Advertisement
Pura-Pura Laporkan Kasus Cyberbullying Anaknya, Pelaku Ternyata Ibunya Sendiri
Ilustrasi. - Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, MICHIGAN—Seorang remaja di Michigan, Amerika Serikat menjadi korban cyberbullying selama satu tahun. Setelah diselidiki, ternyata pelakunya ibunya sendiri.
Cyberbullying menjadi salah satu masalah sosial utama di zaman modern ini. Biasanya peristiwa ini dilakukan oleh remaja yang melecehkan teman sebayanya. Namun, baru-baru ini terbongkar kasus cyberbullying paling aneh yang pernah dilaporkan, yaitu seorang pelatih bola basket putri dari Michigan diduga melecehkan putri remajanya sendiri.
Advertisement
Melansir Oddity Central, remaja putri itu menerima pesan perundungan melalui SMS dan pesan media sosialnya selama lebih dari setahun. Ia mengaku menerima hingga 12 pesan sehari. Bukan hanya sang remaja putri, bahkan kekasihnya pun jadi korban bullying.
Sang putri itu pun mengadukan pengalaman itu kepada ibundanya, Kendra Gail Licari. Otomatis, sang ibu berlagak seolah melindunginya dan melapor ke pihak berwenang pada Desember 2021 lalu. Ia bahkan menuduh teman-teman putrinya yang melakukan cyberbullying.
Mulanya, perempuan itu bersikap seolah mencari orang yang bertanggung jawab atas kejadian yang menimpa anaknya. Hal itu membuat tidak ada seorang pun yang curiga bahwa dia adalah penjahatnya selama ini.
Selama penyelidikan, pihak berwenang mengumpulkan teks dan pesan media sosial setebal 349 halaman yang dikirim oleh pelaku. Setelah melibatkan pakar TI FBI, polisi menemukan fakta bahwa pelaku cyberbullying itu ialah Licari. Dia mencoba menyembunyikan identitas aslinya di internet, tetapi ketika polisi dan pakar melacak aktivitas tersebut ke alamat IP Licari, rupanya sesuai.
Setelah mengumpulkan cukup bukti, polisi memanggil wanita itu dan ia membuat pengakuan penuh. Meski demikian, hingga kini motifnya masih misteri.
Sang ibu berusia 42 tahun itu dituduh melakukan cyberbullying terhadap putrinya sendiri selama lebih dari setahun, karena alasan yang tidak dapat dijelaskan oleh siapa pun, bahkan dia sendiri. Dia menghadapi lima dakwaan, yang terdiri dari dua dakwaan menguntit anak di bawah umur, dua dakwaan menggunakan komputer untuk melakukan kejahatan, dan satu dakwaan menghalangi keadilan.Â
David Barbey, seorang jaksa daerah yang bertanggung jawab atas kasus aneh ini, mengatakan kepada wartawan bahwa kasus ini digambarkan sebagai "cyber-Munchausen". Menurut teori ini, pelaku melakukan cyberbullying pada putrinya sendiri, agar putrinya merasa lebih membutuhkannya, sehingga dia bisa menjadi orang yang selalu dimintai bantuan. Licari sendiri belum mengungkapkan motifnya, dan mungkin dia tidak akan pernah melakukannya.
Kendra Licari ditangkap awal bulan ini, namun dia dibebaskan dengan uang jaminan. Dia masih akan mengikuti sidang lanjutan karena menghadapi hukuman 10 tahun penjara sebagai pertanggungjawaban atas kejahatan dunia maya dan 5 tahun tambahan karena menguntit dan menghalangi proses hukum.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Oddity Central
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo Hari Ini, Sabtu 25 Oktober 2025
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling di Sleman Hari Ini, Jumat 24 Oktober 2025
- Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini, Jumat 24 Oktober 2025
- Jadwal SIM Keliling di Kota Jogja Hari Ini, Jumat 24 Oktober 2025
- Dosen UGM Nilai Dampak Potensi La Nina Perlu Disosialisasikan
- Jalur Bus Trans Jogja ke Malioboro, Bisa Bayar Pakai QRIS
- Jadwal Pemadaman Listrik di Jogja dan Bantul Hari Ini, Jumat 24 Okt
- Lionel Messi Perpanjang Kontrak dengan Inter Miami hingga 2028
Advertisement
Advertisement



