Advertisement
Kutip Data IMF, Sri Mulyani Sebut 43 Persen Negara di Dunia Bakal Resesi!
Menkeu Sri Mulyani saat acara pemberian Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah Tahun Anggaran 2023, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (1/12/2022). - Dok. Youtube Setpres RI.
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA– Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan bahwa sepertiga ekonomi dunia atau sebanyak 43 persen negara akan mengalami resesi. Hal ini merujuk pada proyeksi terbaru Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF).
"Oleh karena itu, kita harus menjaga momentum pemulihan," ujarnya dalam konferensi pers seusai Sidang Kabinet Paripurna terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/1/2022).
Advertisement
Sri Mulyani menyampaikan bahwa menurut instruksi Presiden Joko Widodo, Indonesia harus optimistis sekaligus waspada dalam menghadapi tantangan ekonomi global pada tahun ini.
Sebelumnya, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva memperingatkan bahwa ekonomi global menghadapi tahun yang sulit pada 2023, bahkan lebih keras dari tahun sebelumnya akibat ancaman resesi.
“Kami perkirakan sepertiga ekonomi dunia akan mengalami resesi,” kata Georgieva dalam acara 'Face the Nation' di CBS seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (2/1/2023).
IMF telah memperingatkan pada bulan Oktober bahwa lebih dari sepertiga ekonomi global akan berkontraksi dan ada peluang 25 persen dari PDB global tumbuh kurang dari 2 persen pada tahun 2023. Mengacu pada kondisi tersebut, lanjutnya, IMF telah mendefinisikan situasi di sebagian kawasan sebagai resesi global.
Merujuk Laporan Risiko Global 2023 yang dirilis World Economic Forum (WEF), negara-negara berkembang akan menghadapi tekanan ekonomi dan trade off lebih lanjut pada 2023.
WEF menyatakan bahwa tingginya inflasi akan meningkatkan kemungkinan pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang berjalan stagnan, likuiditas terguncang, dan kesulitan utang dalam skala global.
Selain itu, para importir energi akan menanggung beban harga yang lebih tinggi akibat menguatnya dolar Amerika Serikat (AS). WEF menyimpulkan bahwa berlanjutnya hal tersebut akan menyebabkan inflasi impor di seluruh dunia.
“Aliran modal global selama dekade terakhir telah meningkatkan paparan pasar negara berkembang terhadap kenaikan suku bunga, terutama yang memiliki proporsi utang berdenominasi USD yang tinggi, seperti Argentina, Kolombia, dan Indonesia,” tulis laporan WEF.
IMF dalam proyeksi terbarunya menyebutkan bahwa inflasi global akan menurun, dari hampir 9 persen pada 2022 menjadi 6,5 persen pada 2023, dan 4,1 persen pada 2024. Adapun disinflasi akan lebih tajam di negara-negara maju.
Meski demikian, WEF menyebutkan bahwa tekanan harga secara menerus berpotensi menyebabkan suku bunga naik lebih tinggi guna menghindari de-anchoring atau guncangan harga jangka pendek, yang mampu mengubah ekspektasi jangka panjang.
Kenaikan suku bunga bunga secara cepat akan membuat konsekuensi yang tidak diinginkan dan meningkatan error dalam pengambilan kebijakan. Hal ini dapat mengarah pada penurunan ekonomi secara lebih dalam, sehingga meningkatkan potensi resesi global.
Dari perspektif lain, jika ekonomi relatif terkendali, pertumbuhan ekonomi global diperkirakan tetap melambat menjadi 2,7 persen pada 2023. Angka ini mencerminkan sepertiga ekonomi dunia bakal menghadapi technical recession.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tokoh Dunia Kecam Penembakan Bondi Beach yang Tewaskan 12 Orang
- Surya Group Siap Buka 10.000 Lowongan Kerja di Tahun 2026
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
- Musim Flu AS Catat 2,9 Juta Kasus, 1.200 Orang Meninggal
- Korupsi Kepala Daerah Masih Terjadi, Pakar Nilai Retret Bukan Solusi
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Chelsea Tundukkan Everton 2-0, Palmer dan Gusto Bersinar
- Jadwal SIM Keliling Bantul Desember 2025, Ada di MPP
- Cuaca Jakarta Minggu: Pagi Berawan, Sore Berpotensi Hujan
- Raphinha Borong Gol, Barcelona Kalahkan Osasuna 2-0
- PSG Kembali ke Puncak Ligue 1 Usai Tundukkan Metz 3-2
- Jadwal SIM Keliling Kulonprogo Desember 2025, Ada SIM Menor
- Jadwal Terbaru YIA Xpress Minggu 14 Desember 2025
Advertisement
Advertisement





