Advertisement
Laju Inflasi Oktober 2022 Lebih Rendah dari Perkiraan Awal

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA -- Koordinator Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) sekaligus Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan laju inflasi Oktober 2022 lebih rendah dari perkiraan awal.
BACA JUGA : Inflasi di DIY Melandai
Advertisement
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengalami inflasi 1,66 sebesar persen pada Oktober 2022 (month-to-month/mtm). Kondisi ini membuat, laju inflasi secara tahunan sudah menembus 5,71 persen (year-on-year/yoy).
"Inflasi lebih rendah dari perkiraan awal, terutama semenjak pemerintah menaikkan harga BBM. IHK Oktober 2022 tercatat pada level 5,71 persen yoy, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang tercatat 5,95 persen yoy," ujar Sri Mulyani saat konferensi pers daring, Kamis (3/11/2022).
Menurutnya, keputsan pemerintah melakukan penyesuaian harga BBM yang memang pasti akan memengaruhi kelompok dari adminsitered price dan juga volatile food.
Inflasi dari volatile food mengalami penurunan menjadi 7,19 persen yoy. Hal ini sejalan dengan langkah-langkah sinergi dan koordinasi yang dilaksanakan oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah bersama-sama dengan BI serta berbagai miytra straegis lainnya yang terwaddahi dalam TPIP dan TPID.
"Melandainya laju inflasi merupakan suatau tanda dan perkembangan yang baik yaitu indonesia tetap mampu menjaga inflasi relatif dalam level yang moderat," jelasnya.
Dia juga mengungkapka pemerintah juga menggunakan instrumen seperti dana insentif daerah utk memberikan reward bagi daerah-daerah yg terus emnjaga tingkat inflasi di daerah masing-masing.
Menurutnya, inflasi administered prise tidak setinggi yang diperkirakan, yaitu pada level 13,2 persen yoy sesudah pemerintah melakukan penyesuaian harga BBM yang kemudian memengaruhi harga tarif angkutan yg dampaknya lebih rendah
Sementara inflasi inti tetap terjaga pada tingkat yang rendah, yaitu pada 3,31 persen yoy.
"Hal ini sejalan dengan rendahnya dampak rambatan dari penyesuaian harga BBM dan belum kuatnya tejkanan inflasi yang berasal dari sisi permintaan," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bahlil Kirim Tim ke Lokasi Tambang Freeport yang Longsor
- Kecam Pemerasan Tarif, BRICS Bakal Lakukan Perlawanan
- Merasa Omongannya Dipelintir, Purbaya Minta Maaf dan Bakal Berhati-hati
- Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu
- Serikat Ojol Ketemu Pimpinan DPR Desak Prabowo Teken Perpres
Advertisement

Ratusan Wajib Pajak Gunungkidul Ajukan Dispensasi PBB
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Prabowo Rombak Kabinet, Ini Reaksi Para Ketum Partai
- Tanggapan Puteri Komarudin Soal Isu Gantikan Dito Ariotedjo Sebagai Menpora
- 123,1 Juta Bidang Tanah Terdaftar Lewat PTSL
- 19 Orang Tewas Dalam Bentrokan di Nepal, Militer Diterjunkan
- Setelah Didemo Gen Z, Nepal Cabut Pemblokiran Medsos
- Gubernur Jatim Bantah Isu PHK Massal di PT Gudang Garam
- Prabowo Minta Kadernya Tidak Flexing
Advertisement
Advertisement