Advertisement

Muncul Fenomena Awan Mirip UFO, Ini Penjelasan BMKG

Newswire
Minggu, 12 Februari 2023 - 09:57 WIB
Sunartono
Muncul Fenomena Awan Mirip UFO, Ini Penjelasan BMKG Awan Lenticularis yang berbentuk seperti UFO sempat terlihat masyarakat di Jayapura. - Antara/Dokumen Pribadi.

Advertisement

Harianjogja.com, JAYAPURA–BMKG Wilayah V Jayapura nyatakan awan yang berbentuk seperti UFO (objek terbang tak teridenfikasi) di langit Kota dan Kabupaten Jayapura yang dikaitkan dengan kejadian gempa bumi yang baru-baru ini terjadi dikenal dengan nama awan Lenticularis.

Kepala BMKG Yustus Rumakiek mengatakan awan Lenticularis berbentuk mirip seperti lensa atau piring yang terbentuk karena angin yang berembus sejajar dengan permukaan bumi namun mendapat hambatan dari objek tertentu seperti pegunungan sehingga membuat arus udara bergerak naik secara vertikal.

BACA JUGA : Awan Mirip Pesawat UFO Tertangkap Kamera

Advertisement

Jika udara naik dan mengandung banyak uap air serta bersifat stabil, maka saat mencapai suhu titik embun di puncak gunung, uap air tersebut akan mulai berkondensasi menjadi awan mengikuti kontur puncak gunung.

Awan ini mengindikasikan adanya aliran udara tidak beraturan (turbulensi) yang kuat di lapisan atmosfer sehingga sangat berbahaya bagi penerbangan.

"Awan ini terbentuk murni fenomena meteorologis (cuaca) dan tidak ada kaitannya dengan gempa bumi seperti yang beredar di masyarakat saat ini, fenomena baru muncul sekali ini saja di wilayah Jayapura," jelas Rumakiek.

Sebelumnya BMKG menyatakan sejak tanggal 2 Januari hingga Sabtu (11/2) pukul 09:15 WIT telah terjadi gempa bumi di wilayah sekitar Kota Jayapura sebanyak 1.174 kali dengan 172 kejadian di antaranya dirasakan oleh masyarakat.

Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

BACA JUGA : Sejumlah Fenomena Alam Aneh Terjadi di Turki Sebelum

Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Lulusan Pertanahan Disebut AHY Harus Tahu Perkembangan Teknologi

Sleman
| Kamis, 25 April 2024, 20:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement