Hasil Riset: Orang Indonesia Habiskan 283 Jam Berinternet dalam Sebulan, Siapa Diuntungkan?

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA– Open internet atau internet terbuka yang terdiri dari situs berita/web, Over the Top (OTT), Connected TV (CTV), streaming musik/audio, dan game daring saat ini mempimpin pengunaaan media digital di Indonesia. Konsumsi internet Orang Indonesia cukup tinggi, sekitar 283 jam dalam sebulan.
Hal ini berdasarkan penelitian dari The Trade Desk dan Kantar dalam laporan riset "Gateway to the Open Internet". Dalam riset ini, diungkapkan dalam setahun terakhir, 7 dari 10 masyarakat Indonesia telah meningkatkan konsumsi open internet mereka, dan 2 dari 3 masyarakat Indonesia diperkirakan akan meningkatkan waktu penggunaan saluran open internet selama enam bulan ke depan.
Meski Indonesia seringkali dianggap sebagai jantung media sosial dunia, riset ini mengungkapkan bahwa faktanya masyarakat Indonesia lebih banyak menghabiskan waktu di open internet. Dari 283 jam yang dihabiskan rata-rata konsumen Indonesia di media digital dalam sebulan, lebih dari setengah (55 persen) waktu tersebut dihabiskan di open internet.
Riset ini secara lebih lanjut menyoroti pergeseran penggunaan dari media sosial, platform User Generated Content (UGC), dan live streaming game menuju saluran-saluran di open internet.
Data menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia berencana untuk meningkatkan konsumsi open internet secara signifikan dalam enam bulan ke depan, dipimpin oleh saluran-saluran seperti situs berita/web, OTT/CTV, dan streaming musik/audio.
Selain itu pun, masyarakat Indonesia menyukai konten premium seperti OTT atau CTV yang ada di open internet. Konten premium (44 persen) dan kredibilitas (25 persen).menjadi faktor utama masyakarat dalam memilih konten.
BACA JUGA: Pelajar di Sleman Gantung Diri, Bikin Status Perpisahan dan Foto Tali Tambang di WA
Ketika membandingkan platform konten premium dengan platform UGC, 67 persen masyarakat Indonesia cenderung lebih memercayai brand yang beriklan di OTT.
Menurut riset ini, sebelum makan siang dan setelah jam kerja menjadi dua waktu, penggunaan open internet relatif lebih tinggi dibandingkan dengan media sosial dan platform UGC.
Penggunaan open internet meningkat ketika masyarakat Indonesia mengakses situs berita/web sebagai bagian dari perjalanan panjang mereka ke tempat kerja. Sebagai hasilnya, aktivitas pada situs berita/web melampaui saluran media umumnya sebesar 35 persen pada pukul 6 pagi hingga 1 siang.
Setelah itu, mereka memanfaatkan waktu usai bekerja untuk berkegiatan sesuai ketertarikan dan hobi. Untuk melakukan hal ini, masyarakat Indonesia berinteraksi dengan berbagai saluran media seperti OTT, media sosial, game daring, dan lainnya.
Data menunjukkan bahwa malam hari menjadi prime time untuk menonton OTT. Ketika setengah dari konsumsi OTT sehari-hari terjadi setelah waktu kerja hingga tengah malam (7 hingga 12 malam), waktu setelah jam kerja (5 sore hingga 7 malam) merepresentasikan periode puncak di mana masyarakat Indonesia menikmati tayangan OTT bersama dengan pasangan dan anak mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

ASN Ramai-Ramai Reservasi Buka Bersama, PHRI DIY: Kami Menolak Larangan Presiden
Advertisement

Ingin Buka Puasa di Hotel? Ini 3 Rekomendasi Tempat di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Di Terminal Ini, Tiket Bus Sudah Naik Harga hingga 2 Kali Lipat
- Tingkat Kesukaan Publik kepada Anies Menurun, Ini Penyebabnya
- Alasan Jokowi Larang Pejabat Buka Puasa Bersama: Pejabat Sedang Disorot
- Aturan Anyar, PNS Meninggal Dunia Kini Dapat Manfaat Asuransi Rp8 Juta
- Muhammadiyah Sebut Pejabat Sebaiknya Tak Dilarang Buka Puasa Bersama
- Tolak UU Cipta Kerja Disahkan, Partai Buruh Soroti Poin-Poin Ini
- Ini Link Download UU Cipta Kerja
Advertisement