Advertisement

Hasil Riset: Orang Indonesia Habiskan 283 Jam Berinternet dalam Sebulan, Siapa Diuntungkan?

Khadijah Shahnaz Fitra
Rabu, 15 Februari 2023 - 20:57 WIB
Bhekti Suryani
Hasil Riset: Orang Indonesia Habiskan 283 Jam Berinternet dalam Sebulan, Siapa Diuntungkan? Ilustrasi jaringan internet 3G, 4G, dan 5G - freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA Open internet atau internet terbuka yang terdiri dari situs berita/web, Over the Top (OTT), Connected TV (CTV), streaming musik/audio, dan game daring  saat ini mempimpin pengunaaan media digital di Indonesia. Konsumsi internet Orang Indonesia cukup tinggi, sekitar 283 jam dalam sebulan.

Hal ini berdasarkan penelitian dari  The Trade Desk dan Kantar dalam laporan riset "Gateway to the Open Internet". Dalam riset ini, diungkapkan dalam  setahun terakhir, 7 dari 10 masyarakat Indonesia telah meningkatkan konsumsi open internet mereka, dan 2 dari 3 masyarakat Indonesia diperkirakan akan meningkatkan waktu penggunaan saluran open internet selama enam bulan ke depan. 

Advertisement

Meski Indonesia seringkali dianggap sebagai jantung media sosial dunia, riset ini mengungkapkan bahwa faktanya masyarakat Indonesia lebih banyak menghabiskan waktu di open internet. Dari 283 jam yang dihabiskan rata-rata konsumen Indonesia di media digital dalam sebulan, lebih dari setengah (55 persen) waktu tersebut dihabiskan di open internet. 

Riset ini secara lebih lanjut menyoroti pergeseran penggunaan dari media sosial, platform User Generated Content (UGC), dan live streaming game menuju saluran-saluran di open internet.

Data menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia berencana untuk meningkatkan konsumsi open internet secara signifikan dalam enam bulan ke depan, dipimpin oleh saluran-saluran seperti situs berita/web, OTT/CTV, dan streaming musik/audio.

Selain itu pun, masyarakat Indonesia menyukai konten premium  seperti OTT atau CTV yang ada di open internet.  Konten premium (44 persen) dan kredibilitas (25 persen).menjadi faktor utama masyakarat  dalam memilih konten.

BACA JUGA: Pelajar di Sleman Gantung Diri, Bikin Status Perpisahan dan Foto Tali Tambang di WA

Ketika membandingkan platform konten premium dengan platform UGC, 67 persen masyarakat Indonesia cenderung lebih memercayai brand yang beriklan di OTT.

Menurut riset ini, sebelum makan siang dan setelah jam kerja menjadi dua waktu, penggunaan open internet relatif lebih tinggi dibandingkan dengan media sosial dan platform UGC. 

Penggunaan open internet meningkat ketika masyarakat Indonesia mengakses situs berita/web sebagai bagian dari perjalanan panjang mereka ke tempat kerja. Sebagai hasilnya, aktivitas pada situs berita/web melampaui saluran media umumnya sebesar 35 persen pada pukul 6 pagi hingga 1 siang.

Setelah itu, mereka memanfaatkan waktu usai bekerja untuk berkegiatan sesuai ketertarikan dan hobi. Untuk melakukan hal ini, masyarakat Indonesia berinteraksi dengan berbagai saluran media seperti OTT, media sosial, game daring, dan lainnya. 

Data menunjukkan bahwa malam hari menjadi prime time untuk menonton OTT. Ketika setengah dari konsumsi OTT sehari-hari terjadi setelah waktu kerja hingga tengah malam (7 hingga 12 malam), waktu setelah jam kerja (5 sore hingga 7 malam) merepresentasikan periode puncak di mana masyarakat Indonesia menikmati tayangan OTT bersama dengan pasangan dan anak mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jalan Sleman Rusak Akibat Proyek Tol, Perbaikan Dilimpahkan ke Pengembang

Sleman
| Jum'at, 29 Maret 2024, 12:37 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement