Advertisement
Update Gempa Turki-Suriah: Korban Tewas Tembus 41.000 Jiwa, 9 Orang Ditemukan Selamat

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA– Total korban tewas akibat gempa bumi M 7,8 pada Senin (6/2/2023) di Turki dan Suriah saat ini telah melebihi 41.000 jiwa, di antaranya 35.418 jiwa di Turki, dan lebih dari 5.800 di Suriah.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengakui adanya masalah dalam tanggapan awal gempa bumi sepekan lalu, tetapi saat ini sudah terkendali.
Advertisement
"Kami menghadapi salah satu bencana alam terbesar tidak hanya di negara kami tetapi juga dalam sejarah kemanusiaan," kata Erdogan dalam pidato televisi di Ankara, dikutip Rabu (15/2/2023).
Sedangkan, sepekan pasca gempa, sebanyak 9 orang berhasil diselamatkan dari puing-puing bangunan yang runtuh di Turki pada Selasa (14/2/2023).
Korban yang diselamatkan tersebut termasuk 2 saudara laki-laki berusia 17 dan 21 tahun ditarik dari sebuah blok apartemen di Provinsi Kahramanmaras.
Selain itu, seorang pria dan wanita muda Suriah dengan kerudung macan tutul di Antakya diselamatkan setelah lebih dari 200 jam di bawah reruntuhan.
Melansir dari Reuters, tim penyelamat mengatakan mungkin masih ada lagi korban yang ditemukan dalam keadaan hidup.
Meski begitu, otoritas PBB mengatakan fase penyelamatan akan segera berakhir, dengan fokus bantuan beralih ke tempat berlindung, makanan, dan sekolah.
Seorang pengungsi yang tinggal bersama keluarganya di sebuah taman bermain di kota tenggara Turki, Gaziantep, Hassan Saimoua menyampaikan bahwa semua orang sangat menderita.
"Orang-orang sangat menderita. Kami mengajukan permohonan untuk menerima tenda, bantuan, atau semacamnya, tetapi sampai sekarang kami tidak menerima apa-apa," katanya.
Sementara itu, Direktur Organisasi Kesehatan Dunia untuk Eropa, Hans Henri P Kluge mengatakan bahwa kebutuhan bagi para korban terus meningkat.
"Kebutuhan sangat besar, meningkat setiap jam, sekitar 26 juta orang di kedua negara membutuhkan bantuan kemanusiaan," katanya.
Lebih lanjut, dia juga menyampaikan kekhawatirannya akan masalah kesehatan pasca gempa bumi, akibat cuaca dingin dan penyakit menular.
BACA JUGA: Angin Kencang hingga Longsor Terjang Rumah-Rumah di Bantul
"Ada juga kekhawatiran yang berkembang atas masalah kesehatan yang muncul terkait dengan cuaca dingin, kebersihan dan sanitasi, dan penyebaran penyakit menular dengan orang-orang yang rentan khususnya yang berisiko," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 3 Orang Meninggal Dunia di Pesta Rakyat Garut, Dedi Mulyadi Minta Maaf dan Janji Berikan Santunan Rp150 juta per Keluarga
- Rangkaian Kegiatan Pernikahan Anak Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Ricuh, 3 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia di Pesta Rakyat Garut
- Ada Tambang Ilegal di IKN, Menteri ESDM Serahkan Kasus kepada Penegak Hukum
- Maurene Comey Tak Terima Dipecat oleh Donald Trump Tanpa Alasan yang Jelas
- Permintaan Bebas Bos Pabrik Narkoba Asal Ukraina Ditolak oleh Majelis Hakim PN Denpasar
Advertisement

Nelayan KulonprogoButuh SPBU Khusus untuk Meringankan Ongkos Produksi
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Rawit Merah dan Bawang Merah Turun
- Cegah Praktik Pungli dan ODOL, Kemenhub Bangun Sistem Elektronik
- Permintaan Bebas Bos Pabrik Narkoba Asal Ukraina Ditolak oleh Majelis Hakim PN Denpasar
- Ini Cara Bedakan Beras Oplosan, Medium dan Premium Versi Bapanas
- Maurene Comey Tak Terima Dipecat oleh Donald Trump Tanpa Alasan yang Jelas
- Puluhan Tersangka Sindikat Judi Online Jaringan China dan Kamboja Ditangkap Bareskrim Polri
- Sampaikan Dupik, Hasto Kritiyanto Tuding KPK Melakukan Rekayasa Hukum
Advertisement
Advertisement