakan Indonesia bakal terkena dampak perubahan iklim El Nino pada 2024 mendatang.
“El Nino adalah fenomena pemanasan suhu muka laut di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. Pemanasan suhu muka laut ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia,” kata Suharso melalui akun Instagram resmi @suharsomonoarfa, Jakarta, Selasa (14/3/2023).
Advertisement
BACA JUGA : Fenomena El Nino, Kenali Penyebab dan Dampaknya
Menurutnya El Nino merupakan kekeringan dengan curah hujan rendah yang pasti akan mempengaruhi produksi padi. Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, El Nino terbukti telah menurunkan produksi padi.
“Penurunan tersebut berkisar antara 1 hingga 5 juta ton, tergantung pada intensitas terjadinya El-Nino. Saya juga menekankan pentingnya data pangan dan pertanian yang komprehensif,” katanya.
Ia mengatakan major project sektor pertanian yang akan menjadi fokus pemerintah di tahun 2024 adalah menuntaskan kawasan food estate di Kalimantan Tengah menjadi 61.000 hektare. Selain itu memastikan pengawalan produksi sebanyak 710.000 ton, serta memperkuat pengolahan dan pemasaran produk.
“Major project lainnya yaitu pengembangan korporasi petani. Yaitu memastikan dukungan pemerintah dan memperkuat peran korporasi petani sebagai entitas sasaran program pemerintah,” katanya.
BACA JUGA : Mengenal La Nina Triple Dip, Penyebab DIY Hujan Berhari-hari
Rapat tersebut juga membahas sejumlah isu lain seperti regulasi penetapan Kawasan Sentra Produksi Pangan (KSPP), pengembangan korporasi petani, penguatan penyuluhan di kabupaten sampai desa, ketepatan bantuan pemerintah dalam mendorong produktivitas.
“Serta pengalihan belanja kementerian atau lembaga ke DAK untuk memperkuat peran pemerintah daerah, serta integrasi belanja kementerian atau lembaga, DAK, dan subsidi,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Badan Geologi Pantau Ketat 127 Gunung Api Aktif di Indonesia
- Libur Nataru, KLH Prediksi Sampah Nasional Naik 59 Ribu Ton
- Lebih dari 4 Juta Senjata Beredar, Australia Luncurkan Buyback Nasion
- KPK Tangkap Enam Orang dalam OTT di Kalimantan Selatan
- Kakak Sulung Berpulang, Unggahan Atalia Praratya Mengharukan
Advertisement
Advertisement
Sate Klathak Mbah Sukarjo Hadirkan Kuliner Khas di Pusat Kota
Advertisement
Berita Populer
- Penumpang KAI Daop 6 Capai 46.602 di Hari Ketiga Nataru
- Gunung Semeru Erupsi, Kolom Abu Capai 1,2 Kilometer
- BNPB: Banjir Bandang Guci Tegal Belum Ada Korban Jiwa
- Muhammadiyah Bantul Himpun Infak Jumat Bantu Bencana Sumatera
- Pengurus Wushu DIY Dilantik, Fokus Taolu dan Sanda
- Satpol PP DIY Petakan Titik Rawan Natal dan Tahun Baru
- Trans Jogja Operasikan 15 Jalur, Pembayaran Nontunai
Advertisement
Advertisement




