Advertisement
Ini Alasan Gempa Tidak Bisa Diprediksi

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Terlepas dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, hampir tidak mungkin untuk mengetahui dengan tepat kapan dan di mana gempa bumi akan terjadi.
Ahli geologi gempa bumi yang bekerja sebagai ahli strategi komunikasi di Pusat Penerbangan Antariksa Goddard NASA di Maryland Wendy Bohon menyampaikan alasannya. Salah satunya karena sistem bumi sangatlah rumit.
Advertisement
“Sifat alami gempa bumi membuatnya menjadi peristiwa yang tidak dapat diprediksi,” ungkapnya dilansir dari NBC News, Jumat (17/2/2023).
Gempa Tidak Bisa Diprediksi
Profesor Geologi di University of Michigan Ben van der Pluijm juga menyebutkan gempa bumi datang tanpa peringatan.
Meskipun para ilmuwan telah menyelidiki sejumlah potensi, mulai dari pergeseran suara di bawah permukaan hingga potensi peningkatan aktivitas seismik suatu wilayah hingga perubahan perilaku hewan. Tapi, sejauh ini mereka tidak dapat menunjukkan dengan tepat sinyal konsisten bahwa guncangan gempa akan segera terjadi.
“Gempa bumi tidak seperti kereta yang bergerak lambat yang akhirnya menambah kecepatan. Ini adalah kejadian yang tiba-tiba dan kejadiannya sangat cepat. Kurangnya pola yang jelas mempersulit pembuatan prakiraan yang andal seperti laporan cuaca.” katanya.
Meski, penyebab gempa telah diketahui secara pasti, namun skala waktu geologi alias ukuran waktu dalam ilmu kebumian yang satuannya adalah juta tahun lalu, sangat sulit untuk dikonversikan ke skala waktu manusia.
"Kami memiliki gagasan yang sangat bagus tentang di mana kami memperkirakan gempa bumi, dan bahkan ukuran gempa besar yang dapat kami perkirakan di daerah ini, tetapi itu tidak membantu kami untuk mempersempitnya ke skala waktu manusia," kata van der Pluijm.
Walaupun sejak jaman dahulu, ada narasi tentang perilaku hewan yang tidak biasa sebelum gempa bumi, bahkan jika penelitian modern mengejar kemungkinan ini, maka perilaku tersebut pada umumnya tidak dapat diandalkan untuk ramalan yang tepat.
“Untuk memprediksi gempa bumi, kita membutuhkan serangkaian indikasi. Bahkan, jika di masa lalu seismolog mencatat banyak sekali tanda-tanda perubahan lingkungan, mulai dari peningkatan konsentrasi gas sampai geokimia air tanah, tapi semua sinyal yang dipelajari terjadi secara tidak menentu,” tulis David Bressan dilansir Forbes.
USGS Kembangkan Sistem Deteksi Gempa
United States Geological Survey (USGS) menyampaikan baik lembaganya maupun ilmuwan lain tidak pernah meramalkan gempa besar.
“Suatu gempa bumi punya banyak sekali detail kecil sehingga kita tidak pernah bisa berharap untuk memahami dengan cukup baik untuk memprediksi kapan lagi gempa bumi akan mengguncang suatu wilayah,” katanya kepada TRT World.
Meski tidak bisa meramalkan, tapi USGS punya cara untuk mempersiapkannya melalui rangkaian sistem peringatan dini yang disebut ShakeAlert yang mendeteksi kapan gempa bumi.
Adapun, beberapa wilayah seperti California, Oregon dan Washington telah memanfaatkan teknologi ini untuk mengeluarkan peringatan radio, televisi, dan seluler yang mengatakan bahwa goncangan kuat akan segera terjadi.
Van der Pluijm menjelaskan, dalam kebanyakan kasus, peringatan hanya memberikan peringatan beberapa detik, tetapi waktu itu bisa sangat berharga.
“20 detik terdengar sangat singkat, tapi cukup waktu bagi Anda untuk mencari tempat berlindung di bawah meja. Ini bukan prediksi, tapi ShakeAlert adalah langkah maju yang besar karena dapat meminimalkan dampak yang tak terhindarkan,” katanya.
Salah satu cara terpenting untuk bersiap menghadapi gempa bumi adalah menyadari risikonya. Dengan demikian, pembuat kebijakan, harus bisa benar-benar melindungi secara pasti soal infrastruktur penting di daerah rawan gempa.
“Yang perlu kita lakukan adalah memastikan kita memahami apa yang bisa terjadi dan membangun untuk menahannya,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
- Bea Cukai Malang Gagalkan Pengiriman 277.200 Batang Rokok Ilegal
- Pemilihan Presiden Bermartabat, Dinamika Politik 2024 & Posisi Strategis Pemuda
- Kekeringan, Warga Wiro Bayat dan Pimpinan MBS Klaten Gelar Salat Minta Hujan
- Siswa SMP di Cilacap Korban Perundungan Dikabarkan Meninggal, Polisi: Itu Hoax!
Berita Pilihan
- Kasus Pengaturan Skor Liga 2 Indonesia, Klub Suap Wasit hingga Rp1 Miliar
- Sederet Artis yang Raup Cuan dari TikTok Shop
- Ini Modus Tersangka Pengaturan Skor Liga 2 Indonesia
- TikTok Dilarang Jualan, 6 Juta Penjual dan 7 Juta Kreator Bisa Gulung Tikar
- Ingat! BPJS Kesehatan Tidak Menanggung Biaya Berobat 21 Kondisi Penyakit
Advertisement

Bawaslu Bantul Tegaskan Konteks Kampanye di Lingkungan Pendidikan
Advertisement

Tiket Gratis Masuk Ancol, Berlaku Bagi Pengunjung Tak Bawa Kendaraan Bermotor
Advertisement
Berita Populer
- Ketum PSI Kaesang Pangarep Diusulkan Jadi Cabup Boyolali 2024
- Jokowi Perintahkan LRT Dibangun Sampai Bogor
- Bursa Karbon Resmi Meluncur, Bagaimana Nasib Emiten Energi Fosil?
- Kemenkeu Raup Pajak Digital Rp14,57 Triliun dari TikTok hingga Shopee
- Menpora Dito Kembali Disebut Terima Uang di Korupsi BTS 4G Kominfo
- Jadi Ketua TPN Ganjar, Arsjad Rasjid Berhenti Sementara dari Kadin Indonesia
- Transaksi Janggal Impor Emas Rp189 Triliun, Satgas TPPU Optimistis Bisa Diproses Hukum
Advertisement
Advertisement