Advertisement

Promo November

Ada Gerhana Matahari Total 20 April 2023, dari Wilayah Ini Kita Bisa Melihatnya

Arlina Laras
Sabtu, 28 Januari 2023 - 12:07 WIB
Budi Cahyana
Ada Gerhana Matahari Total 20 April 2023, dari Wilayah Ini Kita Bisa Melihatnya Gerhana Matahari Cincin. - BMKG

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTAGerhana Matahari total akan terjadi pada April 2023 dan hanya bisa disaksikan di Indonesia bagian timur.

“Gerhana Matahari Hibrid adalah kondisi ketika satu wilayah tertentu mengalami Gerhana Matahari Total dan yang lainnya mengalami Gerhana Matahari Cincin,” kata Peneliti Pusat Antariksa BRIN Johan Muhammad dalam Webinar Kenali Fenomena Gerhana Matahari dan Ragam Jenisnya, Jumat (27/1/2023). 

Advertisement

Gerhana Matahari Total akan teramati khususnya di beberapa lautan, seperti Laut Timor dan Laut Banda, tepatnya sebelah selatan Kepulauan Maluku. Di daratan, wilayah yang bisa mengamati gerhana ada di sebagian Timor Leste dan sebagian lainnya di Kepala Gunung Cendrawasih Papua Barat dengan durasi Gerhana Matahari Total di titik ini berlangsung selama 1 menit 16 detik.  

Dari daerah Indonesia lainnya, yang akan teramati nantinya adalah Gerhana Matahari Parsial, ketika posisi bulan terletak di antara Bumi dan Matahari, sehingga menghalangi sebagian atau seluruh cahaya matahari.

Sementara, Gerhana Matahari Cincin tidak akan terlihat di Indonesia, tapi dapat diamati di wilayah Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. 

Pada fase total, ada beberapa hal menarik yang dapat diamati. Karena intensitas cahaya matahari berkurang, keadaan akan tampak gelap seperti malam dengan bulan purnama, dan langit di daerah cakrawala seperti pada sore hari. 

Atmosfer bumi akan mendingin, suhu akan turun, kelembapan naik, dan kecepatan angin berubah. Suasana juga akan cenderung sunyi karena hewan seperti burung, ayam, dan ternak bersiap untuk tidur, dan hewan malam berperilaku lebih waspada, meskipun hari masih siang.

Johan menambahkan bahwa di Indonesia, Gerhana Matahari Total tercatat baru tiga kali terjadi, selama empat dasawarsa atau sekitar 40 tahun terakhir..

Johan mengatakan, cahaya kecil yang mengintip dari balik bulan saat gerhana Matahari cukup untuk membakar mata.

“Tidak dianjutkan melihat gerhana matahari dengan mata telanjang, baik saat gerhana maupun saat ketika tidak gerhana. Khususnya gerhana matahari total itu kan tiba-tiba gelap, terus jadi terang sekali, kayak gelap ke terang itu akan sakit sekali,” ungkapnya. 

Banyak masyarakat yang tentunya ingin mengabadikan fenomena alam yang terjadi dalam fenomena yang langka ini, yakni dengan menggunakan kamera handphone atau DSLR/SLR atau Mirrorless atau bahkan Handycam. 

Sayangnya, memotret gerhana Matahari tanpa menggunakan filter khusus kamera sangat tidak dianjurkan. Pasalnya, kerusakan yang terjadi diakibatkan karena radiasi tinggi yang tak terlihat yang dipancarkan langsung dari fotosfer kemudian terkena bagian penting dari kamera

“Orang-orang yang menyaksikan gerhana matahari, sebaiknya menggunakan kacamata khusus dan filter solar pada lensa kamera untuk melindungi elemen lensa dan sensor kamera,” kata Johan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Spanduk Tolak Politik Uang Ramai di Sleman Jelang Pilkada 2024

Sleman
| Minggu, 24 November 2024, 11:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement