Advertisement
Mantan Presiden China, Jiang Zemin Meninggal Dunia Pagi Ini

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Mantan Presiden China, Jiang Zemin, di era transformasi dari akhir 1980-an meninggal dunia pada Rabu (30/11/2022) pada usia 96 tahun.
Badan-badan utama di Partai Komunis China (PKC) yang berkuasa mengumumkan kematiannya melalui surat yang menyatakan pihaknya merasakan kesedihan yang mendalam.
Advertisement
PROMOTED: Dari Garasi Rumahan, Kini Berhasil Perkenalkan Kopi Khas Indonesia di Kancah Internasional
"Jiang Zemin meninggal dunia karena leukemia dan kegagalan banyak organ, di Shanghai pada pukul 12.13 siang 30 November 2022, pada usia 96 tahun, diumumkan pada hari Rabu," kata kantor berita China, Xinhua.
PKC dalam suratnya mengatakan bahwa kematian Jiang Zemin terjadi usai semua perawatan medis yang telah dilakukan gagal menyelamatkannya. "Kamerad Jiang Zemin adalah seorang pemimpin yang luar biasa seorang Marxis yang hebat, seorang revolusioner proletar yang hebat, negarawan, ahli strategi militer dan diplomat, seorang pejuang komunis yang telah lama teruji, dan seorang pemimpin yang luar biasa dari tujuan besar sosialisme dengan karakteristik Tiongkok," tulis dalam surat itu.
Kematian Jiang Zemin terjadi saat China mengalami gejolak protes anti-lockdown yang paling luas sejak unjuk rasa pro-demokrasi 1989.
Adapun kekhawatiran atas kesehatan Jiang Zemin meningkat pada saat dia tidak menghadiri upacara pembukaan atau penutupan Kongres Partai Komunis pada bulan lalu, di mana Xi diberikan masa jabatan ketiga yang bersejarah.
Lebih lanjut, untuk memperingati kematian Jiang Zemin bendera akan dikibarkan setengah tiang di gedung-gedung pemerintah China sampai pemakaman, seperti dilansir dari CNA, Kamis (1/12/2022).
Situs web media pemerintah China berubah menjadi hitam-putih, dan mereka mengunggah foto hitam-putih dengan bunga krisan di akun resmi mereka di platform media sosial Weibo.
Meski begitu, peninggalan Jiang Zemin tetap beragam dan dikritik banyak pihak. Dia dituduh gagal menyelesaikan masalah baru yang diciptakan oleh kebangkitan ekonomi China.
Pada saat ia menjabat, korupsi dan ketidaksetaraan merajalela, degradasi lingkungan dan reformasi sektor negara yang menyebabkan PHK massal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
- 1.200 Korban Gempa Turki dan Suriah Meninggal Dunia, 5.000 Luka-luka
- Jokowi Segera Keluarkan Aturan Kerja Sama Media dengan Platform Globlal
- Ditinggal Makan, Batik Senilai Puluhan Juta di Giriloyo, Imogiri Dicuri Orang
- Disnakertrans Bantul Berangkatkan 171 Pekerja Migran
- Ini Cara Cek Daftar Investasi Bodong
Advertisement

Jembatan Srandakan 3 Akan Menghubungkan JJLS di Selatan DIY
Advertisement

Ingin Melancong Sendirian? Ini Daftar 15 Negara yang Aman bagi Solo Traveler Perempuan
Advertisement
Berita Populer
- Menteri PUPR Sebut Pembangunan IKN Capai 14 Persen
- 13 Wilayah Berikut Wajib Beli BBM Subsidi Pakai MyPertamina
- Pemerintah Nekat Naikkan Biaya Haji, Bagaimana Nasib Calon Jemaah Tak Mampu Melunasi?
- Disnakertrans Bantul Berangkatkan 171 Pekerja Migran
- Siapa Bripka Madih? Polisi yang Mengaku Diperas Penyidik Polda Metro Jaya
- Catat! Ini Cara Menulis Angka Romawi yang Benar
- Transaksi Tol Tanpa Sentuh Mulai Diujicobakan
Advertisement
Advertisement