Ayah Mario Dandy, Rafael Alun Mengaku Rubicon, Harley, BMW Bukan Miliknya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyampaikan Rafael Alun Trisambodo mengaku mobil mewah dan motor gede bukan miliknya melainkan milik keluarganya.
Beberapa mobil serta kendaraan mewah yang dimaksud adalah Jeep Rubicon, Toyoya Land Cruiser, motor Harley-Davidson, dan motor BMW berwarna putih.
"Rubicon diakui sebagai milik kakaknya [Rafael], sementara yang lainnya ada yang diakui sebagai milik dari anak menantunya," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (1/3/2023).
BACA JUGA : Kelelahan Diperiksa KPK 8 Jam Lebih, Rafael Alun
Sebagai upaya tindak lanjut, Suahasil menyatakan bahwa tim pemeriksa Inspektorat Jendral Kemenkeu telah meminta Rafael untuk menunjukkan bukti kepemilikan kendaraan tersebut.
Saat ini, Inspektorat Jendral Kemenkeu bersama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah melakukan pendalaman lebih lanjut atas dugaan harta yang belum dilaporkan oleh Rafael Trisambodo.
Selain itu, Kemenkeu dengan KPK juga melakukan pencocokan profil Rafael dengan Surat Pemberitahuan (SPT) serta pengakuan atas kekayaan lain berupa properti hingga tas mewah.
"Saya ingatkan bahwa saudara RAT masih berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara [ASN], sehingga masih terikat dengan seluruh peraturan perundangan-undangan yany mengatur kode etik dan perilaku ASN, khususnya ASN Kemenkeu," kata Suahasil.
KPK Akui Kesulitan
Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan mengaku cukup kesulitan untuk membuktikan transaksi keuangan eks pejabat di Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak, Rafael Alun Trisambodo.
Pahala menuturkan bahwa pihaknya telah memeriksa Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara atau LHKPN Rafael pada tahun 2013-2018. Laporan pemeriksaan itu telah dikomunikasikan dengan Inspektorat Jenderal (Irjen) Kementerian Keuangan.
"Kalau dibilang ditindaklanjuti atau enggak, bukan soal itu, tapi kan tidak semudah kita bayangkan. Ini transaksi keuangan yang tidak dengan mudah kita bilang ini bisa kita dapat," kata Pahala dikutip, Kamis (2/4/2023).
BACA JUGA : Setelah Rafael Alun, KPK Segera Periksa Eks Kepala Bea
Dia mencontohkan misalnya, kalau KPK menerima transaksi penyetoran tunai dan jumlahnya sering. Pihak KPK perlu mengeceknya ke bank untuk mengetahui identitas atau pihak yang melakukan transaksi.
Namun menurut Pahala tidak semua bank mencatat pihak yang melakukan penyetoran tunai. "Kalau saya menyetor tunai dari pak Prastowo, jelas nyambunginnya. Kalau dari office boy kantor atau nyetornya di luar bank kantor, itu kesulitan kita," imbuhnya.
Penyidik lembaga antikorupsi, kata Pahala, sebenarnya tahu transaksi tunainya. Tetapi transaksi tersebut terkait apa tentu masih perlu didalami. Proses pendalaman transaksi inilah yang memerlukan waktu. "Kalau transfer sudah pasti bisa."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Mahasiswa UNS Meninggal Dunia di Luweng Braholo, Jogoboyo: Aktivitas Susur Gua Wajib Izin
Advertisement

Bisa Dicoba! Ini 3 Wisata Air di Jogja Langsung dari Sumbernya
Advertisement
Berita Populer
- Mahfud MD Tantang Arteria Dahlan hingga Benny K. Harman Buka-bukaan Soal Transaksi Mencurigakan
- Kartu Prakerja Gelombang 50 Dibuka, Begini Kiat Dapat Bantuan Rp4,2 Juta
- Bongkar Transaksi Janggal Rp349 Triliun, Mahfud MD Malah Disindir KPK
- Pendaftaran Dibuka Besok! Ini Syarat Mudik Gratis Kereta Gubernur Jateng 2023
- Membelah Benua, Retakan Raksasa di Afrika Membentuk Samudra Baru
- Perusahaan Tak Bayar THR Lebaran Terancam Sanksi, Ini Aturannya!
- Kapal Pengangkut BBM Pertamina Terbakar, 3 Kru Lompat ke Laut
Advertisement