Advertisement
Cerita Jokowi saat Rapat Putuskan Lockdown Atau Tidak di Awal Pandemi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Rakornas Transisi Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional 2023, Kamis (26/1 - 2023). Dok Youtube Kemenko Perekonomian. Jokowi Sampaikan Konsekuensi Jika Indonesia Putuskan Lockdown
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan, terdapat sejumlah konsekuensi yang harus dihadapi apabila Indonesia memutuskan melakukan lockdown saat pandemi Covid-19 merebak.
Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi yang diperoleh sejauh ini juga merupakan hasil dari pemerintah Indonesia yang pada akhirnya tidak melakukan lockdown pada saat pandemi Covid-19 terjadi.
Advertisement
“Saya ingat saat itu, kita menentukan lockdown atau tidak, [saat] semua negara sudah lockdown. Pada saat rapat kabinet hampir 80 persen menteri meminta untuk lockdown. Tapi saat itu kita juga masih jernih dan tenang, menghitung kekuatan rakyat di bawah seperti apa, dikalkulasi sampai berapa hari atau minggu. Kalau salah memutuskan, mungkin tidak ada 2 minggu kita sudah rusuh saat itu,” dalam Perayaan Imlek Nasional 2023 di Jakarta, Minggu (29/1/2023).
Dia menceritakan bahwa, apabila lockdown dilakukan, ada potensi ekonomi Indonesia bisa menurun ke angka minus 17 persen. Jokowi pun mengatakan bahwa untuk mengembalikan ekonomi ke angka normal akan sulit.
Sementara itu, dengan tetap bertumbuhnya ekonomi di tengah kondisi yang tidak menentu tersebut, Jokowi pun menyampaikan bahwa masyarakat saat ini perlu untuk bangkit mengejar ketertinggalan yang ada. Caranya, lanjutnya dengan bergotong royong untuk bisa bersama-sama mencapai ketertinggalan tersebut.
“Saya senang budaya kita adalah bergotong royong. Hal ini harus ditingkatkan, terus dioptimalkan dengan selalu bergandengan, semuanya bermitra. Kalau saat pandemi bisa, seharusnya saat normal pun bisa, ini harus diteruskan, sehingga semuanya akan terangkat naik,” kata dia.
Di samping itu, saat pandemi melanda, Jokowi mengklaim ekonomi Indonesia jauh lebih baik dibandingkan dengan negara-negara besar anggota di G-20.
“Dalam hal ekonomi, Indonesia berada di sekitar posisi 1-2 di anatara negara-negara besar,” ujarnya.
Optimisme tersebut juga sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III/2022 yang mencapai angka 5,72 persen, sementara inflasi juga terkendali berada di angka 5,5 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jaksa Umumkan Tersangka Baru dalam Kasus Perampokan Museum Louvre
- WHO Sebut Cacar Monyet Terdeteksi di 5 Negara di Luar Afrika
- Mulai 3 November, Tiket Pendakian Gunung Rinjani Resmi Naik
- Diserang RSF, Puluhan Ribu Warga Sudan Mengungsi dari El-Fasher
- DJ Panda dan Erika Carlina akan Kembali Bertemu, Ini Tujuannya
Advertisement
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Ini Target Jateng di Popnas XVII dan Peparpenas XI 2025
- DJ Panda dan Erika Carlina akan Kembali Bertemu, Ini Tujuannya
- Kisah Pemuda, Lestarikan Budaya serta Berbisnis Lewat Bregada Rakyat
- Diserang Tawon Vespa, Empat Petani di Boyolali Dilarikan ke RS
- Dampak Hujan Angin, Puluhan Rumah di Karanganyar Rusak Tertimpa Pohon
- Pencurian di SD Negeri Ciren Bantul, Pelaku Gasak Peralatan Elektronik
- Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Advertisement




