Advertisement
Gempa Turki Magnitudo 7,9, Bencana Terburuk Sejak Tahun 1939
Orang/orang di antara puing/puing setelah gempa bumi di Adana, Turki 6 Februari 2023. Kantor Berita Ihlas (IHA) via REUTERS
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Gempa yang melanda Turki sebesar magnitudo 7,9 pada Senin 7 Februari 2023 kemarin, disebut-sebut sebagai gempa terburuk yang terjadi di negara itu sejak 1939 lalu.
Hingga saat ini, data korban meninggal dalam gempa itu tercatat sekitar 3.800 orang, dan diperkirakan bisa mencapai 10.000 orang. Hal ini, karena ribuan bangunan roboh dan masih banyak orang hilang yang belum ditemukan.
Advertisement
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan mengatakan bahwa tim SAR telah dikirim ke daerah yang terkena bencana.
BACA JUGA : Update! Korban Gempa Turki Suriah Capai 3.400 Jiwa
“Kami tidak tahu seberapa tinggi jumlah korban tewas dan luka-luka. Harapan kami adalah melewati bencana ini dengan kerugian paling sedikit, ”katanya dalam sebuah pidato.
“Ini adalah bencana terbesar yang pernah kami alami dalam satu abad terakhir setelah gempa bumi Erzincan tahun 1939,” tambahnya, mengutip insiden yang menewaskan lebih dari 32.000 orang di Turki timur.
Gempa tahun 1939 yang dimaksud Erdogan adalah gempa bumi Erzincan, yang diperkirakan menewaskan sekitar 33.000 orang.
Gempa itu terjadi pada 26 Desember 1939, dan menyebabkan "kerusakan ekstrem di Dataran Erzincan dan Lembah Sungai Kelkit", menurut daftar gempa bumi bersejarah di situs web USGS.
Gempa berkekuatan 7,8 skala Richter, terjadi di Zona Patahan Anatolia Utara (NAFZ), dan menciptakan retakan permukaan sepanjang 360 km, jejaknya masih terlihat, menurut sebuah studi Universitas Harvard tahun 2013.
BACA JUGA : 1.200 Korban Gempa Turki dan Suriah Meninggal Dunia, 5.000 Luka-luka
Catatan USGS mengatakan bahwa lebih dari 300 km "kesalahan permukaan" diamati antara Erzincan dan Niksar, "dengan perpindahan horizontal sebanyak 3,7 m dan offset vertikal 2,0 m". Tsunami di Fatsa di pantai Laut Hitam Turki terekam oleh stasiun pasang surut dari Tuapse, Rusia hingga Sevastopol, Ukraina, menurut catatan USGS.
Karl Lang, seorang asisten profesor di Sekolah Ilmu Bumi dan Atmosfer Universitas Teknologi Georgia, mengatakan kepada CNN bahwa daerah yang dilanda gempa pada hari Senin rentan terhadap aktivitas seismik.
“Ini adalah zona patahan yang sangat besar, tapi ini adalah gempa bumi yang lebih besar daripada yang pernah mereka alami sebelumnya,” kata Lang.
Turki berada di salah satu zona gempa paling aktif di dunia, dengan daratan yang membentang di atas garis patahan Anatolia di utara negara itu yang menyebabkan gempa besar dan merusak.
Pada tahun 1999 gempa mematikan juga terjadi yang menewaskan lebih dari 17.000 orang di barat laut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Badan Geologi Pantau Ketat 127 Gunung Api Aktif di Indonesia
- Libur Nataru, KLH Prediksi Sampah Nasional Naik 59 Ribu Ton
- Lebih dari 4 Juta Senjata Beredar, Australia Luncurkan Buyback Nasion
- KPK Tangkap Enam Orang dalam OTT di Kalimantan Selatan
- Kakak Sulung Berpulang, Unggahan Atalia Praratya Mengharukan
Advertisement
UMK Sleman 2026 Direkomendasikan, Tunggu Penetapan Gubernur
Advertisement
Sate Klathak Mbah Sukarjo Hadirkan Kuliner Khas di Pusat Kota
Advertisement
Berita Populer
- Ombudsman Kalsel Tangani 298 Laporan Infrastruktur Sepanjang 2025
- 3 Jenis Software HR yang Perlu Anda Ketahui
- Bus KSPN Malioboro ke Pantai Baron Kembali Beroperasi
- Libur Sekolah, Siswa Bantul Tetap Terapkan 7 Kebiasaan Baik
- Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo Minggu 21 Desember
- Pakar UMY Tekankan Peran LKM Jaga Perputaran Ekonomi Desa
- Harga Emas Pegadaian Naik, UBS dan Galeri24 Kompak Menguat
Advertisement
Advertisement



