Advertisement
Kebijakan DP Nol Persen KPR dan Kendaraan Bermotor Dipastkan Dilanjutkan
Ilustrasi. - Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo memastikan kebijakan makroprudensial tetap longgar pada 2023.
BACA JUGA: Milenial Sulit Beli Rumah
Advertisement
Kebijakan makroprudensial longgar yang dimaksud meliputi seluruh instrumen kebijakan makroprudensial dan pemberian insentif bagi perbankan dalam penyaluran kredit atau pembiayaan yang meliputi kebijakan uang muka 0 persen pada kredit rumah dan kendaraan, insentif giro wajib minimum, serta akselerasi sistem pembayaran digital.
Dody menjelaskan, kebijakan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kredit atau pembiayaan perbankan dalam mendukung stabilitas ekonomi nasional.
"kebijakan kita khususnya kebijakan makroprudensial, masih kita lakukan untuk mendorong pertumbuhan melalui lending perbankan khususnya," jelas Dody dalam agenda virtual Market Outlook 2023 yang digelar oleh BTPN pada Senin (5/12/2022).
Adapun secara lebih lanjut, dalam materi yang dibagikan Dody, kebijakan makroprudensial longgar merupakan alat untuk mencapai sasaran pertumbuhan ekonomi melalui kredit yang ditargetkan tumbuh 10-12 persen.
Sementara mengenai sistem pembayaran, Dody menjelaskan bahwa kebijakan sistem pembayaran 2023 akan terus diarahkan untuk akselerasi digitalisasi pembayaran bagi integrasi lebih lanjut terhadap sistem ekonomi dan keuangan digital nasional hingga memperluas kerja sama sistem pembayaran antarnegara.
Pernyataan tersebut sejalan dengan gagasan yang dihasilkan dalam pertemuan 50th Asean Banking Council (ABC) Meeting yang menyoroti pentingnya integrasi dan keberlanjutan payment system (sistem pembayaran) yang mampu meningkatkan skala dan kapasitas di level Asean.
Adapun, yang menjadi peluang serta tantangan dalam realisasi kebijakan makro prudensial longgar ini diantaranya adalah pertumbuhan dan inflasi terhadap korporasi dan rumah tangga, normalisasi kebijakan fiskal dan moneter, volatilitas nilai tukar dan pinjaman luar negeri, serta kenaikan yield SBN dan mark-to-market neraca
"Jadi disini masih kita yakinkan tentunya kepada pelaku ekonomi, BI tidak akan semata-mata hanya melihat inflasi saja tapi kita juga bersama pemerintah dalam konteks sinergi kebiajakan akan membangun kebijakan yang mendorong pertumbuhan," tambah Dody.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Musim Flu AS Catat 2,9 Juta Kasus, 1.200 Orang Meninggal
- Korupsi Kepala Daerah Masih Terjadi, Pakar Nilai Retret Bukan Solusi
- PBB Desak Israel Buka Akses Bantuan, Palestina Angkat Bicara
- Langgar VoA, Imigrasi Bali Deportasi Bintang Porno Asal Inggris
- Banjir Besar Menerjang AS dan Kanada, Puluhan Ribu Mengungsi
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Prameks, Sabtu 13 Desember 2025
- Jadwal SIM Keliling Bantul, Sabtu 13 Desember 2025
- Jadwal KRL Jogja Solo, Sabtu 13 Desember 2025
- Jadwal SIM Keliling Gunungkidul, Sabtu 13 Desember 2025
- Rekayasa Lalin Kotabaru Diputuskan Akhir Pekan, Ini Agendanya
- Jadwal DAMRI ke Bandara YIA, Sabtu 13 Desember 2025
- Xiaomi Rilis HyperOS 3 Berbasis Android 15 ke Banyak Perangkat
Advertisement
Advertisement





