PBB Sebut Korban Jiwa Gempa Turki dan Suriah Bisa Lampaui Angka 56.000

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Kepala Bantuan Darurat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Martin Griffiths memprediksi jumlah korban jiwa akibat gempa di Turki dan Suriah dapat melampaui angka 56.000.
"Saya pikir sulit untuk memperkirakan dengan tepat, tetapi saya yakin jumlah itu akan berlipat ganda atau lebih," katanya dikutip melalui laman Sky News, Senin (13/2/2023).
Advertisement
Untuk diketahui, sepasang gempa berkekuatan magnitudo 7,8 dan 7,5 terjadi pada Senin (6/2/2023) yang merobohkan dan menghancurkan banyak bangunan di Turki dan Suriah. Sebanyak 13,5 juta orang tinggal di daerah yang paling hancur, berdiameter sekitar 498 kilometer dari pusat gempa.
Tercatat hingga Minggu sore (12/2/2023), jumlah korban tewas gabungan di Turki dan Suriah telah bertambah menjadi 33.185.
Sementara itu, dikutip melalui BBC, korban tewas yang tercatat imbas gempa Turki dan Suriah telah menembus 36.217 jiwa pada Senin (13/2/2023) sore.
Berdasarkan laporan Pusat Koordinasi Darurat Turki (SAKO) korban tewas di Turki telah mencapai 29.605, sedangkan korban dari Suriah yang terkonfirmasi adalah 4.574 yang mencakup lebih dari 3.160 di bagian barat laut Suriah yang dikuasai oposisi dan termasuk 1.414 kematian di bagian-bagian Suriah yang dikuasai pemerintah.
Dilansir Bloomberg, hingga Senin (13/2/2023) sore korban tewas akibat dua gempa bumi besar yang melanda Turki dan Suriah naik di atas 29.000, karena tim penyelamat terus menggali puing-puing untuk mencari korban selamat dan korban.
Wakil Presiden Turki Fuat Oktay mengatakan korban tewas akibat dua gempa tersebut meningkat dari yang sebelumnya tercatat lebih dari 24.600, sedangkan di Suriah jumlah korban tewas mencapai 5.189, menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang menggunakan jaringan aktivis di lapangan.
Selanjutnya, diprediksi ribuan orang masih hilang, sekitar 80.000 terluka dan lebih dari 6.400 bangunan di Turki telah hancur, menurut data pemerintah. Korban tewas sekarang jauh melebihi gempa bumi pada 1999 di dekat Istanbul, ketika sekitar 18.000 orang meninggal menurut angka resmi yang diketahui.
Di sisi lain, laporan Reuters menuliskan bahwa gadis muda bernama Miray dikonfirmasi berhasil dselamatkan dari reruntuhan di Turki setelah 178 jam pencarian.
Miray diselamatkan dari puing-puing blok apartemen di kota Adiyaman, Turki selatan, Senin (13/2/2023) setelah 178 jam tertimbun gempa dahsyat yang mengguncang wilayah itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Dukung Pertumbuhan Rendah Karbon dan Ekonomi Hijau RI, Inggris Siapkan Rp514 Miliar
- Tambah Nyaman, Kereta Cepat Terintegrasi Angkutan Perkotaan
- Jokowi: Kereta Cepat untuk Melayani Rakyat, Bukan Soal Untung dan Rugi
- Anies Kritik Program PSN, Jokowi Tantang Balik: Tunjuk Proyek Mana, yang Nitip Siapa?
- Cuaca Panas, Dinas Kesehatan DIY Minta Warga Mewaspadai Gangguan Kesehatan Kulit
Advertisement

Berikut Jadwal Keberangkatan Bus Damri Tujuan YIA dan Tarifnya
Advertisement

Danau Toba Dikartu Kuning UNESCO, Sandiaga: Ini Jadi Alarm
Advertisement
Berita Populer
- Jogja Menjadi Kota Destinasi Pertama Jambore Daerah HSFCI se-Jawa & Bali 2023
- Isu Reshuffle Kabinet Kian Menguat, Jokowi: Dengar dari Mana?
- Anies Kritik Program PSN, Jokowi Tantang Balik: Tunjuk Proyek Mana, yang Nitip Siapa?
- Kereta Cepat Jakarta Bandung "Whoosh" Diresmikan Jokowi Hari Ini
- Menpora Dito Ariotedjo Jawab Soal Uang Korupsi BTS dan Isu Reshuffle Kabinet
- Pelaku Penyebar Hoaks UAS Ditangkap Soal Pulau Rempang, Begini Sosoknya
- Bom Bunuh Diri di Turki, Kelompok Bersenjata Kurdi Akui Bertanggung Jawab
Advertisement
Advertisement