Advertisement
Sekitar 20% dari Total Belanja Negara, Anggaran Pendidikan Tahun Depan Tembus Rp612 Triliun

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Kementerian Keuangan mencatat alokasi anggaran pendidikan pada 2023 mencapai Rp612 triliun atau satu per lima dari total belanja negara. Penguatan sektor pendidikan menjadi agenda penting pengembangan kualitas sumber daya manusia atau SDM.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam gelar wicara Hari Oeang Republik Indonesia (HORI). Acara yang berlangsung pada Senin (24/10/2022) itu mengusung tema Driving Digital Future.
Advertisement
Suahasil menjelaskan bahwa sesuai amanat undang-undang, pemerintah wajib mengalokasikan 20% dari belanja negara untuk anggaran pendidikan. Oleh karena itu, anggaran pendidikan selalu bertambah seiring terus meningkatnya kapasitas anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
"Tahun depan, anggaran pendidikan akan mencapai Rp612 triliun, itu 20 persen atau satu per lima dari seluruh total anggaran belanja Indonesia. Total belanja negara tahun depan itu sekitar Rp3.060 triliun," ujar Suahasil pada Senin.
BACA JUGA: Berkomitmen Bersama Capai FOLU Net Sink 2030, Indonesia-Inggris Jalin Kerja Sama
Menurutnya, anggaran itu disalurkan kepada kementerian terkait maupun kepada pemerintah daerah (pemda). Seperti diketahui, pemda berperan dalam menyalurkan bantuan operasional sekolah (BOS) untuk pelaksanaan pendidikan gratis.
Selain itu, menurut Suahasil, terdapat alokasi belanja untuk dana abadi pendidikan. Dana itu dikumpulkan, dikelola, dan dikembangkan oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
LPDP mengumpulkan dana sejak 2007 dan mengembangkannya. Dana abadi tersebut tidak boleh dipakai, hanya hasil pengembangnnya yang dapat dimanfaatkan untuk beasiswa LPDP.
"LPDP saat ini mengelola dana abadi pendidikan yang jumlahnya sekitar Rp120 triliun, selama 15 tahun disisihkan oleh APBN, ditaruh di dana abadi, dan hasil dana abadi ini dipakai untuk memberikan beasiswa. Saat ini sekitar 30.000 orang menerima beasiswa dari LPDP," ujar Suahasil.
Dia berpesan kepada para siswa yang mengikuti gelar wicara secara daring itu agar terus meningkatkan kemampuan akademiknya hingga lulus jenjang sarjana/S1. Setelah itu, mereka berkesempatan untuk memperoleh beasiswa LPDP, baik untuk berkuliah di dalam negeri maupun luar negeri.
"Syaratnya cuma satu, diterima di sekolah yang bagus, diterima di dalam negeri atau luar negeri," kata Suahasil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

Ruas JJLS Baron Ambles, Pengguna Jalan Diminta Berhati-Hati
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement