Advertisement
Baru 45 Hari Menjabat, Perdana Menteri Inggris Liz Truss Mundur
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA —Perdana Menteri (PM) Inggris Liz Truss mengundurkan diri setelah 45 hari menjabat. Dia diangkat pada 6 September 2022, dua hari sebelum Ratu Elizabeth II meninggal dunia.
Truss sempat didesak untuk mundur setelah keputusannya untuk membatalkan kebijakan pemotongan pajak dinilai berpengaruh pada kehancuran pasar di tengah krisis ekonomi.
Advertisement
Melansir Guardian, Kamis (20/10/2022), pernyataan mundur dari posisi PM Inggris muncul setelah dirinya bertemu Graham Brady, Ketua 1922 Committee of Backbench Tory MPs di Downing Street, diikuti oleh Wakil Perdana Menteri, Therese Coffey, dan Ketua Partai Konservatif, Jake Berry.
Truss menyebut, bahwa dirinya tidak dapat menyelesaikan mandat yang diberikan Partai Konservatif.
Awalnya, dia membawa visi untuk pajak yang rendah dan pertumbuhan ekonomi tinggi yang akan mengambil keuntungan dari kebebasan Brexit. Tekanan terus dihadapi Truss usai anggaran mini yang dia tetapkan dan “menghancurkan” nilai mata uang poundsterling.
Kebijakan itu berakibat mengguncang pasar keuangan dan menyebabkan Truss memecat menteri keuangannya dan sekutu politik terdekatnya kanselir Kwasi Kwarteng.
Truss mengganti Kwasi Kwarteng dengan Jeremy Hunt, mantan menteri kabinet dari beberapa jabatan yang telah mencalonkan diri untuk kepemimpinan dua kali.
“Saya menempatkan kanselir baru dengan strategi baru untuk memulihkan stabilitas ekonomi,” kata Truss.
Keuangan Negara Kacau
Truss membuat keuangan negaranya kacau dengan kebijakan pemotongan pajak. Penghapusan pajak senilai US$ 48 miliar tanpa pengurangan belanja negara.
Downing Street juga berupaya membalikkan rencana kenaikan pajak perusahaan, dan kenaikan dalam kontribusi asuransi nasional.
Kebijakan tersebut menjadi penyebab utama warga Inggris yang kini berupaya bertahan hidup menghadapi krisis.
"Saya menyadari bahwa, mengingat situasinya, saya tidak dapat menyampaikan mandat di mana saya dipilih oleh Partai Konservatif. Oleh karena itu, saya telah berbicara dengan Yang Mulia Raja untuk memberitahukan kepadanya bahwa saya mengundurkan diri sebagai pemimpin Partai Konservatif," kata Truss.
Dia mengatakan akan tetap menjabat sebagai perdana menteri selama penggantinya terpilih. Pemimpin selanjutnya akan tetap menjalankan rencana fiskal dan menjaga stabilitas ekonomi dan keamanan nasional Inggris.
Di sisi lain, partai-partai oposisi menyerukan pemilihan umum segera, mengatakan Konservatif tidak memiliki mandat untuk memerintah.
Dengan pengunduran diri itu, maka Truss hanya menjabat selama 45 hari setelah menggantikan Boris Johnson sebagai pemimpin Partai Konservatif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024
- Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal
- Respons Serangan Israel, Iran Aktifkan Pertahanan Udara dan Tangguhkan Penerbangan Sipil
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
Advertisement
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Darurat, Kasus Demam Berdarah di Amerika Tembus 5,2 Juta, 1.800 Orang Meninggal
- Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal
- Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024
- Visa Umrah Kini Tidak Boleh Buat Piknik, Ini Aturan Barunya
- ASN Akan Dipindah ke Ibu Kota Nusantara Secara Bertahap hingga 2029, Ini Prioritasnya
- Ketua KPU Hasyim Asy'ari Kembali Dilaporkan Terkait dengan Kasus Asusila
- Arab Saudi Rilis Aturan Baru Visa Umrah 2024, Simak Informasi Lengkapnya
Advertisement
Advertisement