Advertisement

Profil Anwar Ibrahim, Perdana Menteri Baru Malaysia

Asahi Asry Larasati
Kamis, 24 November 2022 - 15:27 WIB
Bhekti Suryani
Profil Anwar Ibrahim, Perdana Menteri Baru Malaysia Anwar Ibrahim saat konferensi pers di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (21/11/2022). - Bloomberg

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA--  Istana negara mengumumkan ketua koalisi Pakatan Harapan (PH) Anwar Ibrahim terpilih sebagai Perdana Menteri (PM) ke-10 Malaysia.

Dilansir dari Channel News Asia pada Kamis (24/11/2022), penunjukan Anwar Ibrahim sebagai PM dilakukan setelah raja Malaysia mempertimbangkan pendapat para penguasa Melayu. Pihak istana juga menyatakan para penguasa Melayu mendukung sikap yang diambil raja untuk membentuk pemerintahan yang stabil dan secepat mungkin.

Advertisement

Anggota staf di kantor Anwar Ibrahim di Petaling Jaya berkumpul untuk berdoa bersama setelah dipastikan bahwa ketua Pakatan Harapan itu akan diangkat sebagai PM ke-10 Malaysia.

Anwar Ibrahim akan dilantik sebagai PM Malaysia baru hari ini dan akan mengambil sumpahnya pada pukul 17.00 hari ini di Istana Negara. 

Anwar juga turut berterima kasih kepada rakyat malaysia karena sudah mendukungnya.

BACA JUGA: Denny Caknan Konser di Bantul Besok, Jalan Menuju Lapangan Trirenggo Bantul Ditutup

"Terima kasih rakyat Malaysia yang terus sabar menanti. Saya tahu semua orang dan semua pihak cintakan negara ini dan mahukan yang terbaik," cuit Anwar Ibrahim, di akun Twitter-nya, @anwaribrahim pada Rabu (23/11/2022).

Profil Anwar Ibrahim

Anwar bin Ibrahim lahir pada 10 Agustus 1947 di Cherok Tok Kun, Penang, Malaysia. Anwar bersekolah di Sek Melayu Sungai Bakap, Sek Melayu Cherok Tok Kun dan Sek Ren Stowell, Bukit Mertajam.

Setelah lulus, Anwar memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke Maktab Melayu Kuala Kangsar (MCKK) di Tingkatan Satu pada tahun 1960 dan menjadi Ketua Pelajar di sana.

Kemudian, Anwar menempuh pendidikan di Universitas Malaya Kuala Lumpur pada tahun 1967. Saat masih duduk di bangku kuliah, Anwar sudah tertarik dengan dunia politik dan memutuskan berkarir d ranah tersebut. Anwar juga dikenal sebagai pemimpin mahasiswa islam di kampus yang dia jajaki.

Semakin fokus di dunia politik, pada 1971 Anwar memutuskan untuk mendirikan Gerakan Pemuda Muslim Malaysia, dan menjabat sebagai presidennya hingga tahun 1982.

Sejak lama Anwar memang cukup banyak terlibat untuk mengorganisir demonstrasi massa, bahkan pernah dipenjara di bawah Undang-Undang Keamanan Dalam Negeri yang sekarang sudah tidak ada.

Pada 1981, Anwar menarik perhatian Mahathir Mohamad, kandidat perdana menteri pada tahun 1981 dan menjabat hingga pensiun di tahun 2003. Saat itu, Anwar membuktikan diri sebagai politis yang bersih sehingga secara cepat naik ke Organisasi Nasional Melayu Bersatu yang saat itu merupakan sebuah partai besar.

Tak hanya itu, Anwar juga berhasil mengepalai beberapa kementerian sampai akhirnya memimpin kementerian keuangan utama pada tahun 1991. Setelah itu, dia ditunjuk sebagai wakil perdana menteri (PM) hingga tahun 1998.

Meskipun perjalanan karir Anwar terlihat terus naik. Dia dipecat oleh perdana menteri pada saat itu Mahathir Mohamad pada tahun 1998.

Anwar Ibrahim menghabiskan dua kali di penjara karena kasus sodomi dan korupsi, yang selama ini dianggap sebagai tuduhan bermotivasi politik yang bertujuan untuk mengakhiri karier politiknya.

Meski begitu, Anwar Ibrahim menerima pengampunan dari kerajaan setelah Pakatan Harapan menang dalam pemilihan umum 2018.

Sebelumnya, raja Malaysia meminta seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan berdoa kepada pemimpin Malaysia berikutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Terbaru KRL Solo Jogja, Selasa 15 Oktober 2024, Berangkat dari Stasiun Jebres Solo

Jogja
| Selasa, 15 Oktober 2024, 01:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Tempat Wisata Paling Populer di Thailand, Cek Daftarnya

Wisata
| Sabtu, 12 Oktober 2024, 13:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement