Advertisement

Promo November

Laju Inflasi Oktober 2022 Lebih Rendah dari Perkiraan Awal

Ni Luh Anggela
Kamis, 03 November 2022 - 13:07 WIB
Jumali
Laju Inflasi Oktober 2022 Lebih Rendah dari Perkiraan Awal Menteri Kuangan Sri Mulyani Indrawati - Antara/Sigid Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA -- Koordinator Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) sekaligus Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan laju inflasi Oktober 2022 lebih rendah dari perkiraan awal.

BACA JUGA : Inflasi di DIY Melandai

Advertisement

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengalami inflasi 1,66 sebesar persen pada Oktober 2022 (month-to-month/mtm). Kondisi ini membuat, laju inflasi secara tahunan sudah menembus 5,71 persen (year-on-year/yoy).

"Inflasi lebih rendah dari perkiraan awal, terutama semenjak pemerintah menaikkan harga BBM. IHK Oktober 2022 tercatat pada level 5,71 persen yoy, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang tercatat 5,95 persen yoy," ujar Sri Mulyani saat konferensi pers daring, Kamis (3/11/2022).

Menurutnya, keputsan pemerintah melakukan penyesuaian harga BBM yang memang pasti akan memengaruhi kelompok dari adminsitered price dan juga volatile food.

Inflasi dari volatile food mengalami penurunan menjadi 7,19 persen yoy. Hal ini sejalan dengan langkah-langkah sinergi dan koordinasi yang dilaksanakan oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah bersama-sama dengan BI serta berbagai miytra straegis lainnya yang terwaddahi dalam TPIP dan TPID.

"Melandainya laju inflasi merupakan suatau tanda dan perkembangan yang baik yaitu indonesia tetap mampu menjaga inflasi relatif dalam level yang moderat," jelasnya.

Dia juga mengungkapka pemerintah juga menggunakan instrumen seperti dana insentif daerah utk memberikan reward bagi daerah-daerah yg terus emnjaga tingkat inflasi di daerah masing-masing.

Menurutnya, inflasi administered prise tidak setinggi yang diperkirakan, yaitu pada level 13,2 persen yoy sesudah pemerintah melakukan penyesuaian harga BBM yang kemudian memengaruhi harga tarif angkutan yg dampaknya lebih rendah

Sementara inflasi inti tetap terjaga pada tingkat yang rendah, yaitu pada 3,31 persen yoy.

"Hal ini sejalan dengan rendahnya dampak rambatan dari penyesuaian harga BBM dan belum kuatnya tejkanan inflasi yang berasal dari sisi permintaan," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Kantongi Izin TRL, Teknologi Pemusnah Sampah Dodika Incinerator Mampu Beroperasi 24 Jam

Jogja
| Sabtu, 23 November 2024, 12:37 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement